Stasiun Parung Panjang

stasiun kereta api di Indonesia

Stasiun Parung Panjang (PRP) adalah salah satu stasiun besar kereta api yang terletak di Parung Panjang, Bogor. Disebut sebagai Stasiun Besar Parung Panjang karena merupakan salah satu titik pemberhentian terakhir di Serpong Loop-Line. Serpong Loop-Line terdiri terbagi menjadi Tanah Abang--Serpong, Tanah Abang--Parung Panjang , dan Tanah Abang--Maja.

Stasiun Parung Panjang

Berkas:Stasiun Parungpanjang.jpg
Stasiun Parung Panjang.
Lokasi
Koordinat6°20′38.95″S 106°34′7.17″E / 6.3441528°S 106.5686583°E / -6.3441528; 106.5686583
Ketinggian+54 m
Operator
LayananRangkas Jaya, Patas Merak, KA Commuter Jabodetabek.
Konstruksi
Jenis strukturAtas tanah
Informasi lain
Kode stasiun
Operasi layanan
Stasiun sebelumnya     Stasiun berikutnya
Templat:KRL Jabodetabek lines
Lokasi pada peta
Peta
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Pada zaman penjajahan Belanda, stasiun Parung Panjang merupakan stasiun pembantu untuk bengkel, karena berada pertengahan antara Merak dan Jakarta. Dahulu stasiun ini merupakan stasiun yang lebih besar daripada Stasiun Tanahabang.

Titik akhir stasiun terelektrifikasi yang dahulu di Parung Panjang kini sudah diperpanjang sampai Stasiun Maja. Stasiun ini berada di depan Pasar Parung Panjang. Stasiun ini juga tidak jauh dari jalan raya PLP Curug-Parung Panjang-Lebakwangi-Bunar, sehingga banyak penumpang yang berasal dari Curug yang turun di sini.

Renovasi stasiun Parung Panjang telah selesai dan diresmikan 11 Mei 2016. Saat ini memiliki 4 peron, dengan peron 1 dan 4 untuk parkir KRL, peron 2 untuk kereta menuju Tigaraksa - Maja - Rangkas - Serang - Merak. Peron 3 untuk kereta tujuan stasiun Serpong - Tanah Abang.

Keunggulan daerah parung panjang yang berbatasan dengan kabupaten tangerang merupakan daya tarik. Saat ini banyak sekali perumahan baru yang dibangun, hanya sayangnya, kekurangan mendasar adalah kondisi jalan akibat truk pasir yang berseliweran.

Masalah dasar di stasiun Parung Panjang

  • Jalur akses ke stasiun melalui pasar yang becek jika hujan
  • Stasiun yang berdempetan dengan pasar yang sudah tidak sesuai dengan konsep modern. Mungkin dahulu pasar tradisional dibangun mendekati stasiun agar perekonomian tergerak. Adanya pasar ini, jika tertata rapi masih bagus tetapi pasar parung panjang sangat berantakan, batas lapak yang tidak jelas, dan tumpukan sampah.
  • Transportasi menuju stasiun parung panjang yang susah karena melalui pasar. Jalan di aprung panjang juga merupakan jalan yang jelek dan sering rusak karena adanya truk pengangkut pasir yang bersliweran dimana-mana. Untuk pilihan lain, selain angkot, adalah ojek.

Rencananya, jalur elektrifikasi akan kembali diperpanjang hingga Stasiun Rangkasbitung. Jika rencana pengaktifan Jalur kereta api Citayam-Nambo terwujud, serta perpanjangan jalur elektrifikasi dari Blue Line hingga Stasiun Cikarang, stasiun Rangkasbitung adalah titik terminus dari jalur lingkar baru dari KA Commuter Jabodetabek PParungpanjang-Citayam - Nambo- Cikarang melalui Stasiun Nambo dan Stasiun Citayam.

Dahulu terdapat jalur cabang menuju Leuwiliang, Bogor..

Referensi

  1. http://megapolitan.kompas.com/read/2016/05/11/16201011/Menengok.Wajah.Baru.Stasiun.Parung.Panjang
  2. http://www.krl.co.id/sekilas-krl.html
  3. http://www.kereta-api.co.id/
  4. http://www.infoparungpanjang.com/2010/11/pasar-parungpanjang-jadi-target.html
  5. http://www.metropolitan.id/2016/03/pedagang-dipaksa-setor-rp13-ribu-per-hari/
  6. http://www.inilahkoran.com/berita/jabar/57123/bupati-siapkan-jalan-truk-tambang-parungpanjang

Kereta api

Galat Lua: unknown error.

6°20′39″S 106°34′07″E / 6.3441538°S 106.5686595°E / -6.3441538; 106.5686595{{#coordinates:}}: tidak bisa memiliki lebih dari satu tag utama per halaman

  1. ^ Buku Informasi Direktorat Jenderal Perkeretaapian 2014 (PDF). Jakarta: Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 1 Januari 2020.