Kapal penjelajah Jepang Kako
Kako (加古 ) adalah kapal kedua dalam kelas kapal penjelajah berat Furutaka milik Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Asal namanya dari Sungai Kako di Prefektur Hyogo, Jepang.
Kako pada tahun 1926
| |
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Kako |
Asal nama | Sungai Kako |
Dipesan | 1923 (Tahun Fiskal) |
Pasang lunas | 5 Desember 1922 |
Diluncurkan | 10 April 1925 |
Mulai berlayar | 20 Juli 1926[1] |
Dicoret | 15 September 1942 |
Nasib | Tenggelam pada 10 Agustus 1942 oleh USS S-44 dekat Pulau Savo |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal penjelajah kelas-Furutaka |
Berat benaman |
|
Panjang | 1.768 m (5.800 ft 6 in) |
Lebar | 158 m (518 ft 4 in) |
Daya muat | 56 m (183 ft 9 in) |
Tenaga | 102.000 shp (76.000 kW) |
Pendorong |
|
Kecepatan | 345 knot (639 km/h) |
Jangkauan | 7.000 mil laut (13.000 km) pada 14 knot (26 km/h) |
Awak kapal | 616 orang |
Senjata |
|
Pelindung |
|
Pesawat yang diangkut | 1 x Pesawat apung |
Fasilitas penerbangan | Katapel pesawat terbang |
Latar belakang
Kako dan saudarinya, Furutaka adalah kapal penjelajah berat generasi pertama yang memiliki kecepatan tinggi dalam Angkatan Laut Kekaisaran Jepang. Dibangunnya mereka berdua dimaksudkan oleh Angkatan Laut Jepang untuk menandingi kapal penjelajah intai kelas-Omahamilik US Navy dan kapal penjelajah berat kelas-Hawkinsmilik Royal Navy.
Konstruksi
Kako lahir pada 4 April 1925 di Kobe dan merupakan adik dari Furutaka. Berbeda dari kakaknya yang memulai karirnya baru ketika Perang Pasifik pecah, Kako sudah mulai aktif pada masa-masa konfrontasi Jepang dengan China meskipun hanya melakukan latihan-latihan manuver dan operasi militer minor di perairan China. Namun setelahnya, ia dan Furutaka ditetapkan sebagai kapal cadangan dan harus siaga di Jepang sampai Perang Dunia 2 dimulai.[2]
Karir
Sejarah militer pada masa Perang Dunia 2 yang dimilikinya sangat identik dengan Furutaka, karena mereka berdua sama-sama tergabung dalam Divisi Cruiser 6 dan misinya pun sama semua, termasuk juga ketika bergabung dalam Armada Mikawa. Perbedaannya hanyalah bahwa Kako sebulan lebih cepat meninggalkan medan perang selamanya dibandingkan Furutaka, karena sebuah insiden torpedo kapal selam Amerika yang diakibatkan oleh lengahnya pengawasan yang diperintahkan oleh Admiral Madya Aritomo Goto di cruiser Aoba, pada saat akan melanjutkan perjalanan ke Kaveing sehari setelah kemenangan di Pertempuran Pulau Savo. Kako tenggelam pada tanggal 10 Agustus 1942 di 02°28′S 152°11′E / 2.467°S 152.183°E.[2]
Referensi
- ^ Lacroix, Japanese Cruisers, hal. 794
- ^ a b Bob Hackett and Sander Kingsepp (1997). "JUNYOKAN!". combinedfleet.com. Diakses tanggal 11 April 2012.
Bacaan lanjutan
- Brown, David (1990). Warship Losses of World War Two. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-914-X.
- D'Albas, Andrieu (1965). Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II. Devin-Adair Pub. ISBN 0-8159-5302-X.
- Dull, Paul S. (1978). A Battle History of the Imperial Japanese Navy, 1941–1945. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-097-1.
- Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The drama of the Imperial Japanese Navy, 1895–1945. Atheneum. ISBN 0-689-11402-8.
- Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-893-X.
- Lacroix, Eric; Linton Wells (1997). Japanese Cruisers of the Pacific War. Naval Institute Press. ISBN 0-87021-311-3.
- Whitley, M.J. (1995). Cruisers of World War Two: An International Encyclopedia. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-141-6.