Kereta rel listrik JR East seri 205
Kereta rel listrik JR East seri 205 (国鉄205系電車 , Kokutetsu 205-kei densha) adalah KRL yang diperkenalkan tahun 1985 oleh Japanese National Railway (JNR) dan pasca privatisasi, KRL JR 205 ini dioperasikan oleh East Japan Railway Company dan West Japan Railway Company. KRL ini beroperasi di berbagai jalur yang ada di Jepang dan kini beroperasi di lintas Commuter Jabodetabek.
KRL JR East seri 205 | |
---|---|
Beroperasi | Ya |
Produsen | Kawasaki Heavy Industries, Nippon Sharyo, Hitachi, Ltd., Kinki Sharyo, Tokyu Car Corporation, dan JR East Ōfuna Works |
Digantikan | JR East E231-500 (Jalur Yamanote) JR East E233-6000 (Jalur Yokohama) JR East E233-7000 (Jalur Saikyo) JR East E233-8000 (Jalur Nambu) |
Konstruksi | 1984-1994 |
Mulai beroperasi | JNR (1985-1987) JR East, JR West (1987-sekarang) Fuji Kyuko (2012-sekarang) Kereta Commuter Indonesia (2013-sekarang) |
Tanggal dirucat | Mulai 2013 (JR East) |
Jml. sudah diproduksi | 1.461 unit |
Jml. beroperasi | 557 (JR East) 44 unit (JR West) 15 unit (Fujikyu) 464 unit (KCI) |
Jml. dirucat | 369 unit (Jepang) 12 unit (Indonesia) |
Formasi | 2, 3, 4, 6, 8, atau 10 kereta per rangkaian (Jepang) 10 atau 12 kereta per rangkaian (Indonesia) |
Nomor armada | HaE 1 - HaE 32 (Saikyo Line) KuRa H1 - H28 (Yokohama Line) NaHa 2 - 15, 34 - 50 (Nambu Line) |
Operator | JNR (1985-1987) JR East JR West Fuji Kyuko PT KAI Commuter Jabodetabek |
Depo | Jepang:
Indonesia:
|
Jalur dilayani | Saikyō Line, Keiyo Line, Musashino Line, Yokohama Line, Nambu Line, Tsurumi Line, Senseki Line, Nikko Line, Sagami Line, Tokaido Main Line, Sanyo Main Line, Hanwa Line, Utsunomiya Line, Kawagoe Line, Yamanote Line, Hachikō Line, Fujikyū Line sebagai Fuji Kyukō 6000 Series, KRL Commuter Line |
Data teknis | |
Konstruksi bodi | Stainless Steel |
Panjang kereta | 20.000 mm |
Lebar | 2.800 mm |
Tinggi | 4.086 - 4.140 mm |
Pintu | 4 pintu dan 6 pintu di setiap sisi |
Kelajuan maksimum | 100–110 km/jam |
Berat | 29,9-34,1 ton (unit MC) 24,9 ton (unit TC) |
Sistem traksi | Resistor Control + Field System Superimposed Field Excitation Control (CS57) Motor traksi: MT-61 VVVF-IGBT (JR 205-5000) Motor traksi: MT-74 |
Transmisi | Motor Generator (MG) Tipe: DM-106 |
Percepatan | 3,5 km/h/s |
Perlambatan | 3,5 km/h/s (normal) 4,7 km/h/s (darurat) |
Sistem pembangkit | Listrik Aliran Atas (LAA) |
Pemanas, ventilasi, dan penyejuk udara | AU75G/AU75M |
Elektrifikasi | 1.500 V DC |
Penangkap arus | Pantograf Tipe: PS-21 (Diamond-shaped Pantograph) PS-33 (Single-arm Pantograph) |
Bogie | DT-50, TR-235 (205-0) & TR241B (TC 6 pintu) dengan pegas udara |
Abar | Regenerative Brake, Electronically-Controlled Pneumatic Brakes |
Sistem keselamatan | ATS-SN, ATS-SW, ATS-P, ATS-Ps, ATC-6, D-ATC, Deadman Pedal |
Alat perangkai | Shibata Coupling |
Lebar sepur | 1067 |
KRL seri 205 pertama kali didatangkan oleh PT KAI Commuter Jabodetabek pada bulan November 2013 dari jalur Saikyo, secara bertahap sampai bulan Maret-April 2014 dengan jumlah total 180 unit yang dibagi ke dalam 18 rangkaian formasi 10 kereta. Dari 180 unit, 32 unit di antaranya merupakan unit kereta dengan 6 pasang pintu per sisi yang menjadi fitur khusus pada 16 dari 18 rangkaian yang ada. 2 dari 18 rangkaian merupakan rangkaian yang keseluruhannya menggunakan kereta dengan 4 pasang pintu per sisi.[1] Mulai bulan Mei 2014, sebanyak 176 unit yang dibagi ke dalam 22 rangkaian formasi 8 kereta dari jalur Yokohama secara bertahap dikirim ke Jakarta hingga akhir 2014. Dari 176 unit, 21 unit di antaranya merupakan unit kereta dengan 6 pintu per sisi yang menjadi fitur khusus pada 21 dari 22 rangkaian yang ada. 1 rangkaian merupakan rangkaian yang keseluruhannya menggunakan kereta dengan 4 pasang pintu per sisi.[2] Mulai bulan Juli 2015, sebanyak 120 unit yang dibagi ke dalam 20 rangkaian formasi 6 kereta per rangkaian secara bertahap dikirim ke Jakarta hingga Januari 2016. Seluruh 120 unit kereta merupakan kereta dengan 4 pasang pintu per sisi.[3] Kini, KRL seri 205 merupakan KRL dengan jumlah terbanyak di Jabodetabek, dengan jumlah total 476 unit di mana 464 unit di antaranya beroperasi, sedangkan 12 unit lainnya tidak beroperasi akibat kecelakaan. 464 unit ini kemudian dibagi ke dalam 43 rangkaian, yang terdiri dari 26 rangkaian dengan formasi 10 kereta dan 17 rangkaian dengan formasi 12 kereta.
Sejarah kedatangan KRL JR 205
Pada saat PT KAI Commuter Jabodetabek sedang membutuhkan lebih banyak armada KRL, PT KCJ memilih KRL ini dari JR East untuk dikirim ke Indonesia. Harga KRL ini Rp 1 miliar/unit (Rp 10 miliar untuk 10 kereta, Rp 8 miliar untuk 8 kereta). KRL ini ditujukan untuk menggantikan beberapa KRL yang AC-nya bermasalah dan akan diperbaiki, juga menambah armada. KRL ini juga memiliki AC yang cukup dingin, apabila tidak bermasalah. Saat ini, KRL ini merupakan KRL eks Jepang tercanggih di Indonesia. Keistimewaannya terdapat pada beberapa rangkaiannya yang memiliki kereta dengan 6 pintu di setiap sisi (12 pintu total), dengan tempat duduk yang lebih sedikit dan dapat dilipat jika diperlukan, sehingga dapat memuat lebih banyak penumpang dan lebih lega di dalam kereta tersebut.
Saat ini, KRL tersebut beroperasi di seluruh lintas Jabodetabek. Total keseluruhan rangkaian KRL ini adalah 60 rangkaian yang terdiri dari 18 rangkaian dengan formasi 10 kereta, 22 rangkaian dengan formasi 8 kereta, dan 20 rangkaian dengan formasi 6 kereta yang digabungkan menjadi 10 rangkaian dengan formasi 12 kereta, dengan jumlah total 476 unit. Total keseluruhannya jauh melampaui rekor KRL terbanyak sebelumnya yaitu KRL Tokyo Metro 6000 (11 rangkaian beroperasi, 2 rangkaian dirucat). Kini, keseluruhan 476 unit ini disusun ke dalam 44 rangkaian yang terdiri dari 26 rangkaian formasi 10 kereta dan 18 rangkaian (1 rangkaian non operasional) formasi 12 kereta. Rangkaian 10 kereta dioperasikan di rute Bogor-Jakarta Kota, Bogor-Duri, Rangkasbitung-Tanah Abang, dan Bekasi-Jakarta Kota. Sedangkan rangkaian 12 kereta beroperasi di rute Bogor-Jakarta Kota dan Bekasi-Jakarta Kota.
Debut KRL JR 205 di Indonesia dimulai pada tanggal 6 Februari 2014, yaitu ketika rangkaian eks HaE 15 dari Saikyō Line berdinas sebagai kereta luar biasa (KLB) uji angkut penumpang lintas Depok-Jakarta-Bogor-Depok. Untuk KRL JR 205 dari Yokohama Line memulai debutnya sekitar pertengahan tahun 2014. Sedangkan KRL JR 205 dari Nambu Line memulai debutnya pada tanggal 10 September 2015 sebagai rangkaian pengganti KRL Feeder relasi Manggarai-Duri.
KRL seri 205 ini juga menjadi KRL yang paling banyak dijadikan eksperimen oleh PT KCJ. Eksperimen-eksperimen yang sudah dilakukan pada KRL seri 205 antara lain pemasangan kamera CCTV dan pemasangan layar LCD pada rangkaian, pemrograman ulang papan penunjuk tujuan LED atau gulungan buta (roller blind) pada seluruh rangkaian, dan pengacakan ulang formasi dari 8 kereta menjadi 10 dan 12 kereta serta dari 10 kereta menjadi 12 kereta.
Ciri-ciri Rangkaian dari Masing-masing Jalur Asal[4]
Setiap rangkaian KRL seri 205 dari masing-masing jalur asalnya yang beroperasi di Indonesia dapat dikenali dengan cukup mudah meskipun pada dasarnya memiliki skema pewarnaan yang sama yaitu merah kuning. Hal ini dikarenakan perbedaan waktu tiba dari rangkaian-rangkaian ini di Indonesia. Selain itu, terdapat pula ciri-ciri fisik tertentu yang dapat dengan mudah membedakan masing-masing rangkaian.
Rangkaian dari jalur Saikyo pada umumnya memiliki stiker "Kereta Khusus Wanita" pada setiap kereta 1 dan 10 atau 12, juga memiliki penyangga hewan berwarna merah cerah dengan tiang-tiang penghubung ke bagian bawah kereta yang berwarna hitam. Dari interior, rangkaian jalur Saikyo tidak memiliki sandaran pada setiap ujung-ujung jok penumpang. Selain itu, rangkaian jalur Saikyo (kecuali 205-123F) memiliki 2 kereta 6 pintu generasi awal yang memiliki bogi yang sama seperti pada kereta-kereta lainnya.
Rangkaian dari jalur Yokohama hanya memiliki papan penanda dan tidak memiliki stiker "Kereta Khusus Wanita", juga memiliki penyangga hewan berwarna merah cerah dengan tiang-tiang penghubung yang juga berwarna merah cerah. Dari interior, rangkaian jalur Yokohama memiliki sandaran pada setiap ujung-ujung jok penumpang, dan juga memiliki 1 kereta 6 pintu generasi lanjutan dengan bogi yang berbeda dengan kereta-kereta lainnya. Khusus rangkaian dengan formasi 12 kereta disusun dengan susunan 4+8.
Rangkaian dari jalur Nambu memiliki ciri-ciri interior yang sama dengan rangkaian jalur Yokohama, namun sangat mudah dikenali dari eksterior, karena pada awalnya menggunakan skema warna asli dari Jepang (kecuali 205-18F+205-23F, 205-132F+205-133F). Kini keseluruhannya sudah berganti skema menjadi khas KCJ. Rangkaian dari jalur Nambu juga selalu berjalan dengan formasi 12 kereta dengan susunan 6+6.
Formasi rangkaian
Di Jepang, rangkaian-rangkaian KRL seri 205 yang didatangkan ke Indonesia ini beroperasi dengan formasi 6, 8, atau 10 kereta. Namun di Indonesia, KRL-KRL seri 205 ini susunannya diacak ulang agar dapat dioperasikan dengan formasi 10 atau 12 kereta, sehingga hanya rangkaian dari jalur Saikyo saja yang masih menggunakan formasi aslinya ketika beroperasi di Jepang, sedangkan formasi rangkaian dari jalur Yokohama maupun Nambu hampir keseluruhannya sudah tidak lagi asli.
Rangkaian dari jalur Saikyo
Formasi asli KRL seri 205 dari jalur Saikyo adalah sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||||
Nomor | 10 | 9 | 8 | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | T205 | M205 | M'204 | T205 | M205 | M'204 | Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | CP | Cont | MG,CP |
Kemudian pada tahun 2004 saat KRL seri 205 di jalur Yamanote disebar ke jalur-jalur lain, 25 rangkaian KRL seri 205 asli jalur Saikyo (HaE 1-25) formasinya diubah menjadi sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||||
Nomor | 10 | 9 | 8 | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | M205 | M'204 | M205 | M'204 | T'204 (6 pintu) |
T'204 (6 pintu) |
Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | CP | Cont | MG,CP | DDC | DDC |
Formasi pada rangkaian HaE 26-32 (kecuali HaE 31) mengikuti formasi asli KRL seri 205 Saikyo, sedangkan rangkaian HaE 31 yang kini menjadi BOO 17 mengikuti formasi KRL seri 205 Saikyo yang digunakan sejak tahun 2004.
Di Indonesia, rangkaian HaE 15 dan HaE 32 yang mengalami kecelakaan di Stasiun Juanda pada tahun 2015 disusun ulang menjadi rangkaian BOO 123 dengan formasi sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||||
Nomor | 10 | 9 | 8 | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205-123 | M205-335 | M'204-335 | M205-336 | M'204-336 | M205-162 | M'204-162 | T205-124 | T'204-104 (6 pintu) |
Tc'204-54 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | CP | Cont | MG,CP |
Sedangkan rangkaian HaE 24 yang kemudian menjadi BUD 143 disusun ulang dengan formasi 12 kereta sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||||||
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205-143 | M205-388 | M'204-386 | M205-387 | M'204-387 | M205-277 | M'204-277 | M205-188 | M'204-188 | T'204-41 (6 pintu) |
T'204-47 (6 pintu) |
Tc'204-143 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | CP | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP | DDC | DDC |
Rangkaian dari jalur Yokohama
Formasi asli KRL seri 205 dari jalur Yokohama adalah sebagai berikut.
Susunan rangkaian | |||||||
Nomor | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | T205 | M205 | M'204 | Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP |
Kemudian pada tahun 1994, satu unit kereta 6 pintu seri 204-100 ditambahkan sehingga formasinya menjadi sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||
Nomor | 8 | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | T205 | M205 | M'204 | T'204 (6 pintu) |
Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP |
Di medio 2000an, rangkaian KuRa H27 dan H28 didatangkan ke jalur Yokohama dari jalur Yamanote dengan formasi sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||
Nomor | 8 | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205-30 | M205-88 | M'204-88 | T205-59 | M205-90 | M'204-90 | T'204-30 (6 pintu) |
Tc'204-30 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP | DDC | |||
Kodefikasi | Tc205-15 | M205-43 | M'204-43 | T205-29 | M205-45 | M'204-45 | T205-30 | Tc'204-15 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP |
Di Indonesia, setahun setelah kedatangannya, rangkaian ini mulai diatur ulang menjadi 10 atau 12 kereta, dimulai dari rangkaian KuRa H28 yang kemudian menjadi BOO 15. Formasi rangkaian BOO 15 setelah pengaturan ulang formasi adalah sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||||
Nomor | 10 | 9 | 8 | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205-15 | M205-43 | M'204-43 | T205-29 | M205-45 | M'204-45 | T205-30 | M205-187 | M'204-187 | Tc'204-15 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP |
Rangkaian-rangkaian formasi 10 kereta lainnya disusun dengan dua jenis formasi sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||||
Nomor | 10 | 9 | 8 | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | T205 | M205 | M'204 | M205 | M'204 | T'204 (6 pintu) |
Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG, CP | Cont | MG,CP | ||||
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | M205 | M'204 | T205 | M205 | M'204 | T'204 (6 pintu) |
Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG, CP | Cont | MG,CP |
Sedangkan rangkaian formasi 12 kereta, disusun dengan dua jenis formasi sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||||||
Nomor | 12 | 11 | 10 | 9 | 8 | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | T205 | M205 | M'204 | T'204 (6 pintu) |
Tc'204 | Tc205 | M205 | M'204 | Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP | ||||||
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | Tc'204 | Tc205 | M205 | M'204 | T205 | M205 | M'204 | T'204 (6 pintu) |
Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP |
Rangkaian dari jalur Nambu
Formasi asli KRL seri 205 dari jalur Nambu adalah sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 |
---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | M205 | M'204 | Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP |
Di Indonesia, rangkaian dioperasikan dengan formasi 12 kereta sebagai berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||||||
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | M205 | M'204 | Tc'204 | Tc205 | M205 | M'204 | M205 | M'204 | Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP |
Beberapa rangkaian yang mengalami pertukaran kereta motor dengan trailer dari rangkaian Yokohama, formasinya berubah menjadi seperti berikut.
Susunan rangkaian | ||||||||||||
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Kodefikasi | Tc205 | M205 | M'204 | M205 | M'204 | Tc'204 | Tc205 | T205 | T'204 | M205 | M'204 | Tc'204 |
Komponen | Cont | MG,CP | Cont | MG,CP | DDC (T'204-30) Kosong (T'204-100) |
Cont | MG,CP |
Unit T' adalah unit-unit yang memiliki 6 pintu di setiap sisinya dan ruang yang lebih luas untuk penumpang berdiri, sedangkan unit M205 adalah kereta berpantograf jenis PS-21. Di lain pihak, kereta yang datang dari Yokohama dan Nambu menggunakan pantograf single arm jenis PS-33 (kecuali KuRa H7, H24, dan H25).
Rangkaian Asal Jalur Saikyo
|
Rangkaian Asal Jalur Yokohama
|
Rangkaian Asal Jalur Nambu
|
Keterangan:
- Rangkaian 205-123F dan 205-54F disusun ulang sejak kecelakaan di Stasiun Juanda, dengan menggabungkan 8 kereta yang selamat ke dalam 205-123F dan 12 kereta yang rusak ke dalam 205-54F.
Rangkaian KRL seri 205 di Jepang dikelompokkan per jalur dengan kodefikasi "kode dipo - nomor urut rangkaian" yang digunakan untuk mempermudah pencirian rangkaian. Di Indonesia, awalnya kodefikasi tersebut tidak lagi digunakan, karena untuk pencirian rangkaian menggunakan nomor kepala rangkaian. Namun, mulai Februari 2017, pencirian rangkaian seri 205 di Indonesia menggunakan kodefikasi yang hampir sama dengan kodefikasi Jepang.
Dikarenakan tercampurnya kereta-kereta tengah antara rangkaian-rangkaian dari jalur Saikyo, Yokohama, dan Nambu, dan karena ada perbedaan formasi, maka supaya lebih mudah susunan rangkaian dikelompokkan berdasarkan formasinya. Ada 2 jenis panjang formasi, yaitu 10 kereta dan 12 kereta.
Rangkaian Formasi 10 Kereta
Susunan rangkaian | ||||||||||
Nomor | 10 | 9 | 8 | 7 | 6 | 5 | 4 | 3 | 2 | 1 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
BOO 15 | 205-15 | 205-43 | 204-43 | 205-29 | 205-45 | 204-45 | 205-30 | 205-187 | 204-187 | 204-15 |
BOO 17 | 205-17 | 205-49 | 204-49 | 205-50 | 204-50 | 205-51 | 204-51 | 204-22 | 204-23 | 204-17 |
BOO 42 | 205-42 | 205-124 | 204-124 | 205-83 | 205-125 | 204-125 | 205-84 | 205-126 | 204-126 | 204-42 |
BOO 61 | 205-61 | 205-181 | 204-181 | 205-121 | 205-182 | 204-182 | 205-192 | 204-192 | 204-101 | 204-61 |
BOO 62 | 205-62 | 205-183 | 204-183 | 205-122 | 205-184 | 204-184 | 205-191 | 204-191 | 204-102 | 204-62 |
BUD 67 | 205-67 | 205-210 | 204-210 | 205-193 | 204-193 | 205-127 | 205-194 | 204-194 | 204-107 | 204-67 |
BOO 69 | 205-69 | 205-197 | 204-197 | 205-129 | 205-228 | 204-228 | 205-198 | 204-198 | 204-109 | 204-69 |
BOO 71 | 205-71 | 205-201 | 204-201 | 205-131 | 205-202 | 204-202 | 205-90 | 204-90 | 204-111 | 204-71 |
BOO 72 | 205-72 | 205-88 | 204-88 | 205-203 | 204-203 | 205-132 | 205-204 | 204-204 | 204-112 | 204-72 |
BUD 73 | 205-73 | 205-205 | 204-205 | 205-209 | 204-209 | 205-133 | 205-206 | 204-206 | 204-113 | 204-73 |
BUD 78 | 205-78 | 205-215 | 204-215 | 205-138 | 205-222 | 204-222 | 205-216 | 204-216 | 204-118 | 204-78 |
BUD 79 | 205-79 | 205-217 | 204-217 | 205-139 | 205-221 | 204-221 | 205-218 | 204-218 | 204-119 | 204-79 |
BUD 89 | 205-89 | 205-237 | 204-237 | 205-238 | 204-238 | 205-239 | 204-239 | 204-1 | 204-2 | 204-89 |
BUD 92 | 205-92 | 205-246 | 204-246 | 205-247 | 204-247 | 205-248 | 204-248 | 204-14 | 204-34 | 204-92 |
BOO 95 | 205-95 | 205-255 | 204-255 | 205-256 | 204-256 | 205-257 | 204-257 | 204-38 | 204-39 | 204-95 |
BUD 99 | 205-99 | 205-267 | 204-267 | 205-268 | 204-268 | 205-269 | 204-269 | 204-20 | 204-21 | 204-99 |
BOO 120 | 205-120 | 205-326 | 204-326 | 205-327 | 204-327 | 205-328 | 204-328 | 204-24 | 204-25 | 204-120 |
BOO 121 | 205-121 | 205-329 | 204-329 | 205-330 | 204-330 | 205-331 | 204-331 | 204-26 | 204-27 | 204-121 |
BOO 122 | 205-122 | 205-332 | 204-332 | 205-333 | 204-333 | 205-334 | 204-334 | 204-28 | 204-29 | 204-122 |
BOO 123 | 205-123 | 205-335 | 204-335 | 205-336 | 204-336 | 205-162 | 204-162 | 205-124 | 204-104 | 204-54 |
BOO 126 | 205-126 | 205-344 | 204-344 | 205-345 | 204-345 | 205-346 | 204-346 | 204-11 | 204-48 | 204-126 |
BOO 128 | 205-128 | 205-350 | 204-350 | 205-351 | 204-351 | 205-352 | 204-352 | 204-5 | 204-10 | 204-128 |
BUD 137 | 205-137 | 205-370 | 204-370 | 205-148 | 205-371 | 204-371 | 205-149 | 205-372 | 204-372 | 204-137 |
BOO 141 | 205-141 | 205-380 | 204-380 | 205-381 | 204-381 | 205-382 | 204-382 | 204-37 | 204-45 | 204-141 |
BOO 142 | 205-142 | 205-383 | 204-383 | 205-384 | 204-384 | 205-385 | 204-385 | 204-12 | 204-40 | 204-142 |
BOO 144 | 205-144 | 205-389 | 204-389 | 205-390 | 204-390 | 205-391 | 204-391 | 204-13 | 204-49 | 204-144 |
Rangkaian Formasi 12 Kereta
Susunan rangkaian | ||||||||||||
Nomor | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 6 | 7 | 8 | 9 | 10 | 11 | 12 |
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
BUD 18 + BUD 23 |
205-18 | 205-52 | 204-52 | 205-54 | 204-54 | 204-18 | 205-23 | 205-144 | 204-124 | 205-69 | 204-69 | 204-23 |
BUD 20 + BUD 87 |
205-20 | 205-58 | 204-58 | 205-60 | 204-60 | 204-20 | 205-87 | 205-233 | 204-233 | 205-234 | 204-234 | 204-87 |
BUD 22 + BUD 27 |
205-22 | 205-64 | 204-64 | 205-66 | 204-66 | 204-22 | 205-27 | 205-79 | 204-79 | 205-81 | 204-81 | 204-27 |
BUD 24 + BUD 25 |
205-24 | 205-70 | 204-70 | 205-72 | 204-72 | 204-24 | 205-25 | 205-73 | 204-73 | 205-75 | 204-75 | 204-25 |
BUD 26 + BUD 21 |
205-26 | 205-76 | 204-76 | 205-78 | 204-78 | 204-26 | 205-21 | 205-135 | 204-115 | 205-63 | 204-63 | 204-21 |
BUD 28 + BUD 19 |
205-28 | 205-82 | 204-82 | 205-84 | 204-84 | 204-28 | 205-19 | 205-141 | 204-121 | 205-57 | 204-57 | 204-19 |
BUD 64 + BUD 83 |
205-64 | 205-227 | 204-227 | 204-64 | 205-83 | 205-225 | 204-225 | 205-143 | 205-226 | 204-226 | 204-123 | 204-83 |
BUD 68 + BUD 66 |
205-68 | 205-195 | 204-195 | 205-128 | 205-196 | 204-196 | 204-108 | 204-68 | 205-66 | 205-361 | 204-361 | 204-66 |
BUD 74 + BUD 30 |
205-74 | 205-207 | 204-207 | 205-134 | 205-208 | 204-208 | 204-114 | 204-74 | 205-30 | 205-357 | 204-357 | 204-30 |
BUD 75 + BUD 77 |
205-75 | 205-61 | 204-61 | 204-75 | 205-77 | 205-213 | 204-213 | 205-137 | 205-214 | 204-214 | 204-117 | 204-77 |
BUD 81 + BUD 82 |
205-81 | 205-55 | 204-55 | 204-81 | 205-82 | 205-223 | 204-223 | 205-142 | 205-224 | 204-224 | 204-122 | 204-82 |
BUD 84 + BUD 85 |
205-84 | 205-67 | 204-67 | 204-84 | 205-85 | 205-229 | 204-229 | 205-145 | 205-230 | 204-230 | 204-125 | 204-85 |
BUD 88 + BUD 86 |
205-88 | 205-235 | 204-235 | 205-21 | 204-21 | 204-88 | 205-86 | 205-13 | 204-13 | 205-15 | 204-15 | 204-86 |
BUD 129 + BUD 102 |
205-129 | 205-353 | 204-353 | 205-354 | 204-354 | 204-129 | 205-102 | 205-274 | 204-274 | 205-275 | 204-275 | 204-102 |
BUD 132 + BUD 133 |
205-132 | 205-359 | 204-359 | 205-360 | 204-360 | 204-132 | 205-133 | 205-126 | 204-106 | 205-362 | 204-362 | 204-133 |
BUD 134 + BUD 131 |
205-134 | 205-363 | 204-363 | 205-364 | 204-364 | 204-134 | 205-131 | 205-59 | 204-30 | 205-358 | 204-358 | 204-131 |
BUD 143 | 205-143 | 205-388 | 204-386 | 205-387 | 204-387 | 205-277 | 204-277 | 205-188 | 204-188 | 204-41 | 204-47 | 204-143 |
Insiden
- Rabu, tanggal 23 September 2015, pukul 15.25 WIB, terjadi kecelakaan yang melibatkan dua KRL seri 205 formasi 10 (rangkaian 205-54F dan 205-123F) di Stasiun Juanda. Kondisi kedua kabin KRL JR 205 (KuHa 204 / 205) tersebut rusak berat. 12 kereta gabungan dari kedua rangkaian KRL tersebut rusak berat, dan hanya 8 kereta yang bisa diselamatkan. 42 orang luka-luka akibat kecelakaan tersebut.[7][8] Kejadian ini mengakibatkan sang masinis KRL 1156, Gustian, terluka parah dan harus dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.[9]
- Minggu, 6 Desember 2015, terjadi kecelakaan yang melibatkan KRL 1528 rangkaian 205-30F dengan bus MetroMini nopol B 7760 FD di kawasan Angke, Tambora, Jakarta Barat, dekat stasiun Angke, dikarenakan MetroMini menerobos perlintasan sebidang. Dalam kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa dari penumpang Commuter Line, begitu menurut Eva Chairunnisa, corporate communication PT KCJ.
- Lalu lintas yang melewati perlintasan sebidang kemudian dialihkan melalui fly over yang terletak di atas perlintasan sebidang ini.[10] Korban tewas akibat kecelakaan ini berjumlah 18 orang (semuanya penumpang MetroMini).[11] KRL mengalami kerusakan pada sistem kelistrikan yang terletak dibawah kabin masinis, termasuk cowcatcher-nya. Namun, bodi KRL tidak mengalami kerusakan yang berat. KRL pun ditarik ke Balai Yasa Manggarai. Sedangkan MetroMini hancur menjadi beberapa bagian akibat terseret dari perlintasan sampai dengan ujung peron stasiun.
- Kamis, 14 September 2017, KRL 1340 relasi Jakarta Kota-Bekasi yang menggunakan rangkaian 205-69F mengalami anjlok (keluar jalur) sesaat setelah diberangkatkan dari jalur 9 Stasiun Jakarta Kota. Kereta yang anjlok merupakan kereta dengan nomor urut 7-9 (205-198, 204-198, dan 204-109). Peristiwa ini mengakibatkan perjalanan KRL Bogor-Jakarta Kota hanya sampai Stasiun Manggarai, sedangkan KRL Bekasi-Jakarta Kota sebagian dialihkan melewati Stasiun Pasar Senen. Sedangkan, badan kereta 205-198 dan 204-198 mengalami penyok sehingga harus diperbaiki.[12]
Galeri
-
Rangkaian 205-142F dari jalur Saikyo formasi 10 kereta di Stasiun Depok, dengan penampil tujuan menyala dan menunjukkan tujuan Stasiun Jakarta Kota
-
Rangkaian 205-143F dari jalur Saikyo formasi 12 kereta di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan
-
Rangkaian 205-71F dari jalur Yokohama formasi 10 kereta di Stasiun Bogor
-
Rangkaian 205-68F+205-66F dari jalur Yokohama formasi 12 kereta di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan
-
Rangkaian 205-86F+205-88F formasi 12 kereta di Stasiun Jakarta Kota
-
Penomoran baru pada KRL seri 205 pra-perawatan akhir lengkap
-
Penomoran baru pada KRL seri 205 pasca-perawatan akhir lengkap
-
Penomoran baru pada KRL seri 205 sesuai Peraturan Menteri Perhubungan nomor 54 tahun 2016
-
Layar LCD "Commuter Information System" pada rangkaian 205-142F
Referensi
- ^ Majalah KA Edisi Juni 2014
- ^ Press Release JR East
- ^ PT KAI Commuter Jabodetabek Rampungkan Pembelian kereta Bekas Jepang
- ^ Membedakan Rangkaian KRL Seri 205 dari Jalur Saikyo, Jalur Yokohama, dan Jalur Nambu
- ^ Railway Enthusiast Digest - Litbang
- ^ Daftar rangkaian JR seri 205 (Bahasa Jepang)
- ^ MetroTVNews.com: KRL Tabrak KRL di Stasiun Juanda, Korban Berjatuhan
- ^ Tempo: Ini 42 Korban Luka Kecelakaan KRL di Stasiun Juanda Tempo, 23 September 2015.
- ^ MetroTVNews.com: Humas KCJ: Masinis Gustian Luka Parah
- ^ MetroTVNews.com, 6 Desember 2015:
- ^ Kompas: Korban Tewas Akibat Tabrakan Metromini dan KRL Jadi 18 Orang
- ^ Kereta Anjlok di Kota, KRL Bogor dan Bekasi Hanya Sampai Manggarai Kompas.com, 14 September 2017.
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi KRL