Bahasa Sunda Banten

dialek bahasa Sunda yang dituturkan di provinsi Banten dan wilayah di sekitarnya

Bahasa Sunda Banten adalah salah satu dialek bahasa Sunda yang digunakan sebagian masyarakat di provinsi Banten[2], bagian barat Kabupaten Bogor (Wilayah Jasinga Raya[3], meliputi: Kecamatan Jasinga, Cigudeg, Tenjo, Nanggung, Parungpanjang, dan Sukajaya[4]), serta bagian barat Kabupaten Sukabumi (terutama Kasepuhan Ciptagelar di Kecamatan Cisolok yang termasuk dalam daerah Kasepuhan Banten Kidul[5]). Bahasa ini dilestarikan salah satunya melalui program berita Beja ti Lembur dalam bahasa Banten yang disiarkan oleh siaran televisi lokal di wilayah Banten.

Bahasa Banten
Dituturkan diIndonesia
WilayahBanten, wilayah barat Kabupaten Bogor dan wilayah barat Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat
Penutur
3.350.000 (2015)[1]
Lihat sumber templat}}
Untuk kontributor: Sedang dilakukan otomatisasi klasifikasi bahasa secara berkala. Silakan sampaikan saran, pendapat, maupun perbaikan pada halaman pembicaraan templat maupun pembicaraan ProyekWiki
Status resmi
Bahasa resmi di
Banten (Bahasa Daerah)
Kode bahasa
ISO 639-1su
ISO 639-2sun
ISO 639-3sun
 Portal Bahasa
L • B • PW   
Sunting kotak info  Lihat butir Wikidata  Info templat

Bahasa Sunda Banten umumnya tidak mengenal tingkatan karena wilayah Banten tidak pernah berada di bawah kekuasaan Kesultanan Mataram[6]. Hal tersebut menyebabkan Bahasa Sunda Banten masih terlihat memiliki hubungan erat dengan bahasa Sunda Kuna, namun oleh mayoritas orang-orang Berbahasa Sunda Priangan yang memiliki tingkatan, bahasa Sunda Banten digolongkan sebagai bahasa Sunda kasar[7]. Secara praktiknya, bahasa Sunda Banten digolongkan sebagai bahasa Sunda dialek Barat. Pengucapan bahasa Sunda di Banten umumnya berada di daerah Banten bagian selatan, yaitu Kabupaten Lebak (termasuk wilayah Cilangkahan) dan Kabupaten Pandeglang (Termasuk wilayah Caringin dan Cibaliung). Sementara

Bahasa Sunda Banten juga dituturkan hingga ke wilayah Tangerang[8] (terutama di wilayah Tangerang sebelah Selatan, Barat daya, Barat tengah, dan sebagian Utara).[9]

Perbedaan dengan bahasa Sunda Priangan

Kosakata

Bahasa Indonesia Bahasa Sunda
(Banten)
Bahasa Sunda
(Priangan)
sangat jasa pisan
dia nyana anjeunna
susah gati hese
seperti doang siga
tidak pernah tilok tara
saya aing abdi
kamu dia/maneh anjeun
kalian daria/maraneh aranjeun
mereka darariana/maranehna aranjeuna
mereka maraneh aranjeuna
melihat noong ningali/nenjo
makan hakan tuang/dahar
kenapa pan naha
singkong dangdeur sampeu
tidak mau embung/endung alim
belakang Tukang Pengker
repot haliwu rebut
Baju Jamang Acuk
Teman Orok Batur
Darah Mokla Geutih

Kalimat

Contoh perbedaan dalam kalimatnya seperti:

Ketika sedang berpendapat

  • Sunda Banten: "Jeuh aing mah embung jasa jadi doang jelma nu kedul!"
  • Sunda Priangan: "Ah abdi mah alim janten jalmi nu pangedulan teh!"
  • Bahasa Indonesia: "Wah saya sangat tidak mau menjadi orang yang malas!"

Ketika mengajak kerabat untuk makan

  • Sunda Banten: "Teh, maneh arek hakan teu?"
  • Sunda Priangan: "Teh, badé tuang heula?"
  • Bahasa Indonesia: "Kak, mau makan tidak?"

Ketika sedang berbelanja

  • Sunda Banten: "Lamun ieu dangdeur na sabarahaan mang? Tong mahal jasa."
  • Sunda Priangan: "Dupi ieu sampeu sabarahaan mang? Teu kénging awis teuing nya"
  • Bahasa Indonesia: "Kalau (ini) harga singkongnya berapa bang? Jangan kemahalan."

Ketika sedang menunjuk

  • Sunda Banten: "Eta diditu maranehna orok aing"
  • Sunda Priangan: " Eta palih ditu réréncangan abdi. "
  • Bahasa Indonesia: "Mereka semua (di sana) adalah teman saya"

Referensi

  1. ^ Nationalencyklopedin "Världens 100 största språk 2007" The World's 100 Largest Languages in 2007
  2. ^ Kayin (2014-12-09). "Bahasa Sunda Banten » Perpustakaan Digital Budaya Indonesia". budaya-indonesia.org. Diakses tanggal 2017-06-18. 
  3. ^ HeiBogor (2015-09-04). "Jasinga, Bagian Bogor yang Banten Secara Kultural". Berita Bogor. Diakses tanggal 2017-06-18. 
  4. ^ Administrator (2016-04-25). "Asal Usul Nama Jasinga". kecamatanjasinga.bogorkab.go.id. Diakses tanggal 2017-06-18. 
  5. ^ Watchdoc Image (2015-11-29), KASEPUHAN CIPTAGELAR (full movie), diakses tanggal 2017-06-18 
  6. ^ Guillot, C. (1990). The Sultanate of Banten (dalam bahasa Inggris). Jakarta: Gramedia Book Publishing Division. ISBN 9794039225. 
  7. ^ Taufiqurokhman; Widodo, Hari; Gunawan, Muhammad; Lambe, Sulaeman (2014). Banten dari Masa ke Masa (PDF). Serang: Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Banten. ISBN 9786027140400. 
  8. ^ "Mulok Bahasa Sunda Terancam Punah". Tangsel Pos. 2015-10-28. Diakses tanggal 2017-06-18. 
  9. ^ Lauder, Multamia R. M. T. (1993). Pemetaan dan Distribusi Bahasa-Bahasa di Tangerang. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Proyek Penelitian dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jakarta. ISBN 9794593680.