Whani Darmawan

Pemeran Indonesia
Revisi sejak 25 April 2017 19.46 oleh Igho (bicara | kontrib) (baru)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Whani Darmawan (lahir 24 Mei 1966) adalah tokoh teater berkabangsaan Indonesia. Namanya dikenal di kancah teater Indonesia melalui berbagai karyanya, baik sebagai sutradara, aktor, penulisan naskah, maupun proyek-proyek kesenian lainnya. Whani telah banyak bekerja sama dengan para tokoh dan komunitas antara lain Butet Kartaredjasa, Teater Gandrik, Komunitas Salihara, Agus Noor, Emha Ainun Nadjib, Djaduk Ferianto, Ifa Isfansyah, Riri Riza, Mira Lesmana, Metro TV, dan lain-lain. Tahun 2004, dia terpilih oleh produser film South Star Golden Globe dalam film Bali Project untuk memerankan sebagai teroris Indonesia, Imam Samudra. Whani juga aktif di kepenulisan antara lain menerbitkan buku antologi bersama Balai Bahasa Yogyakarta, menulis buku Jurus Hidup Memenangi Pertarungan, Dahana Cinta Rahwana Shinta, Andai Aku Seorang Pesilat, dan menulis kolom tetap di Koran Desa Panggungharjo. Dia juga pernah terlibat dalam film Pendekar Tongkat Emas dan Drupadi.[1][2][3][4][5][6][7]<ref>

Latar belakang

Whani Darmawan lahir di Yogyakarta, 24 Mei 1966. Mengawali debutnya sebagai pekerja seni (aktor) sejak tahun 1986 dengan memainkan lakon Akal Bulus Scapin yang disutradarai oleh Indra Jaya Hasan. Tahun 1990, dia terlibat dalam pertunjukan bertajuk Lautan Jilbab, sebagai sutradara. Naskah yang diadaptasi dari buku berjudul sama karya Emha Ainun Nadjib, ini merupakan sebuah sketsa drama, berisi intensi humanisme dalam Islam yang diwakilkan tematiknya pada jilbab. Pertunjukan ini diselenggarakan di Go Skate Surabaya, dengan jumlah pemain 120 orang. Tahun 1992, masih bersama Emha, dia juga bertindak selaku sutradara untuk pertunjukan Perahu Retak atawa Santri Kidlir, cerita tentang Islam dalam cengkeraman Mataram. Sebuah lakon metaforik untuk membidik situasi sosial-religius di zaman Orde Baru, dengan tokoh Raden Mas Kalong dan Syech Jangkung.

Bersama Butet Kartaredjasa melalui Yayasan Bagong Kusudiarjo, Whani dipercaya menangani Pentas Kolosal Hari Bhayangkara di Markas Brimob Kelapa Dua, Jakarta. Dalam lakon Sidang Susila yang dipentaskan pada tahun 2008, Whani dipercaya sebagai sutradara. Begitu pula dalam pertunjukan monolog Matinya Tukang Kritik karya Agus Noor, dia mengarahkan sepenuh pertunjukan yang dimainkan oleh Butet tersebut.

Di bidang keaktoran, pada tahun 2008 dia pernah terlibat dengan Teater Koma dalam pertunjukan Kabaret Gado Gado Politik yang disiarkan oleh Metro TV. Tahun yang sama, Riri Riza juga mempercayakan dirinya untuk ikut bermain dalam film Drupadi, sebagai tokoh Duryudana.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Tempo:Menteri Anies Kepincut Orasi Whani Darmawan, diakses 26 April 2017
  2. ^ Tembi.net:Pencak Silat Sebaga Daya Hidup yang Menghidupi, diakses 26 April 2017
  3. ^ JogjaNews:Alasan Paseduluran Angkringan Silat Pas Gelar Flasmob Rancak Pencak di Amplaz, diakses 26 April 2017
  4. ^ Gudeg.net:Whani Darmawan, diakses 26 April 2017
  5. ^ Indonesia Film Center:Whani Darmawan, diakses 26 April 2017
  6. ^ Suara Merdeka:Whani Garap Semangkuk Sup Makan Siang, diakses 26 April 2017
  7. ^ The Jakarta Post:Tan Malaka an Opera Bsence, diakses 26 April 2017

Pranala luar