Blasius Pujaraharja

Revisi sejak 1 September 2017 14.54 oleh Medelam (bicara | kontrib)

Mgr. Blasius Pujaraharja (lahir 12 Juni 1935) adalah Uskup Emeritus Ketapang setelah menjabat sejak ditunjuk pada 15 Maret 1979 hingga 25 Juni 2012, saat Mgr. Pius Riana Prapdi ditunjuk sebagai penerusnya, pasca diterimanya pengunduran dirinya.

Mgr.

Blasius Pujaraharja
Uskup Emeritus Ketapang
GerejaGereja Katolik Roma
KeuskupanKetapang
Penunjukan15 Maret 1979
Masa jabatan berakhir
25 Juni 2012
PendahuluGabriel Willem Sillekens, C.P.
PenerusPius Riana Prapdi
Imamat
Tahbisan imam
8 September 1961[1]
(63 tahun, 85 hari)
oleh Albertus Soegijapranata, S.J.
Tahbisan uskup
17 Juni 1979
(45 tahun, 168 hari)
oleh Kardinal Justinus Darmojuwono
Informasi pribadi
Nama lahirBlasius Pujaraharja
Lahir12 Juni 1935 (umur 89)
Belanda Gamping, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Kewarganegaraan Indonesia
DenominasiKatolik Roma
KediamanGamping Lor, Sleman[2]
Semboyan"In fractione panis"
(Dalam pemecahan roti)

Latar belakang

Pujaraharja lahir pada tahun 1935 di Sleman. Semasa kanak-kanak, ia sempat memiliki cita-cita untuk menjadi dokter.[3]

Ia mengikuti pendidikan calon imam di Seminari Menengah Santo Petrus Canisius, Mertoyudan, Magelang. Namun setelah tiga bulan, ia dipulangkan pasca pertentangan dengan tentara Belanda saat itu.

Karya

Pujaraharja ditahbiskan menjadi imam diosesan Keuskupan Agung Semarang pada tanggal 8 September 1961 oleh Mgr. Albertus Soegijapranata, S.J., di Gereja Hati Santa Perawan Maria Tak Bercela, Kemetiran, Yogyakarta. Turut ditahbiskan bersamaan dengannya adalah Mgr. Valentinus Kartosiswoyo.

Setelah menyelesaikan pendidikan calon imam di Seminari Tinggi St Paulus Kotabaru Yogyakarta pada tahun 1961, ia ditugaskan menjadi pastor pembantu di Paroki St. Theresia Lisieux, Boro, Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Satu tahun kemudian, ia dipindahkan untuk mengisi kekosongan di Paroki St. Maria Tak Bercela, Nanggulan, Kulon Progo hingga tahun 1965. Tiga bulan sebelum peristiwa Gerakan 30 September, ia dipindah tugaskan ke Paroki St. Yosep Medari, Sleman, Yogyakarta. Ia sempat merangkap sebagai Pastor Paroki St Aloysius Mlati sejak tahun 1970 hingga 1971.

Pemindahan dirinya ke Paroki St. Yusuf, Bintaran, Yogyakarta sejak tahun 1971 hingga tahun 1978 membawa dirinya turut mengemban tugas sebagai Vikaris Episkopal untuk Daerah Istimewa Yogyakarta, anggota Dewas Konsultores Keuskupan Agung Semarang, anggota Panitia Pastoral Perkawinan KAS, anggota Dewan Penyantun Sekolah Tinggi Filsafat Teologi St Paulus Kentungan, Ketua Unio KAS, dan Ketua IKHAR DIY, serta mewakili KAS menjadi pengurus di Yayasan Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta. Sejak tahun 1974 hingga 1975, ia sempat menempuh studi di Belgia.

Pada tahun 1978, Pujaraharja ditugaskan ke Ketapang, Kalimantan Barat sebagai misionaris domestik. Di sana ia menjadi Pastor Paroki Katedral St Gemma Galgani dan merangkap sebagai Vikaris Jenderal. Pada 15 Maret 1979, ia ditunjuk sebagai Uskup Ketapang seiring diterimanya pengunduran diri Mgr. Gabriel W. Sillekens, C.P.. Pada tanggal 17 Juni 1979, ia ditahbiskan menjadi Uskup oleh Kardinal Justinus Darmojuwono, Uskup Agung Semarang, dengan Uskup Pendamping Uskup Agung Pontianak Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, O.F.M. Cap. dan Uskup Agung Makassar, Mgr. Theodorus Lumanauw.

Pada 22 Agustus 1997, Mgr. Pujaraharja menjadi Uskup Ko-konsekrator bersama dengan Uskup Agung Tituler Bellicastrum sekaligus Nuncio Apostolik untuk Indonesia, Mgr. Pietro Sambi, dalam penahbisan Mgr. Ignatius Suharyo sebagai Uskup Agung Semarang. Kardinal Julius Darmaatmadja, S.J. menjadi Uskup Penahbis Utama.

Sebagai Anggota KWI, sejak 1979 hingga 1988, ia menjabat sebagai Ketua Komisi Kateketik, kemudian menjadi anggota Presidium KWI sekaligus merangkap Ketua Komisi Liturgi KWI hingga tahun 1997. Pada masa ini, Puji Syukur diterbitkan. Sejak 1997 hingga 2003, ia menjadi Ketua Komisi Seminari dan hingga tahun 2009 menjabat Ketua Badan Kerjasama Bina Lanjut Imam Indonesia (BKBLII).

Ia mengundurkan diri pada 25 Juni 2012 sebagai Uskup Ketapang, dan kepimpinan Keuskupan Ketapang diteruskan oleh Mgr. Pius Riana Prapdi. Dalam penahbisan Mgr. Prapdi pada 9 September 2012, Mgr. Pujaraharja menjadi Uskup Penahbis Utama, di mana bertindak sebagai Uskup Ko-konsekrator adalah Uskup Agung Pontianak, Mgr. Hieronymus Herculanus Bumbun, OFM Cap. dan Uskup Agung Semarang, Mgr. Johannes Pujasumarta.[4]

Referensi

  1. ^ "Catholic Hierarchy". Diakses tanggal 8 Februari 2013. 
  2. ^ http://www.hidupkatolik.com/2016/01/13/berhenti-tak-berarti-mati
  3. ^ "Mgr Blasius Pujaraharja: Imamat dan Misteri Panggilan". Majalah Hidup. 3 November 2011. Diakses tanggal 29 Juli 2016. 
  4. ^ Agustinus Handoko (2012-9-9). "Mgr Pius Riana Prapdi Ditahbiskan Jadi Uskup Ketapang". Kompas. Diakses tanggal 2012-9-9. 

Pranala luar

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Gabriel Willem Sillekens, C.P.
Uskup Ketapang
15 Maret 197925 Juni 2012
Diteruskan oleh:
Pius Riana Prapdi