Kereta api peti kemas di Indonesia
Kereta api Petikemas adalah kereta api jenis barang yang mengangkut peti kemas dari Pelabuhan, sebagai wujud kerja sama antara Petikemas dengan PT Kereta Api Indonesia. Kereta api ini adalah salah satu dari berberapa kereta api angkutan Petikemas di Indonesia.
Kereta api Peti Kemas | |
---|---|
Berkas:P 20161027 134551.jpg | |
Ikhtisar | |
Jenis | Barang |
Sistem | Kereta api kontainer |
Status | Beroperasi |
Lokasi | Daop 1 Jakarta Daop 2 Bandung Daop 8 Surabaya Divre 1 Medan |
Terminus | ada dibawah |
Stasiun | - |
Layanan | 9x (TPK-KLM) 2x (TPK-GDB) |
Operasi | |
Dibuka | 1985 |
Pemilik | PT Kereta api Logistik |
Operator | PT Kereta Api Indonesia |
Depo | Sidotopo (SDT), Untuk Rangkaian Kereta Barang dan Lokomotif Jakarta Gudang (JAKG), Untuk Rangkaian Kereta Barang dan Jatinegara (JNG), Untuk Lokomotif Bandung (BD), Untuk Rangkaian Kereta Barang dan Lokomotif Semua Lokomotif di Dipo Kereta |
Rangkaian | CC206 CC201 |
Data teknis | |
Panjang lintas | 810 Km (Tanjung Priok-Kalimas) 311 Km (Tanjung Priok-Gedebage) |
Lebar sepur | 1067 mm |
Kecepatan operasi | 60 s.d. 100 km/jam |
Jumlah rute | 2501-2504 dan 2507-2520 (TPK-KLM) 2529-2532 (GDB-TPK) |
Stasiun Terminus
- Stasiun Tanjung Priok - Stasiun Kalimas
- Stasiun Jakarta Gudang - Stasiun Kalimas
- Stasiun Kampung Bandan - Stasiun Kalimas
- Stasiun Tanjung Priok - Stasiun Gedebage
- Stasiun Kampung Bandan - Stasiun Gedebage
- Stasiun Perlanaan - Stasiun Tebing Tinggi - Stasiun Medan - Stasiun Belawan
- Stasiun Dolok Merangir - Stasiun Belawan
Sejarah Kereta api Peti Kemas
Jalan panjang KA ini dimulai dari sekitaran 1985. Dimana dimasa itu, gerbong berisi petikemas masih dititipkan, diangkut dengan KA Barang Reguler. Di era ini, juga berjalan KA Barang Cepat (KABAT/Kurs BC) yang menggunakan GT berjenis GW. Tahun 1987, dimulailah perjalanan panjang KA Kontainer ini. Awalnya, hanya dibuka 2 relasi, Tanjungpriok Gudang (TPKG)-Gedebage (GDB) sejauh 159 km dan Tanjungpriok Gudang (TPKG)-Surabaya Pasar Turi (SBI) sejauh 698 km. Untuk relasi TPKG-SBI diberi nama Kurs Antaboga. Antaboga sendiri berarti Raja Ular yang hidup di perut bumi dalam mitologi Jawa.
Masa kejayaan angkutan peti kemas GDB-TPKG/GDB-Pasoso (POO) adalah era 90an, dimana ada 5 trip perhari. Dimana satu tripnya biasa membawa 18-20 GD (dahulu berkode PPCW) yang penuh dengan muatan kontainer. Bahkan, terkadang diperlukan lok pendorong untuk mendorong KA menanjak dari Padalarang hingga Cilame. Yang khas dari Kurs Kontainer GDB ini adalah adanya GD berlantai lekuk (dahulu berkode PKPKW). GD berlantai lekuk ini berbeda dengan GD pada umumnya. GD ini memiliki lantai yang rendah yang gunanya untuk mengangkut kontainer jumbo agar tidak tersangkut di terowongan Sasaksaat. Gerbong ini didatangkan sekitar tahun 1984/85 dari Pabrikan Arad, Rumania. Sementara di lintas utara, di era 90an juga muncul KA Bajasatwa relasi Jakartagudang-Surabaya Pasar Turi. Selain itu, muncul juga KA Kontainer Solo Jebres (SK)-Semarang Gudang (SMG) dan KA Kontainer Rambipuji (RBP)-Kalimas (KLM) yang hanya bertahan singkat.
Memasuki era 2000an, Kurs Kontainer GDB mencapai antiklimaks. Perlahan-lahan frekuensi perjalanan dan muatannya berkurang. Meskipun terkadang masih ada perjalanan Sisa Muatan (SiMut) dari Purwakarta ke Gedebage. Dimana KA akan dipecah menjadi 2 agar bisa dibawa melalui medan yang menanjak. Lok dinas atau lok lain kemudian akan "menjemput" gerbong yang ditinggal ini. Sistem ini diterapkan untuk mengurangi beban yang ditarik lok dan untuk menghindari Larat (Rem KA mengalami malafungsi yang membuat KA meluncur tak terkendali). Lintas utara Jawa menunjukkan perkembangan pesat dalam hal angkutan kontainer. Dibukanya Cikarang Dry Port (CDP) semakin menambah padat jadwal KA Kontainer. Selain itu, Stasiun Waru (WR) di Sidoarjo juga mulai melayani angkutan kontainer.
Di tahun 2014, diluncurkanlah KA Kontainer "Super" di lintas utara Jawa. KA ini beroperasi di koridor Sungai Lagoa (SAO)-Kalimas (KLM). KA ini terdiri dari 30 GD yang bermuatan kontainer yang ditarik oleh CC 206. Berbeda dengan Kontainer lintas utara yang semakin berjaya, kontainer GDB malah semakin merana. Kontainer GDB semakin terpuruk setelah dibukanya tol Cipularang. Bahkan, terkadang KA ini berjalan kosong alias tanpa muatan sama sekali dari Tanjung Priok/Pasoso. Kalaupun ada muatan, paling hanya sekitar 3-4 gerbong. Ketika dahulu bisa berjalan 5 trip full muatan, kini KA ini hanya berjalan 2 trip saja dengan muatan yang kadang seadanya. Entah kapan KA ini akan kembali berjaya, mengingat semakin padatnya Tol Cipularang.
Sarana
Sarana yang digunakan oleh KA ini adalah gerbong berjenis GD/Gerbong Datar dengan macam-macam kapasitas angkut. Dari 30 ton,42 ton hingga 45 ton.
Jenis Barang yang Diangkut
Banyak sekali barang yang diangkut oleh KA Petikemas ini, mulai dari barang elektronik hingga mobil, semua barang yang bisa diangkut dengan petikemas.
Stasiun Terminal Angkutan Petikemas
""Stasiun Pasoso (POO)"" Stasiun ini berada di dalam kompleks Pelabuhan Tanjungpriok yang membuatnya cukup strategis. Pasoso merupakan "awal" dari perjalanan panjang barang-barang dalam petikemas yang akan diangkut menggunakan KA. Stasiun ini memiliki 3 jalur. Setiap harinya, puluhan GD berjajar rapi, menunggu proses bongkar muat sebelum ditarik ke Stasiun Tanjungpriok dan berangkat menuju Surabaya/Bandung. ""Stasiun Sungai Lagoa (SAO)"" Stasiun ini juga berada di kompleks Pelabuhan Tanjungpriok. Disini, proses bongkar muat petikemas dilakukan. Stasiun ini hanya memiliki 3 jalur, sama seperti Pasoso. ""Stasiun Surabaya Pasar Turi (SBI)"" Stasiun dengan ketinggian +1 dpl (diatas permukaan laut) ini sempat melayani angkutan peti kemas. Stasiun yang terletak di Jalan Semarang 1, Tembok Dukuh, Bubutan, Surabaya ini tidak hanya melayani KA Penumpang. KA ini juga sempat melayani KA Barang Cepat. Kini, hanya KA Parcel (Barang Hantaran Potongan) saja yang masih melakukan aktivitas bongkar muat disini. ""Stasiun Kalimas (KLM)"" Stasiun ini terletak di kawasan Perak Utara, Surabaya. Stasiun ini merupakan stasiun khusus untuk KA Barang. Selain KA Kontainer, KA Semen juga melakukan aktivitas bongkar muat disini. Stasiun ini memiliki akses langsung menuju TPS (Terminal Petikemas Surabaya) di kawasan Pelabuhan Tanjung Perak. Rel menuju TPS yang semula mati suri, mulai kemarin mulai dipakai kembali. Stasiun ini memiliki 7 jalur dan disibukkan dengan aktivitas langsiran dan bongkar muat setiap harinya. Bahkan, terkadang stasiun ini menggunakan 2 unit lok langsir untuk mencukupi kebutuhan langsiran di stasiun ini. Lok langsir yang digunakan pun CC 203/CC 201 mengingat beratnya tonase yang harus dilangsir. ""Stasiun Gedebage (GDB)"" Stasiun ini terletak di ujung timur Kota Bandung. Stasiun ini memiliki 2 jalur khusus untuk aktivitas bongkar muat kontainer. Stasiun ini juga memiliki dipo gerbong yang merawat puluhan gerbong. Di kawasan stasiun ini terdapat Terminal Petikemas Bandung. Namun sayang, aktivitas bongkar muat disini cukup sepi akibat beralihnya pengangkutan kontainer ke jalan raya. ""Cikarang Dry Port (CDP)"" Cikarang Dry Port terletak di dekat stasiun Cikarang, Bekasi. CDP menawarkan akses menuju kawasan industri Jababeka. CDP diproyeksikan sebagai Extension Gate of Tanjungpriok Sea Port atau Perpanjangan Pelabuhan Tanjungpriok. CDP menawarkan angkutan barang yang terintegrasi, baik melalui jalan raya maupun melalui KA. CDP melayani bongkar muat beberapa KA kontainer setiap harinya. CDP menawarkan beragam kemudahan bagi industri untuk mengirim barang produksinya, baik untuk kebutuhan dalam negeri ataupun keperluan ekspor. ""Stasiun Waru (WR)"" Stasiun di daerah Kedungrejo, Waru, Sidoarjo ini menjadi gerbang bagi industri di sekitar Sidoarjo untuk mengangkut barang produksinya menggunakan KA. Stasiun ini memiliki 2 jalur khusus untuk aktivitas bongkar muat kontainer. Stasiun ini melayani beberapa KA Kontainer yang berangkat setiap dua hari sekali menuju Tanjungpriok.
Rute Perjalanan
- Kereta api Kontainer dari Tanjung Priok-Kalimas dan berjalan setiap hari dalam rute 9 kali perjalanan.
- Kereta api Kontainer dari Tanjung Priok-Gedebage dan berjalan yang diperlukan saja dalam rute 2 kali perjalanan.
Tanjung Priok-Kalimas PP :
- Stasiun Tanjung Priok
- Stasiun Tambun (disusul dengan kereta lain)
- Stasiun Cikarang Dry Port (bongkar muat sementara)
- Stasiun Lemahabang (disusul dengan kereta lain)
- Stasiun Karawang (disusul dengan kereta lain)
- Stasiun Semarang Poncol (disusul dengan kereta lain)
- Stasiun Cepu (disusul dengan kereta lain)
- Stasiun Bojonegoro (disusul dengan kereta lain)
- Stasiun Surabaya Pasar Turi
(berhenti sementara)
- Stasiun Kalimas (tempat bongkar muat)
Tanjung Priok-Gedebage
- Stasiun Tanjung Priok
- Stasiun Tambun (disusul dengan kereta lain)
- Stasiun Cimahi (bersilang dengan kereta lain)
- Stasiun Gedebage (tempat bongkar muat)
Rangkaian KA Kontainer
Rangkaian Gerbong Datar Milik Sidotopo (SDT)
- 1 Lokomotif CC 206 (SDT)
- 10 Gerbong Datar (GD) berat 40 Ton sampai 42 Ton, Dipo Kereta Sidotopo (SDT)
- 10 Gerbong Datar (GD) berat 40 Ton sampai 42 Ton, Dipo Kereta Sidotopo (SDT)
- 10 Gerbong Datar (GD) berat 40 Ton sampai 42 Ton, Dipo Kereta Sidotopo (SDT)
Rangkaian Gerbong Datar Milik Jakarta Gudang (JAKG)
- 1 Lokomotif CC 206 (JNG)
- 10 Gerbong Datar (GD) berat 40 Ton sampai 42 Ton, Dipo Kereta Jakarta Gudang (JAKG)
- 10 Gerbong Datar (GD) berat 40 Ton sampai 42 Ton, Dipo Kereta Jakarta Gudang (JAKG)
- 10 Gerbong Datar (GD) berat 40 Ton sampai 42 Ton, Dipo Kereta Jakarta Gudang (JAKG)
Rangkaian Gerbong Datar Milik Daop 2 Bandung
- 1 Lokomotif CC 206 (BD)
- 10 Gerbong Datar Milik Daop 2 Bandung (GD), Dipo Kereta Bandung (BD)
- 5 Gerbong Datar kosong Milik Daop 2 Bandung (GD), Dipo Kereta Bandung (BD)
Jadwal KA Kontainer
No KA | Relasi | Berangkat | Datang |
2501 | KLM-TPK | 18:25 | 08:12 |
2502 | KPB-KLM | 23:48 | 13:08 |
2503 | KLM-TPK | 23:30 | 13:09 |
2504 | TPK-KLM | 23:00 | 12:13 |
2505 | SBI-KPB | 19:10 | 08:24 |
2506 | KPB-SBI | 13:55 | 04:36 |
2507 | KLM-TPK | 20:50 | 12:50 |
2508 | TPK-KLM | 11:15 | 01:16 |
2509 | KLM-TPK | 03:15 | 16:53 |
2510 | TPK-KLM | 12:15 | 02:11 |
2511 | KLM-TPK | 00:10 | 14:00 |
2512 | TPK-KLM | 00:20 | 13:53 |
2513 | KLM-KPB | 05:10 | 19:15 |
2514 | KPB-KLM | 03:30 | 17:16 |
2515 | KLM-TPK | 04:40 | 18:56 |
2516 | TPK-KLM | 01:40 | 15:12 |
2517 | KLM-TPK | 13:10 | 06:46 |
2518 | TPK-KLM | 14:15 | 06:38 |
2519 | KLM-TPK | 16:20 | 10:35 |
2520 | TPK-KLM | 22:15 | 14:32 |
2523F | KLM-KPB | 21:15 | 12:24 |
2524F | KPB-KLM | 09:55 | 00:40 |
2525F | MER-KPB | 00:00 | 02:42 |
2526F | KPB-MER | 00:00 | 02:42 |
2527F | SK-LMB | 04:00 | 13:12 |
2528F | LMB-SK | 09:55 | 21:06 |
2529 | GDB-TPK | 19:25 | 00:37 |
2530 | TPK-GDB | 03:40 | 08:52 |
2531 | GDB-TPK | 22:10 | 03:44 |
2532 | TPK-GDB | 09:15 | 14:22 |
2533 | PSE-TPK | 00:00 | 00:17 |
2534 | TPK-PSE | 00:00 | 00:17 |
2535 | PSE-KPB | 00:00 | 00:08 |
2536 | KPB-PSE | 00:00 | 00:08 |
2537 | CGD-KPB | 00:00 | 02:42 |
2538 | KPB-CGD | 00:00 | 02:37 |
2539 | BET-SDT | 18:35 | 18:47 |
2540 | SDT-BET | 04:55 | 05:07 |
2541 | SBI-SDT | 04:40 | 04:53 |
2542 | SDT-SBI | 18:49 | 19:02 |
2547 | KLM-WR | 20:25 | 20:56 |
2548 | WR-KLM | 18:25 | 18:57 |