Bahasa Palembang Alus

tingkatan dalam bahasa Palembang
Revisi sejak 9 Juni 2017 04.01 oleh KiagusAdrian (bicara | kontrib) (→‎Kamus Bahasa Palembang Alus: Perbaikan kosakata Bahasa Palembang Alus)

Bahasa Palembang Alus (Bebaso) merupakan tingkatan dari Bahasa Palembang yang biasanya dituturkan oleh dan untuk orang-orang yang dihormati atau yang usianya lebih tua. Seperti dipakai oleh anak kepada orang tua, menantu kepada mertua, murid kepada guru, atau antar penutur yang seumur dengan maksud untuk saling menghormati, karena Bebaso artinya berbahasa sopan dan halus.

Bahasa Palembang Alus
BPS: 0051 0
Dituturkan diIndonesia
WilayahSumatera Selatan
Penutur
tidak diketahui
Kode bahasa
ISO 639-3mui
BPS (2010)0051 0
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Perkembangan

Bahasa Palembang Alus merupakan bahasa asli Palembang yang kosakatanya hampir mempunyai kemiripan dengan bahasa Jawa hanya saja memiliki arti yang berbeda, namun bahasa ini tidak berasal dari Bahasa Jawa. Hal ini lebih disebabkan oleh hubungan kemasyarakatan (kultural) antara masyarakat Palembang (Sriwijaya saat itu dan kemudian Palembang Darussalam) dan masyarakat Jawa, sehingga terjadi akulturasi antara kedua kebudayaan masyarakat tersebut (termasuk budaya).

Bahasa Palembang Alus sendiri mulai berkembang seiring dengan runtuhnya Kerajaan Sriwijaya dan berkembangnya Bahasa Melayu Kuno menjadi Bahasa Palembang Sari-sari hingga berdirinya Kerajaan Palembang yang kemudian berubah menjadi Kesultanan Palembang Darussalam. Dimasa Kesultanan Palembang Darussalam, Bahasa Palembang Alus mulai menyerap beberapa kosakata dari bahasa lain, seperti Arab, Tionghoa, Inggris, Belanda, dan lain-lain.

Saat Kesultanan Palembang Darussalam dihapuskan oleh Belanda, bahasa Palembang Alus masih digunakan oleh keturunan Sultan beserta kerabat dan masyarakat penuturnya, hingga bahasa ini dianggap sopan dan dituturkan untuk berbicara kepada orang lain dengan maksud saling menghormati. Ketika Bahasa Melayu modern (Bahasa Palembang Sari-Sari) makin mendominasi di Palembang, bahasa Palembang Alus makin tergeser keberadannya dan sempat menghilang pada abad ke-20, dan kemudian diangkat kembali oleh sesepuh yang masih bisa menuturkan bahasa ini melalui radio lokal di Palembang dan beberapa situs di internet. Sampai saat ini, Bahasa Palembang Alus masih dapat bertahan dan menjadi kebudayaan Palembang yang patut dilestarikan.

Kamus Bahasa Palembang Alus

A

Ageng = Besar Anom = Muda Alit = Kecil Ayón = akan; mau Anyağ = Baru Angsal = Boleh Apék = Rapih Sedikit; langkah

B

Belimban = Pinjam Meminjam Beğembók = Musyawarah Baul = Kencing Baito = Perahu Bakto = Bawa; Membawa Beğunang = Bakul Betosè = Bercerita Bélék = Kamar Besebangun = Berpacaran Benjang = Besok

C

Ceğios = Berbicara; Berbincang Cindo = Cantik; Tampan; indah Cağem = Menyelesaikan pekerjaaan bersama sama; becağem; secağeman = Gotong royong Celeketan = pintar; cerdik

D

Dados; Dades = Jadi Damel = Kerja Didi = Bukan Dèğèng = Belum Diatuği = Dipersilahkan Dómén = Dulu (~ dulu) Değmo = Sumbangan; dana Danten = semua; sedantennyo = semuanya Domik = suami Dahağ = makan

E

Enggé = Iya Embil = Ambil Emo/Ema = Bapak

G

Gağang = Teras (rumah)

Ğ

Ğawuh = Datang Ğedano = uang Ğèncang = teman Ğompok = Rumah Ğiki = kesini; nge~ = disini Ğiku = kesitu; nge~ = disitu Ğano = kesana; nge~ = disana

J

Jabo = Luar (lebih halus Luan = Luar) Jeğó = Dalam

K

Kampang = Mudah; wadon ~ = Wanita murahan (pelacur); budak wadon ~ = anak pelacur (anak haram) Kelambi = Baju Kelap = Ujar; Kata; bekelap = berbicara Kesah = Pergi Keğéhén = Dulu; sebelumnya Kiğang = Kurang Kèngkèn/kongkon = Suruh/Perintah Katah = Banyak Kebutiğan = Ketahuan Kulo = saya

L

Luan = di depan Lebet = dalam; ke~ = ke dalam Leseğ = benar Lali = Lupa Lambat = Lama Lunyu = licin

M

Móntóp = Muncul Maleğ = Masih Mantók = Pulang; kembali Majeng = Ayo; mari Mengkén = Nanti

N

Nano = Tidak Nami = Nama Nedo = Makan Niki = ini Niku = itu Niko = kamu; anda

P

Pundi = Mana, di~ ; ing~; nge~ = dimana, Mak~ = Bagaimana Pangkéng = kamar Pawon = Dapur Papak = Sambut (Mapak = menyambut) Pinten = Berapa Pedaleman = Alamat; tempat Penet = Sehat

S

Saè' = baik,bagus Seluağ = celana Sewuğ = canting, gayung Sèma = istri, be~ = beristri Sinten = Siapa Sios = satu Saos = saja Sampón = Sudah Sadé = Jual, be~ : Bejual Sóng = Beri; ngesóng = memberi; mengajukan Sami = Sama Sağé = Tidur (sedikit kasar, lebih halus Tilem)


T

Tilem = Tidur Takèn; Takon = Tanya Tebéh = Jauh Toyo = Banyu

W Wikan = tau Wèngkeng = belakang Wau = tadi Walit = Bapak; wali laki-laki Wènten = Ada Waya = Kira; ngewaya = mengira; menduga

Penggunaan Kata

Bilangan

sidal = satu

galu = dua

tios = tiga

guan = empat

gasal = Lima

genap = enam

pitu = tujuh

walu = delapan

soyo = sembilan

sedoso = sepuluh

selikur = dua puluh satu

selawe = dua puluh lima

Panggilan Dalam Keluarga

Aba, Buya,Ma ,Rama = Ayah

Ibok ,Embuk = Ibu

Mang = Kakak

Mang Cak = Kakak Besar

Mangcik = Kakak Kecil

Mang cek=Kakak cek(Panggilan Kehormatan)

Ayuk=Kakak Perempuan

Mamang=Paman

Bicik=Bibi Kecil

Binga =Bibi tengah

Bicak =Bibi Besar

Wak =Lebih tua dari orang tua kita

Yai = Kakek

Nyai = Nenek

Pelestarian Bebaso

Bebaso agak lebih sulit dan berbeda sekali istilahnya dengan bahasa sehari-hari. Oleh sebab itu bebaso ini harus dibiasakan dalam pergaulan sehari-hari kepada siapapun sebab di dalamnya terdapat norma, adab dan sopan santun, sehingga bila dibiasakan akan mendatangkan kebaikan dan besar kemungkinan terhindar dari salah paham, tersinggung, cekcok, dan sebagainya. Bebaso juga enak didengar dan dipandang mata, karena penyampaiannya secara sopan dan halus, nada suaranya tidak tinggi, lambat, serta dengan sikap merendah.

Pranala luar