Keuskupan Malang
Keuskupan Malang / Dioecesis Malangensis merupakan keuskupan sufragan pada Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Semarang.[1] Berada di Jawa Timur bagian timur Keuskupan Malang meliputi umat Katolik yang tinggal di sebelas kabupaten (Malang, Probolinggo, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep), tiga kotamadya (Malang, Pasuruan, Probolinggo) dan dua kota (Jember, Batu) dengan luas wilayah 24.400 km². Terdapat 29 paroki di Keuskupan Malang.
Keuskupan Malang Dioecesis Malangensis | |
---|---|
Lokasi | |
Metropolit | Keuskupan Agung Semarang |
Kantor pusat | Kota Malang, Jawa Timur |
Statistik | |
Luas | [convert: nomor tidak sah] |
Paroki | 29 |
Imam | 128 |
Informasi | |
Pendirian | 3 Januari 1961 |
Kepemimpinan kini | |
Uskup | Mgr.Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. |
Uskup agung | Mgr. Dr. Robertus Rubiyatmoko, Pr. |
Vikaris jenderal | RD. Josephus Cuperano Eko Atmono |
Ekonom | RD. Emmanuel Wahyu Widodo |
Emeritus | Msgr. Herman Josep Sahadat Pandoyoputro, O.Carm. |
Situs web | |
http://keuskupan-malang.org |
Sejarah
Pada 1865 Malang merupakan suatu stasi yang dilayani imam Serikat Yesus (SY) atau Yesuit dari Surabaya. Umat Katolik yang pada umumnya warga Eropa pada waktu itu tersebar mengikuti jalur rel kereta lori perkebunan tebu dan pabrik gula, pada segitiga Pasuruan, Malang, Jatiroto, yang kemudian melebar ke Jember. Pada tahun 1923 Yesuit (SY) mengundurkan diri dari wilayah Jawa Timur, dan wilayah gerejani Malang diserahkan kepada Ordo Karmel (O.Carm). Pada 27 April 1927 didirikan Prefektur Apostolik Malang, sebagai Prefektur Apostolik pertama di Jawa di luar Vikariat Apostolik Batavia, yang kemudian pada 13 Maret 1939 ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik. Dengan berdirinya hierarki Gereja Katolik di Indonesia pada 3 Januari 1961, Vikariat Apostolik Malang diubah statusnya menjadi diosis atau Keuskupan Malang. Umat Katolik Keuskupan Malang yang pada tahun 1950 berjumlah 5000 orang di 11 paroki, pada tahun 1970 menjadi 28.000 di 24 paroki. Pada tahun 1980 jumlah umat bertambah menjadi 48.000; dan pada tahun 1990 menjadi 66.000. Menurut statistik tahun 2005, jumlah umat pada tahun 2004 adalah 88.000 dan tersebar di 28 paroki.
Kronik
- Didirikan sebagai Prefektur Apostolik Malang pada 27 April 1927, memisahkan diri dari Vikariat Apostolik Batavia
- Ditingkatkan menjadi Vikariat Apostolik Malang pada 15 Maret 1939
- Ditingkatkan menjadi Keuskupan Malang pada 3 Januari 1961
Gembala
Prefek Apostolik Malang
- Clemente van der Pas, O.Carm. (1922–16 Desember 1933, wafat)
- Mattheus Franciscus Henckens, O.Carm. (16 Desember 1933–18 Januari 1935; pro-Prefek)
- Antoine Everard Jean Avertanus Albers, O.Carm. (28 Januari 1935–15 Maret 1939)
Vikaris Apostolik Malang
- Antoine Everard Jean Avertanus Albers, O.Carm. (15 Maret 1939–3 Januari 1961)
Uskup Malang
- Antoine Everard Jean Avertanus Albers, O.Carm. (3 Januari 1961–1 Maret 1973, mengundurkan diri)
- Franciscus Xaverius Sudartanta Hadisumarta, O.Carm. (1 Maret 1973–5 Mei 1988, ditunjuk sebagai Uskup Manokwari-Sorong)
- Sede vacante (5 Mei 1988–15 Mei 1989) diisi oleh Piet Go Twan An, O.Carm. sejak 30 Agustus 1988 sebagai administrator diosesan
- Herman Joseph Sahadat Pandoyoputro, O.Carm. (15 Mei 1989–28 Juni 2016, pensiun)
- Henricus Pidyarto Gunawan, O.Carm. (28 Juni 2016–sekarang)
Pada tahun 1950 jumlah imam tarekat religius yang melayani umat 28 orang. Belum ada imam Praja. Pada tahun 1970 hanya ada seorang imam Praja dan 28 imam tarekat religius. Pada tahun 1980 jumlah imam Praja bertambah menjadi 4 orang dan imam tarekat religius 52 orang. Menurut statistik tahun 2005, terdapat 25 imam Praja dan 117 imam tarekat religius di Keuskupan Malang.
Paroki
Dekanat Malang Kota I
|
Dekanat Malang Kota II
|
Dekanat Utara Malang
|
Dekanat Selatan Malang
|
Dekanat Madura
|
Dekanat Pantura
|
Dekanat JemSeBond
|
Dekanat Lipansel
|
Dekanat Blambangan
|
Referensi
- KWI, Buku Petunjuk Gereja Katolik
- Dr. F. Hasto Rosariyanto SY, (2001), Bercermin pada Wajah-wajah Keuskupan Gereja Katolik Indonesia. Kanisius.