Pulau Sailus Besar

pulau di Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan
Revisi sejak 3 Oktober 2017 13.40 oleh ENJ NTB (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi 'Pulau Sailus Besar merupakan salah satu pulau yang tergabung ke dalam Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawes...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Pulau Sailus Besar merupakan salah satu pulau yang tergabung ke dalam Kabupaten Pangkajene Kepulauan, Sulawesi Selatan. Pulau Sailus Besar berbatasan dekat dengan Pulau Marabatuang dan Pulau Sailus Kecil yang tergabung dalam Kecamatan Liukang Tangaya. Namun, terpisah cukup jauh dari Kepulauan Pangkajene lainnya. Berdasarkan dari penelusuran di Google Earth, Pulau Sailus Besar berjarak sekitar 500 km dari Kota Makassar ke arah Barat Laut. Pulau ini posisinya lebih dekat dari Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) dengan estimasi sekitar 90 km. Perjalanan yang ditempuh dengan menggunakan kapal nelayan berukuran kecil (lebar 1,5 meter dengan panjang hanya 5 meter) dari Sumbawa atau Lombok menghabiskan waktu sekitar 10 jam jika laut dan ombak sedang bersahabat, namun dapat memakan waktu hingga 16 jam terombang-ambing di laut jika kondisi ombak terlalu tinggi dan angin cukup kencang. Sedangkan kalau dari Makassar atau Pangkep, bisa ditempuh tiga hari tiga malam dengan menumpang kapal berukuran sedang seperti Perintis, dengan panjang 20 meter dan lebar 5 meter.

Pulau Sailus BesarPenduduk Pulau Sailus Besar cukup berpuas diri dengan kondisi pulau yang begitu terbatas. Tidak ada sinyal komunikasi selain satelit radio dan listrik. Listrik yang digunakan di pulau tersebut, juga baru dibangun pada tahun 2012 dengan memanfaatkan energi surya. Sehingga masyarakat sekitar bisa menikmati listrik walau hanya aktif dari pukul 6 sore hingga 9 malam. Untuk menghubungi masyarakat atau aparatur Desa, radio adalah satu-satunya jawaban. Itupun tidak senantiasa tersambung dengan mudah.

Daratan di Pulau Sailus Besar bersifat datar dan sangat landai dengan posisi tertinggi yaitu 22 meter diatas permukaan laut. Tidak ada dataran tinggi atau pun bukit di pulau seluas 4.17 km2. Dengan bentangan 3.1 km dari utara ke selatan dan 2.3 km dari barat ke timur1). Secara meteorologis, Pulau Sailus memiliki curah hujan paling rendah pada bulan Januari yaitu 395 mm, dan hamper tidak ada hujan sepanjang tahun. Sehingga komoditas yang bisa dibudidaya juga terbatas, yaitu kelapa dan pisang. Adapun tanaman Jagung, hanya bisa dibudidayakan pada akhir bulan Desember hingga Februari, menyesuaikan intensitas hujan tahunan. Musim terkering di Pulau Sailus besar berlangsung dari Agustus hingga Oktober dengan curah hujan hanya 1 mm.

1) Calculated in Elevation Details (DEM 3) Source: "NASA Earth Observations Data Set Index" . NASA . 2016 . "NASA Earth Observations: Rainfall (1 month - TRMM)" . NASA / Tropical Rainfall Monitoring Mission. 2016 .