Kalinusu, Bumiayu, Brebes

desa di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah
Revisi sejak 13 Maret 2017 20.47 oleh Argo Carpathians (bicara | kontrib) (Membatalkan 1 suntingan oleh 112.215.44.99 (bicara) ke revisi terakhir oleh HsfBot. (Twinkle 🗳️))

Kalinusu adalah desa di kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Indonesia.

Kalinusu
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenBrebes
KecamatanBumiayu
Kode pos
52273
Kode Kemendagri33.29.03.2007 Edit nilai pada Wikidata
Luas-+2550 km
Jumlah penduduk-+10.000 jiwa
Kepadatan-+20/400 m3

Kalinusu utara adalah sebuah desa yang berada di sebelah barat desa Bumiayu. Desa ini berada kurang lebih 7 km dari kecamatan bumiayu dan didalamnya mengalir sungai keruh dan sungai pemali. Kalinusu merupakan desa terpanjang dan memiliki banyak sumber daya alam.Desa ini kaya akan hutan dan sawah. Menurut sejarah,kalinusu terdiri dari dua suku kata: kali yang berarti sungai, dan nusu yang berarti menyusui. Dari dua suku kata tersebut, dapat disimpulkan bahwa kalinusu adalah sungai untuk menyusui. Ini tercermin dengan banyaknya warga pendatang yang datang ke desa kalinusu untuk sekadar mencari tempat tinggal dan menggarap hutan. Sebagian penduduknya bermata pencaharian petani. Desa ini bisa dijangkau dengan menggunakan angkudes (angkutan pedesaan(Rp.3.000)) atau dengan ojek (Rp.5.000).Desa ini terdiri dari beberapa dukuh yaitu:

  1. kalinusu utara (kalut)
  2. Petahanan
  3. Sitireja
  4. Dukuh Kemir
  5. Glempang
  6. Dukuh Saljan
  7. Karang Anyar
  8. Kutagaluh
  9. Beji
  10. Krajan Tengah
  11. Krajan Timur
  12. Maribaya
  13. kedung kandri

Desa ini merupakan desa terluas yang adi dikabupaten Brebes, bila ditinjau dari salah satu nama dusunnya yang bernama kuta galuh, desa ini memiliki historis yang cukup tua. hal ini berkaitan dengan adanya kerajaan galuh purba yang terletak di lereng gunung slamet pada abad 6-7 M yang menjadi nenek moyang galuh sunda(pajajaran). Jika ditilik dari kawasan hutan yang sangat luas (2000 ha) di desa ini, dimana merupakan titik perlintasan antara hutan dijawa barat dan jawa tengah pada masa perang geriliya, daerah ini merupakan lokasi yang cukup strategis untuk daerah pertahanan. hal ini ikut sertanya desa ini dalam perlintasan perang mulai zaman diponegoro, perang 45, DI/TII, dan hingga kini masih sering digunakan untuk lokasi latihan militer. Perkembangan desa ini tak bisa lepas dari perjuangan seorang tokoh pejuang (kyai) petani diawal abad 20 (1917-an) yang bernama Ki suradipa. dia berjuang membangun irigasi bersama-sama masyarakat sepanjang 7 km sehingga bisa mengaliri sawah para petani seluas 500 ha. pada saat itu desa kalinusu terkenal menjadi desa "tempuran" (tempat orang membeli beras)bagi desa disekitarnya. Desa ini juga terkenal sebagai basis perjuangan geriliya para pejuang kemerdekaan. Desa kalinusu hingga kini merupakan desa yang menjadi sentra produksi beras, namun infrastruktur yang menunjang jalur distribusi masih minim. salah satu tradisi yang masih menjadi pemersatu desa ini adalah acara Mauludan tiap malam 12 rabiul awal yang dihadiri para sesepuh, tokoh, dan masyarakat di desa ini. mauludan ini dilaksanakan di depan halaman Pemakaman Ki Suradipa yang memiliki luas 2 ha. acara ini seolah-olah menjadi "pengingat" agar budaya pertanian tetap dijaga sesuai dengan ajaran islam yang hidup harmoni dengan alam. )) PEMUDA)) Di tengah desa ini terdapat satu organisasi pemuda, berdiri sejak tahun 1995 yang di motori olh alm. Wajid dan drs.saepulloh yang berencana memisahkan diri dari kerajaan tengah.dari segi pendidikan dan adat istiadat organisasi ini terlihat sangat dominan dari blok lain.organisasi ini di beri namna IPP KALUT (ikatan pemuda pemudi kalinusu utara).setiap tahunya kurang lebih ada beberap rangkaian acara sbagai contoh organisasi ini selalu mengadakan halal bi halal dan juga pentas seni sperti festival band. Daftar ketua pemuda IPP KALUT Alm wajid Dr.saepulloh Amir mutaqin s.ag M.dedi sucipto S.tr ak Mahbub shalahudin H.Dedy hisban S.kom(Sekarang)