Kedalemanwetan, Puring, Kebumen

desa di Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah

Kedaleman wetan adalah desa di kecamatan Puring, Kebumen, Jawa Tengah, Indonesia. Desa Kedalemanwetan merupakan sebuah desa yang berada dekat dengan pantai selatan pualu jawa kira-kira hanya 2,5 Km dari garis pantai dan 7 Km dari Pantai Suwuk. Desa Kedalemanwetan berajarak 3 Km berkendara dari pusat kecamatan Puring dan 22 Km dari pusat Kabupaten Kebumen melalui Kecamatan Petanahan. Desa Kedalemanwetan yang dilewati jalan kabupaten ruas Puring-Petanahan sehingga desa ini cukup ramai terutama diwilayah selatan.

Kedalemanwetan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenKebumen
KecamatanPuring
Kode pos
54383
Kode Kemendagri33.05.03.2017 Edit nilai pada Wikidata
Luas-
Jumlah penduduk-
Kepadatan-

Batas-batas Wilayah

Pembagian Wilayah

  1. Dukuh Jetis
  2. Dukuh daleman wetan
  3. Dukuh Kemindan
  4. Dukuh Madugawe

Kepemimpinan

Lurah di Kedalemanwetan pada masa tahun 1900-an adalah Mbah Abungamar, yang menurunkan putra-putri antara lain Mbah Supardi (Manten Lurah Bumirejo, Puring), Mbah Sukirno (Manten Lurah Waluyorejo, Puring), Mbah Marto (Manten Lurah Karangduwur, Petanahan), Mbah Piah (Istri Lurah Srusuh Jurutengah, Puring) dan Mbah Suminah (Istri Lurah Kedaleman Wetan, Puring). Setelah berhenti jadi Lurah Mbah Abungamar menjadi Glondong (koordinator Lurah beberapa desa). Sedangkan jabatan Lurah dilanjutkan oleh menantunya Mbah Samin Harsowinangun yang sebelumnya menjabat Carik. Mbah Manten Abungamar meninggal dunia ditanah suci Mekkah ketika sedang menjalankan ibadah haji.

Mbah Samin Harsowinangun dan Mbah Suminah menurunkan putra-putri antara lain Ibu Saminah (mantan Kepala TU ST Negeri Gombong), Ibu Sartini (pernah jadi Guru), Bapak Sumarno (Purn. POLRI), Bapak Suparmin (Pens. Guru), Bapak Sumarmo (Pens. Perawat Gigi), Bapak Suwignyo (Pens. PNS Pemda). Mbah Samin Harsowinngun berhenti menjadi Lurah Kedalemanwetan karena sakit. Tokoh sentral di Kedalemanwetan adalah Mbah Djidin, yang makamnya masih dirawat dengan baik oleh keturunan-keturunannya.

Menurut cerita, Mbah Djidin adalah salah satu pengikut Pangeran Diponegoro, yang datang ke wilayah Kecamatan Puring menjelang tahun 1830. Bicara tentang sejarah kepemimpinan di daerah Puring barat tidak bisa lepas dari legenda Mbah Djidin. Salah satu putri Mbah Manten Samin Harsowinangun adalah Ibu Sartini, yang menurunkan antara lain Haris Waluyo, SH., Inspektur Polisi Beno Widianto, Agus Pambudi, Sri Mugiasih, dan Slamet Subagyo, A.Md, SE, ANT-III. Keturunan langsung Mbah Manten Samin Harsowinangun yang masih menetap di Desa Kedalemanwetan adalah Bapak Suparmin yang berputra antara lain, Siti Maemunah, A.Md.Keb, Dwi Warastuti, AMK, dan Mukhsin Sumarsana, SE, S.Pd.

Geografi

Geogfari Desa Kedalemanwetan yang berada diwilayah dekat [pesisir]] seluruhnya memiliki topografi dataran rendah dengan ketinggian rata-rata hanya 7 meter dari paras permukaan air laut. Lahan di Desa Kedalemanwetan hanya digunakan sebagai lahan pertanian dan permukiman. Lahan pertanian padi lebih tersebar dibagain utara wilayah desa karena dilintasi sungai besar yaitu Sungai Kating serta terdapat sungai kecil yaiyu Sungai Sibayan . Sedangakan dibagian selatan lebih banyak digunakan untuk pertanian sayur mayur dan buah-buahan dan permuiman penduduk.

Penduduk

Penduduk Desa Kedalemanwetan rata-rata hidup bertani. Penduduk usia produktif desa ini sebagian besar merantau ke kota besar seperti Bandung, Jakarta, Surabaya dan sebagian keluar Jawa seperti ke Sumatera dan Kalimantan bahkan menjadi TKI. Sebagian besar penduduk Kedalemanwetan adalah muslim. Bahasa yang digunakan adalah bahasa jawa Dialek Banyumasan atau Ngapak.

Sekolah/Pendidikan

Di Desa Kedalemanwetan ada Ponpes Al-Qur'an dan juga Ponpes Mishbahiyyah. Dahulunya ada seorang pemuka agama yaitu Kyai Haji Abdullah Anwar yang merupakan tokoh agama setempat dan juga tokoh Thoriqoh Naksahbandiah. Dia berjuang di daerah Desa Kedalemanwetan antara tahun 1915-1970. Dia pergi Haji dengan berjalankaki dan naik perahu. Dia mempunyai putra dan putri di antaranya M. Yunus, Abdul-Chamid, Salinah, Saniyah, Sanikem. Salinah dipersuami oleh: Abdul-rohman. Perkawinan antara Abdul-Rohman dan Salinah mempunyai 9 Putra yaitu: M. Slamet, M. Sholehan, M. Sahlan, M. Darusmin, Siti Bariyah, M. Dalil, Siti Musiyah, Siti KHomsiyah, Waluyo (Ahmad Syafi'i). Selain 2 Ponpes, di Desa Kedalemanwetan juga ada SMPN 2 Puring. Desa Kedalemanwetan juga mempunyai lapangan sepak bola dan lapangan badminton.