Jangan mencuri

Revisi sejak 1 April 2017 04.05 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

"Jangan mencuri" adalah salah satu dari Sepuluh Perintah Allah[1] yang terdapat dalam Taurat (dan Perjanjian Lama sebagai perluasannya), yang secara luas dipahami sebagai kewajiban atau perintah moral oleh para cendekiawan hukum, Yahudi, Katolik, dan Protestan.[2]

"Mencuri" dalam perintah ini secara tradisional ditafsirkan oleh kalangan Yahudi untuk menyebut pencurian seorang manusia, yakni penculikan.[3] Dalam pemahaman tersebut, terjemahan kontekstual dari perintah ini dalam tradisi Yahudi akan lebih terefleksikan secara akurat sebagai "Jangan menculik", sejalan dengan tergolongnya penculikan dalam salah satu pelanggan berat dan karenanya termasuk di antara Sepuluh Perintah Allah.

Bagaimanapun, khususnya dalam tradisi-tradisi non-Yahudi, perintah ini pada umumnya dan dalam keseharian dipahami ataupun ditafsirkan sebagai larangan pengambilalihan milik pribadi secara tidak sah, atau disebut pencurian, yang adalah suatu tindakan salah dan biasanya tidak dikenakan hukuman mati serta dilarang pada bagian-bagian lain Alkitab Ibrani.

Lihat pula

Bacaan lanjutan

  • (Inggris) The Jewish Study Bible, Tanakh Translation. 2004. Berlin, Adele; Brettler, Marc Zvi; Fishbane, Michael, eds. Jewish Publication Society, New York: Oxford University Press. ISBN 0-19-529751-2
  • (Inggris) Matthew Henry’s Concise Commentary on the Whole Bible[4]
  • (Inggris) The Holy Bible, English Standard Version. 2007. Crossway Bibles, Wheaton, IL. ISBN 1-58134-379-5
  • (Inggris) New Jerusalem Bible. 1985[5]
  • (Inggris) The NIV Study Bible. 1995. Barker, Kenneth, Burdick, Donald; Stek, John; Wessel, Walter; Youngblood, Ronald, eds. Zondervan. Grand Rapids, MI, USA ISBN 0-310-92709-9
  • (Inggris) U.S. Catholic Church. Catechism of the Catholic Church. 2003. Doubleday Religion. ISBN 0-385-50819-0[6]

Referensi

  1. ^ Keluaran 20:1-21, Ulangan 5:1-23, (Inggris) ‘’Ten Commandments,’’ New Bible Dictionary, Second Edition, Tyndale House, 1982 pp. 1174-1175
  2. ^ (Inggris) How Judges Think, Richard A. Posner, Harvard University Press, 2008, p. 322; ‘’Ten Commandments,’’ New Bible Dictionary, Second Edition, Tyndale House, 1982 pp. 1174-1175; The International Standard Bible Encyclopedia, Geoffrey W. Bromiley, 1988, p. 117; Renewal theology: systematic theology from a charismatic perspective, J. Rodman Williams, 1996 p.240; Making moral decisions: a Christian approach to personal and social ethics, Paul T. Jersild, 1991, p. 24
  3. ^ (Inggris) b. Sanh. 86a; Commentary on Exodus 20:13, The Jewish Study Bible, Oxford University Press (2004), p. 150
  4. ^ https://web.archive.org/web/19990831144157/http://biblestudytools.com/Commentaries/MatthewHenryConcise/. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 31, 1999. Diakses tanggal October 29, 2009.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  5. ^ "Bible - Catholic Online". Catholic.org. Diakses tanggal 2015-02-25. 
  6. ^ "Catechism of the Catholic Church - The fourth commandment". Vatican.va. Diakses tanggal 2015-02-25. 

Pranala luar