Vertigo
Vertigo (sering juga disebut pusing berputar, atau pusing tujuh keliling) adalah kondisi di mana sesorang merasa pusing disertai berputar atau lingkungan terasa berputar walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak.
Kelainan ini terjadi karena gangguan keseimbangan baik sentral atau perifer, kelainan pada telinga sering menyebabkan vertigo. Untuk menentukan kelainan yang menyebabkan vertigo dokter THT-KL biasanya akan melakukan pemeriksaan ENG (elektronistagmografi).
Vertigo pun bisa menyebabkan stroke
Bagaimana dengan timbulnya vertigo yang melibatkan organ otak sentral? Selain akibat cedera atau memar pada kepala belakang, ini bisa terjadi karena suplai darah ke otak berkurang atau tidak lancar. Bila aliran darah ke otak kecil kurang dari 50 ml/detik, maka seseorang akan mengalami vertigo, yang apabila tidak segera ditanggulangi bisa menimbulkan stroke.
Seseorang yang acapkali mengalami vertigo (bukan akibat benturan), disusul dengan gangguan wicara, misalnya mulai sulit menyebutkan apa yang dimaksud, patut dicurigai sebagai awal dari serangan stroke. Ia perlu segera dirawat. Apalagi bila gejala itu disertai hipertensi dan kadar kolesterol tinggi. "Sulitnya, banyak pasien yang tidak mengindahkan gejala awal stroke ini, sehingga datang dalam keadaan sudah parah," lanjut dr. Robert.
Padahal pemeriksaan dengan alat canggih MRI (magnetic resonance imaging) akan mengungkap jelas apakah penderita benar mengalami gangguan pada pembuluh darah otak. Dengan obat pelancar aliran darah gangguan akan segera teratasi, sambil terus dipantau apakah gangguan kambuh kembali.
Kasus vertigo paling berat kalau disebabkan tumbuhnya tumor pada otak kecil atau dekat organ telinga. Pada umumnya gejala tidak akut, tapi kronik dan progresif. Artinya gejala yang dirasakan sesuai dengan pertumbuhan tumor. Semakin besar tumornya, semakin berat gejalanya. Adakalanya pula diikuti gejala telinga mendengung yang terus menerus. Dalam hal ini, cara penanggulangan satu-satunya ya operasi untuk menyingkirkan tumor, ditambah penyinaran.
Penting dicatat, bila kita berkali-kali merasakan sempoyongan, jelaskan secara rinci kepada dokter bagaimana riwayat pusing kita itu. Dengan demikian dokter dapat menggolongkan, vertigo kita termasuk berat atau ringan. Kasus ringan (walaupun gejalanya belum tentu ringan) kebanyakan tidak menimbulkan kerusakan pada organ tubuh. Ambil contoh vertigo karena stres. Penderita bisa saja mengalami gejala kepala berputar tujuh keliling sampai muntah-muntah. Namun begitu stres dapat dihilangkan, gejala akan sirna.
Juga termasuk ringan kalau vertigo terjadi sesaat setelah kita berganti posisi. Mungkin gara-garanya ada gangguan pada sistem vertibuler atau kepala habis terbentur. Dokter pun akan menganjurkan pasien untuk berlatih justru pada posisi ketika muncul vertigo. Latihan dilakukan secara bertahap. "Gejala seperti ini jangan dimanjakan sampai bertahun-tahun," anjur dr. Robert. "Tapi secara pelahan-lahan justru dilatih pada posisi yang terganggu."
Bila Anda sering merasa sempoyongan saat bangun tidur, janganlah bangun langsung berdiri. Lakukanlah secara pelahan-lahan, mulai dengan posisi duduk sebentar, baru berdiri. Kalau vertigo itu diduga karena gangguan telinga atau mata, hendaknya segera periksakan diri ke dokter spesialis THT atau mata.
Karena pada umumnya bukan merupakan gangguan kesehatan serius, semakin dini penanganannya, vertigo akan semakin cepat dapat diatasi.