Joachim Peiper (30 Januari 1915-13 Juli 1976) sering dikenal dengan nama panggilan Jochen Peiper, adalah salah seorang perwira senior Waffen-SS selama Perang Dunia II dan diajukan sebagai penjahat perang di Belgia dengan hukuman 12 tahun penjara setelah berakhirnya perang Perang Dunia II. Dia juga dituduh atas kejahatan serupa di Italia namun dengan keputusan tidak terdapat cukup bukti untuk menghukumnya. Dengan berakhirnya karier militernya pada tahun 1945, Peiper tercatat sebagai kolonel resimen termuda dalam Waffen-SS, menjabat sebagai SS-Standartenführer. Dia juga ajudan pribadi Heinrich Himmler periode April 1938 sampai dengan Agustus 1941.

Joachim Peiper
JulukanJochen
Lahir(1915-01-30)30 Januari 1915
Berlin, German Empire
Meninggal14 Juli 1976(1976-07-14) (umur 61)
Traves, Haute-Saône, France
DikebumikanSt Anna's Church
Schondorf, Germany
Pengabdian Nazi Germany
Dinas/cabang Waffen-SS
Lama dinas1933–45
PangkatObersturmbannführer
NRPSS #132,496
KesatuanSS Division Leibstandarte
Perang/pertempuranWorld War II
PenghargaanKnight's Cross of the Iron Cross with Oak Leaves and Swords
Pekerjaan lainPorsche and Volkswagen

Setelah kebebasan dari penjara, Peiper bekerja untuk Porsche dan Volkswagen, sebelum pindah ke Perancis untuk menerjemahkan "Rainer Buschmann". Peiper ditemukan mati dalam kebakaran di Perancis pada Juli 1976.

Kehidupan awal

Peiper lahir dari kelas menengah di Silesia, Jerman. Ayahnya, Kapten Waldemar Peiper, berdinas di Tentara Kerajaan Jerman dan ikut serta dalam beberapa kampanye di Afrika Utara.[1]. Pada tahun 1915, ia pensiun dari ketentaraan atas alasan kesehatan setelah terkena malaria. Setelah pepertangan, Waldemar Peiper bergabung dalam Freikorps dan bergabung dalam pemberontakan Silesia. [2]

Peiper tidak memenuhi persyaratan untuk masuk kuliah. [1] Pada tahun 1926, ia mengikuti kakaknya Horst (lahir 1912) dan bergabung dalam gerakan kepanduan, dan kemudian menjadi tertarik dengan karir militer. [3] Horst bergabung dengan SS, dengan pangkat Hauptsturmführer.[4]. Horst ikut dalam Pertempuran Perancis dengan Divisi Ketiga SS Totenkopf, sebelum dipindah ke Polandia, di mana ia terbunuh dalam kecelakaan.[5]

Menjelang Perang Dunia Kedua

Peiper berulangtahun tepat ke 18 tahun saat Hitler diangkat menjadi Kanselir Jerman. Ia bergabung menjadi sukarelawan Hitler Youth (bahasa Jerman: Hitlerjugend), bersama kakaknya Horst.[6] (Kakak tertua Peiper, Hasso, lahir 1910). Peiper ingin bergabung dengan divisi kavaleri Jerman, Reichswehr. Untuk itu ia harus belajar berkuda, sehingga mengikuti saran salah satu rekan keluarganya, Jenderal Walther von Reichenau, bergabung dalam Divisi 7 SS, Reiterstandarte, pada 12 Oktober 1933. Pada 23 Januari 1934, ia dipromosikan menjadi SS-Mann dengan nomor keanggotaan SS 132.496. [7] Pada 1934, saat pengerahan tahunan di Nuremberg, ia dipromosikan menjadi Sturmmann dan akhirnya mendapat perhatian Heinrich Himmler. Pada tahun 1935 ia menulis, "Sebagaimana nasihat Himmler, Reichsfuchrer dari SS, aku memutuskan karir sebagai perwira senior SS yang aktif. [8]

Januari 1935, ia dikirimkan ke kamp untuk Hitler Youth, SA dan SS di Juterborg.[9] Setelah menyelesaikan kursusnya, ia dipromosikan menjadi Unterscharführer.[10] Peiper melewati pendidikan di SS Junkerschule (pelatihan perwira) di Braunscwheig semenjak 24 April 1935 hingga 30 Maret 1936. [11] Sekolah perwira SS ini didirikan oleh Paul Hausser. Sehubungan dengan pendirian sekolah perwira di Braunschweig, Hausser mengadakan program reformasi di sekolah perwira SS di Bad Tölz.[12] Setelah lulus dari Junkerschule, Peiper mengikuti pelatihan di Dachau concentration camp sejak Februari hingga Maret 1936. [13] Pada 20 April 1936, Peiper dipromosikan menjadi Untersturmführer dan ditempatkan sebagai Leibstandarte SS Adolf Hitler di bawah komando Sepp Dietrich. [14] Ia bertahan di sana sampai Juni 1938. [1]

Pada 4 Juli 1938, Peiper ditempatkan di pos administratif sebagai ajudan Heinrich Himmler, di bawah komando Karl Wolff. [15] Peiper bekerja di anteroom milik Himmler di SS-Hauptamt di Prinz-Albrecht-Straße. Sebagai anggota Reichsführer-SS, Peiper sangat dekat dengan berbagai perwira tinggi SS. Ia menjadi ajudan favorit Himmler. Peiper kemudian menjadi staf personal Himmler dan ikut mengiringinya ke Italia.[16]

Pada ulang tahunnya ke 24, Peiper dipromosikan menjadi Obersturmführer. Pada saat ini, ia bertemu Sigurd (Sigi) Hinrichsen, sekretaris personal staf Himmler dan teman dekat Hedwig Potthast, selir Himmler. Peiper dan Hinrichsen menikah 26 Juni 1939 dalam sebuah perayaan bertema SS. Pasangan ini tinggal di Berlin hingga pengeboman Berlin pada Perang Dunia Kedua, saat Sigi dikirim ke Rottach, Upper Bavaria, di dekat kediaman kedua Himmler. Mereka memiliki anak bernama Hinrich, Elke dan Silke.

Polandia dan Perancis

 
Sepp Dietrich (kiri, di belakang Himmler), Heinrich Himmler (tengah) dan Joachim Peiper (kanan) di Metz pada September 1940.

Pada 1 September 1939, Jerman menginvasi Polandia. Sebagai salah satu ajudannya, Peiper turut serta dalam kunjungan Himmler dalam kereta spesial SS, Reichsführer. Peiper juga ada bersama Himmler pada 20 September di Bydgoszcz Blomberg, saat mereka menyaksikan eksekusi 20 orang Polandia. [17] Peiper menulis bahwa pengalaman membuat Himmler tak mampu berkata-kata selama beberapa hari. {Sfn|Breitman, Goda et al. 2005|p=119}} Sebagaimana dikatakan Peiper ke Ernst Schäfer, Hitler telah memerintahkan Himmler menghabisi intelektual Polandia. [18]

Setelah kekalahan Polandia, Peiper membantu Himmler membangun peraturan dan perencanaan untuk mengontrol populasi orang Polandia.[19] Selanjutnya, Peiper menemani Himmler dalam perayaan Feldherrnhalle di Munich pada 9 Oktober 1939. Pada 13 Desember 1939, Peiper dan Himmler menyaksikan pembunuhan melalui gas beracun terhadap penghuni fasilitas psikiatris di Owińska di dekat Poznań. Dalam interogasi, Peiper menggambarkan pengalaman tersebut secara terpisah dari emosinya, dalam gaya faktual. [20]

Pada April 1940, Peiper menemani Himmler dalam perjalanan ke Buchenwald dan Flossenbürg concentration camp, diiringi kunjungan ke Polandia untuk menemui pemimpin SS dan Polisi, Wilhelm Rediess dan Brigadeführer Otto Rasch. Pada awal Mei, Himmler, ditemani Peiper, bertemu Pemimpin SS dan Polisi, Odilo Globocnik di Lublin, dengan Peiper menyadari bahwa perjanjian pertemuan Himmler mencatat adanya rencana Globocnik untuk menggunakan tenaga paksa Yahudi untuk membangun tembok pertahanan yang masif. Pada 17 Mei 1940, Peiper menemani Himmler saat mengikuti pasukan Waffen-SS pada pertempuran Perancis. Di Hasselt, Peiper mendapat izin mengikuti unit pertempuran dan menjadi pemimpin pleton di Batalion ketiga dari 11th Company dari Divisi Pertama Leibstandarte SS Adolf Hitler (LSSAH). Setelah merampas artileri di perbukitan Wattenberg, Peiper dianugerahi Iron Cross dan dipromosikan menjadi Hauptsturmführer.[21]

Kembali menjadi personal staf Himmler

 
Karl Wolff, Peiper dan Heinrich Himmler diterima oleh Francisco Franco, Spanyol, Oktober 1940.

Peiper kembali menjadi ajudan Himmler pada 21 Juni 1940. Pada 10 Juli 1940, dia menemani Himmler ke Berghof, di mana para pemimpin Reich mendiskusikan perang dan rencana Hitler.[22]

Pada bulan Oktober 1940, Peiper menemani Himmler ke Madrid, di mana ia bertemu Franco. Setelah melewati Metz, mereka berhenti di Dax, di mana Himmler bertemu Theodor Eicke, komandan SS divisi Totenkopf. Tak lama, pada 14 November 1940, Peiper diangkat menjadi ajudan pertama Himmler.[23] Pada Januari 1941, Peiper menemani Himmler saat ia menginspeksi kamp konsentrasi Ravensbrück dan Dachau.[24] Pada bulan Maret 1941, bersama Karl Wolff dan Fritz Bracht, mereka mengunjungi Auschwitz.[25]

Himmler dan stafnya kemudian berjalan ke Norwegia, Austria, Polandia, Balkan, dan Yunani. [26] Perjalanan ini termasuk ke ghetto Łódź, yang dituliskan oleh Peiper "Ini adalah pemandangan yang mengerikan: Kami menyaksikan bagaimana polisi ghetto Yahudi, yang menggunakan topi tanpa tepian dan dipersenjatai gada kayu, tak mampu menyisakan ruangan cukup untuk kami. Tetua Yahudi di sana juga menghadiahi Himmler dengan sebungkusan bunga."[26]

Soviet

Pada Februari 1941, Himmler menceritakan rencana Jerman kepada Peiper, sebuah Operasi Barbarossa, untuk menginvasi Uni Soviet [24]. Operasi ini dimulai 22 Juni 1941. Di belakang lini terdepan, Einsatzgruppen, di bawah kontrol Reichssicherheitshauptamt (Reich Main Security Office), menyatakan perang terhadap "Untermenschen", komunis pembunuh, Yahudi, gipsi, dan partisan.[27][28] Tugas Peiper sebagai ajudan pertama adalah salah satunya menyajikan statistik dari unit Einsatzgruppen tentang pembunuhan massal di front timur.[29]

Pada akhir musim panas 1941, Werner Grothmann menjadi ajudan pertama Himmler. Meskipun Peiper dipindah ke unit pertempuran, ia tetap dekat dengan Himmler. Dalam suratnya kepada Peiper, Himmler memanggilnya dengan sebutan "Jochenku tersayang".[27]

Walau sudah tidak lagi jadi ajudan pertama, Peiper tetap menulis dalam diari Himmler hingga pertengahan September 1941. Peiper mungkin sudah diutus ke LSSAR sebelumnya sebagai pengamat dari Reichsführer-SS,[30], namun tersedia catatan yang memperlihatkan bahwa ia secara resmi dipindah ke LSSAH sebelum Oktober 1941. Saat ia bergabung kembali ke LSSAH, unit ini sedang bertempur di front timur, dekat Laut Hitam. Peiper menghabiskan waktu beberapa hari di kantor pusat saat seorang komandan unit terluka yang memungkinkan Peiper mengambil alih komando 11th Company. [30]

Pindah ke unit pertempuran

11th Company bertempur di Mariupol dan Rostov-on-Don. Peiper dikenal dengan semangat tempurnya, walaupun unitnya banyak mati akibat taktiknya yang agresif. Pasukan ini membunuh beberapa tahanan perang.[31]

Selama aksi peperangan, LSSAH diikuti oleh Einsatzgruppe D, yang bertanggung jawab mengatur pemusnahan Yahudi dan Komunis. Einsatzgruppe D melanjutkan operasinya bahkan pada saat musim dingin menghentikan operasi militer aktif. Musim dingin yang sama dialami Taganrog di Laut Azov seperti juga LSSAH dan dalam beberapa kesempatan, divisi ini membantu Einsatzgruppe D dengan operasinya.[32]

Pada Mei 1942, Peiper mempelajari kematian kakaknya, Hans-Hasso. Dalam bulan yang sama, LSSAH dipindah ke Perancis, untuk beristirahat dan memulihkan diri. [32] Dalam perjalanan ke Perancis, Peiper meninggalkan unitnya dan bertemu Himmler di kantor pusat pada 1 Juni. Pertemuan ini diikuti pula sekretaris Himmler, Rudolf Brandt dan Heinz Lammerding, anggota dari staf kantor pusat Divisi SS Totenkopf. Juli 1942, Peiper bertemu lagi dengan Himmler dan tidak bergabung lagi dengan batalionnya sampai Agustus 1942. [33]

Selama di Perancis, LSSAH diatur ulang menjadi divisi Panzergrenadier dan Peiper dipromosikan menjadi komandan Batalion ketiga. [34] Pada akhir 1942, Peiper mendapat izin bertemu keluarganya. Pada 30 Januari 1943, ia dipromosikan menjadi Obersturmbannführer-SS.[34] Sementar itu, di front timur, Jerman dalam situsi mengkhawatirkan, terutama Pertempuran Stalingrad. Batalion Peiper meninggalkan kantor pusatnya di Perancis pada 31 Januari 1943 ke Lyubotin, dekat Kharkiv. Pasukan ini langsung ditugaskan ke front pertempuran.[35]

Pembebasan Divisi Infantri ke 320

Selama Pertempuran Kharkov Ketiga, Peiper memimpin batalion ketiga dari Resimen Panzergrenadier Kedua, yang merusak 48 kilometer (30 mi) lini Soviet untuk menyelamatkan Divisi Infantri yang terkepung. Memimpin ambulans kembali ke lini Jerman, ia menemukan rutenya diblokir oleh batalion ski Soviet yang menghancurkan jembatan utama di Sungai Udy. Unitnya bertempur di kota dan memperbaiki jembatan tersebut, mengamankan jalan bagi ambulan-ambulan kembali ke lini Jerman.[36]:53 Jembatan yang diperbaiki, bagaimanapun, tak sanggup menahan unit berat dan senjata penyerang. Peiper memerintahkan orang-orangnya untuk berjaga di belakang lini Soviet dan menemukan jalan keluar lain. Mereka lalu berhasil kembali ke lini Jerman dengan angka kematian rendah.[37]

Pembantaian rakyat sipil

Penyelamatan ini berujung pertempuran besar dengan pasukan Soviet di pedesaan di Krasnaya Polyana. Saat memasuki desa, menemukan hal mengerikan. Semua orang di detasemen medis yang ditinggal di sana telah terbunuh dan dimutilasi. Seorang Sersan SS dalam pasukan suplai Peiper, Otto Sierk, menyatakan bahwa Peiper merespon bahwa "Di desa, dua truk BBM dibakar dan 25 orang Jerman dibunuh partisan dan tentara Soviet Sebagai pembalasan, Peiper memerintahkan pembakaran keseluruhan desa dan penembakan penghuninya".[38] (Pengakuan Sierk didapat pada 17 November 1944 oleh sekutu barat, dan dirahasiakan).[39]

Pada 6 Mei 1943, Peiper dianugerahi German Cross in Gold untuk pencapaiannya pada Februari 1943 di sekitar Kharkov, di mana unitnya mendapat julukan "Batalion Obor Las". Dilaporkan bahwa julukan ini didapat dari pembakaran dan pembantauan dua desa Uni Soviet, di mana penduduknya ditembak atau dibakar.[40][41][42] Sumber dari Ukrainia, termasuk Ivan Kiselev yang berumur 14 tahun saat selamat dari pembantaian, mendeskripsikan pembunuhan di desa Yefremovka dan Semyonovka pada 17 Februari 1943. Pada 12 Februari pasukan Waffen-SS dari LSSAH menguasai dua desa, di mana pasukan Soviet melukai dua tentara Jerman saat mundur. Sebagai balas dendam, lima hari kemudian LSSAH membunuh 872 laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Sekitar 240 di antaranya dibakar hidup-hidup di Gereja di Yefremovka. [43]

Agustus 1944, saat Sturmbannführer Jacob Hanreich tertangkap di selatan Falaise di Perancis dan diinterogasi sekutu, menyatakan bahwa Peiper "tentu dengan bersemangat mengeksekusi perintah pembakaran". Hanreich berdinas sebagai Leibstandarte namun bergabung bersama SS Division Hitlerjugend saat penangkapan.[44] Obor las dijadikan simbol tak resmi unit ini, dan digambarkan di kendaraan batalion[36]:53

Dalam propaganda Nazi

Pada 9 Maret 1943, Peiper dianugerahi penghargaan tertinggi Jerman, Knight's Cross of the Iron Cross. Himmler mengirim ucapan selamat personal melalui radio, "Penghargaan dari hati terdalam untuk Knight's Cross, Jochen tersayang! Aku bangga padamu!" [45]. Dalam periode ini, propaganda Nazi memuji Peiper sebagai pemimpin luar biasa. Surat kabar resmi Waffen-SS, Das Schwarze Korps ("Korps Hitam"), menggambarkan aksi Peiper di Kharkiv dalam istilah yang menggelora seperti "master dalam berbagai situasi" dan memuja Peiper atas "kecepatan dalam pengambilan keputusan", sikap "kepedulian" dan "perintah yang tegas dan tak lazim", di dukung pula oleh "kerja intelektual dan keamanan yang instingtif". Paper tersebut menuliskan bahwa "kepercayaan tanpa syarat dari pasukannya" dan menekankan bahwa ia "terlahir sebagai pemimpin, dipenuhi rasa tanggung jawab luar biasa, atas tiap nyawa anak buahnya", namun juga "bisa keras jika diperlukan." [46]

Deskripsi skil taktisnya melejitkan Peiper sebagai ikon Waffen-SS pada masanya, dengan mantan anggota batalionnya menggambarkannya dalam bahasa yang luar biasa.[47] Peiper dianggap sebagai perwira yang mematuhi perintah tanpa banyak mulut dan mengharapkan hal serupa dari anak buahnya.[48]

Pada Juli 1943, LSSAH ambil bagian dalam Operasi Citadel di Kursk, dengan unit Peiper membedakan dirinya sendiri dalam pertemputan. [49] Setelah kegagalan operasi, pada 17 Juli, LSSAH ditarik mundur dari Front Timur dan dipindah ke Cuneo di Utara Italia[50]

Italia dan Desa Boves

Setelah tentara Italia dihancurkan sekutu, LSSAH dipindah ke Italia untuk dua bulan, membantu melucuti militer Italia dan mencegah mereka menyerang tentara Jerman. Pada awal Agustus, kantor pusat batalion Peiper berada di Cuneo. Pada 10 September, mereka mendapat perintah melucuti garisun di Alessandria dan Asti. [51]

Pada 19 September, tentara partisan Italia di Desa Boves menangkap dua orang Peiper.[52] Faustino Dolmazzo, penasihat partisan, melaporkan bahwa saat Peiper sampai di Boves pasukan Jerman menunjuk dua orang Italia, satunya pendeta Italia, untuk mengatur pembebasan kedua orang tersebut. Peiper berjanji Jerman tidak akan terlibat dalam pembalasan. Dua orang dibebaskan, namun pasukan Jerman membakar perumahan dan membunuh 22 orang saat mencoba lari. Mayat dua orang Italia penengah yang terbunuh ditemukan di antara tubuh korban.[53]

Peiper sendiri melaporkan aksinya, yang diketahui sebagai pembantaian Boves. "Saya berpendapat aksi kita membebaskan rekan kita yang terkepung dalam aksi, di tengah serangan tentara Italia, karena tentara telah runtuh dan taka ada serangan dilancarkan atas Cuneo atau Turin. Bagaimanapun penyesalan dari konsekuensi dari aksi kita adalah untuk penduduk Boves, tidak boleh diabaikan bahwa intervensi sewaktu yang kita buat telah mencegah jatuhnya korban lebih lanjut yang merupakan hasil serangan orang-orang Italia.' Pada 1968, an pengadilan Italia menyimpulkan bahwa "...kecurigaan tidak cukup atas aktivitas kejahatan dari dari segala tuduhan." Pada 23 Desember 1968, pengadilan distrik Jerman di Stuttgart sampai kepada kesimpulan yang sama, menghentikan potensi prosekusi Peiper saat beraktivitas di Italia[54]

Kembali ke Front Timur

Awal November 1943, unitnya tiba kembali di Front Timur, dan mengambil bagian dalam pertempuran di arra Zhytomyr. Pada 20 November, Georg Schönberger terbunuh, dan Peiper mengambil alih kepemimpinan Resimen Pertama SS Panzer; posisi yang dipertahankannya hingga akhir perang.[55] Di bawah komandonya, resimen ini bertempur dalam musim dingin dan terlibat dalam serangan kejutan malam hari melawan Red Army. Unit panzernya memainkan peranan penting dalam meruntuhkan serangan Soviet di area Zhytomyr. Peiper memimpin aksi menyerang lini belakang lawan dan menguasai empat kantor pusat divisi.[56] Atas aksi ini dia dianugerahi The Oak Leaves of the Knight's Cross.[57]

Keagresifan dan perintah komando resimen Peiper menyebabkan beberapa pembangkangan terhadapnya..[58] Pada saat yang sama, pertempuran brutal melibatkan unitnya terus berlangsung. Pada 5 dan 6 Desember 1943, unitnya membunuh 2.280 tentara Soviet dan hanya menahan tiga orang.[57] Saat pertempuran besar, desa di Pekartschina terbakar total dengan flamethrowers dan penghuninya dibunuh.[57]

Pada 20 Januari 1944, Peiper ditarik dari front depan dan meninggalkan unitnya. He langsung ke markas Hitler, yang menganugerahinya Oak Leaves untuk ditambahkan ke Knight's Cross yang sudah lebih dulu diterima. Tak lama setelahnya, pada ulang tahun ke 29, Peiper dipromosikan ke pangkat Obersturmbannführer. Hanya saja, Peiper sudah kelelahan mental maupun fisik. Pengamatan medis oleh dokter SS di Dachau memperlihatkan ia butuh istirahat. Ia lalu menemui istrinya di Bavaria.[59]

Belgia

Pada Maret 1944, LSSAH ditarik dari Front Timur. Pemindahan keseluruhan unit tidak diselesaikan sampai 24 Mei. Peiper bergabung kembali ke unitnya pada bulan April. Pertempuran di timur telah menyebabkan habisnya tenaga dan materi.[60] Rekrutmen baru tidak sekaliber dengan sukarelawan pra perang, yang dulu direkrut dengan kriteria ketat.[60]

Di Belgia, lima rekrutmen muda yang dituduh mencuri ayam dan ham dari penduduk dihukum mati dalam pengadilan militer. Keputusan ini terlihat berlebihan jika dibandingkan dengan pelanggarannya, terutama jika dibandingkan dengan kasus serupa. Peiper memerintahkan lima orang tersebut ditembak 28 Mei 1944 dan prajurit muda lainnya berjalan berbaris di atasnya, namun eksekusi ini malah berdampak negatif terhadap moral resimen.[60] Keberadaan mereka di Limburg, Belgia, kebanyakan untuk latihan dan penyegaran yang dipersulit oleh sulitnya bahan bakar dan gas.[61]

Akhir riwayat

Menetap di Perancis sejak 1972, Peiper menghabiskan sisa hidupnya dalam ketenangan. Hanya saja ia masih menggunakan nama asli. Pada 1974, ia dipergoki oleh salah satu mantan anggota perlawanan Komunis di daerah tersebut yang melapor kepada Parati Komunis Perancis. Pada 1976, berkasnya ditemukan oleh seorang sejarahwan komunis, yang menyelidiki arsip gestapo.[62]. Pada 1976, kehadirannya terungkap di Traves. Sehari setelahnya, sebuah artikel dari sayap kanan, L'Humanité, membuka keberadaan Peiper di Traves dan ia mendapat ancaman bahwa rumahnya akan dibakar dan anjingnya dibunuh. [63]

Atas ancaman ini, Peiper, yang bertahan di Traves, mengirim keluarganya kembali ke Jerman. Pada malam 13-14 Juli 1976, pada hari Bastille, rumah Peiper diserang. Di reruntuhan rumah, mayat Peiper yang hangus ditemukan memeluk pistol dan senapan kaliber .22.[64] Penyerangnya tidak pernah ketahuan.[63]

Investigasi menemukan bahwa penyusup memotong pagar kabel antara rumah ke rumah. Ketiga anjing Peiper terluka. Bekas tembakan dan selongsong peluru konsisten dengan senapan, shotgun, dan revolver yang digunakan sesuai dengan jejak yang ada di luar, menunjukkan bahwa Peiper sudah menembak penyusup sejak dari luar. Tapi jika mereka punya senjata sendiri, mungkin mereka tidak menembak Peiper karena tidak ada bekas peluru di rumah Peiper. [63]

Sebaliknya, penyerang melempar bom api, termasuk satu molotov, ke arah rumah, sehingga kebakaran terjadi, yang ditemukan oleh ahli arson, ditemukan di tiga tempat bersamaan. Di luar rumah, mereka menemukan beberapa pakaian milik istri Peiper dan berapa paper personal, termasuk surat terakhir untuk istrinya dan sebuah teropong.[63]

Berdasarkan bukti, penyelidik menyimpulkan bahwa Peiper menyadari masuknya penyusup ke rumahnya dan meninggalkan rumahnya untuk menembak mereka. Saat hal itu tidak menghentikan serangan api, ia masuk ke rumah untuk menyelamatkan barang berharga ia dan istrianya, dengan melemparnya ke jendela, sambil terus menembak penyerangnya. Meski tubuhnya terbakar hebat, disimpulkan bahwa kematiannya akibat menghirup asap, bukan karena dibunuh penyerangnya.[63]

Erwin Ketelhut, bekas kapten artileri Leibstandarte yang menyewakan rumahnya untuk komandan perangnya, mengidentifikasi sisa jenazah pada pagi harinya Sigurd Peiper ingin tubuh suainya dimakamkan di Jerman, agar dipindah ke sana, sehingga mau tak mau otopsi harus dilakukan sesuai hukum setempat. Kepalanya hilang, dan kemudian ditemukan sudah terpotong-potong beberapa bagian, yang membuat giginya terpotong-potong. Joachim Peiper dikuburkan di kuburan keluarga di Gerja St. Anna's Churchdi desa Schondorf am Ammersee, Bavaria.[63]

Sebuah group yang menamai dirinya The Avengers, mengklaim tanggung jawab kematiannya. Sisa rumah yang hangus menjadi atraksi pengunjung. Sebab-sebab kematiannya membuat munculnya perkiraan bahwa kematiannya dipalsukan.[63]

Kutipan

  • "Saya seorang Nazi dan salah satu yang masih tersisa hingga saat ini....Jerman sekarang bukanlah bangsa besar, tetapi menjadi sebuah provinsi di Eropa" - Wawancara Peiper dengan penulis Perancis Michael Reynolds, halaman 260 tahun 1967.

Karier militer bersama Waffen-SS

Referensi

  1. ^ a b c Weingartner 2004, hlm. 21–22.
  2. ^ Westemeier 2007, hlm. 15–16.
  3. ^ Westemeier 2007, hlm. 16.
  4. ^ Parker 2014.
  5. ^ Westemeier 2007, hlm. 40.
  6. ^ Weingartner 2004, hlm. 18, 21–22.
  7. ^ Westemeier 2007, hlm. 19, 20.
  8. ^ Westemeier 2007, hlm. 20.
  9. ^ Westemeier 2007, hlm. 21.
  10. ^ Westemeier 2007, hlm. 25.
  11. ^ Parker 2014, hlm. 14–17.
  12. ^ Dupuy, Trevor N., editor, (1992), The Harper Encyclopedia of Military Biography, p. 322.
  13. ^ Westemeier 2007, hlm. 26.
  14. ^ Westemeier 2007, hlm. 28.
  15. ^ Westemeier 2007, hlm. 33, 182–186.
  16. ^ Westemeier 2007, hlm. 37.
  17. ^ Westemeier 2007, hlm. 41.
  18. ^ Breitman, Goda et al. 2005, hlm. 119.
  19. ^ Westemeier 2007, hlm. 41–44.
  20. ^ Westemeier 2007, hlm. 45.
  21. ^ Parker 2014, hlm. 54–58.
  22. ^ Westemeier 2007, hlm. 46.
  23. ^ Westemeier 2007, hlm. 48.
  24. ^ a b Westemeier 2007, hlm. 49.
  25. ^ Westemeier 2007, hlm. 53.
  26. ^ a b Westemeier 2007, hlm. 50.
  27. ^ a b Westemeier 2007, hlm. 52.
  28. ^ "The Trial of German Major War Criminals, Sitting at Nuremberg, Germany", 7–19 January 1946. Twenty-Eighth Day (Part 6 of 10) (nizkor).
  29. ^ Westemeier 2007, hlm. 61.
  30. ^ a b Westemeier 2007, hlm. 62.
  31. ^ Westemeier 2007, hlm. 63.
  32. ^ a b Westemeier 2007, hlm. 65.
  33. ^ Westemeier 2007, hlm. 66.
  34. ^ a b Westemeier 2007, hlm. 69.
  35. ^ Westemeier 2007, hlm. 71.
  36. ^ a b Ripley, Tim (November 5, 2000). SS Steel Storm: Waffen-SS Panzer Battles on the Eastern Front, 1943-1945. Zenith Imprints. ISBN 978-0-7603-0937-7. 
  37. ^ Westemeier 2007, hlm. 74.
  38. ^ Parker 2014, hlm. 94.
  39. ^ Parker 2014, hlm. 356.
  40. ^ Bishop & Williams 2003, hlm. 170.
  41. ^ Arnold 1990, hlm. 51.
  42. ^ Mitcham 2006, hlm. 33.
  43. ^ Parker 2014, hlm. 356-357.
  44. ^ Parker 2014, hlm. 354.
  45. ^ Parker 2014, hlm. 96.
  46. ^ Westemeier 2007, hlm. 75–76.
  47. ^ Westemeier 2007, hlm. 76.
  48. ^ Westemeier 2007, hlm. 74–77.
  49. ^ Westemeier 2007, hlm. 80.
  50. ^ Westemeier 2007, hlm. 81.
  51. ^ Westemeier 2007, hlm. 82.
  52. ^ Westemeier 2007, hlm. 83.
  53. ^ Westemeier 2007, hlm. 137–146.
  54. ^ Bouwmeester 2004.
  55. ^ Westemeier 2007, hlm. 87.
  56. ^ Martin, Roger (1994), L’affaire Peiper, Editions Dagorno, pp. 45-54
  57. ^ a b c Westemeier 2007, hlm. 89.
  58. ^ Westemeier 2007, hlm. 88.
  59. ^ Westemeier 2007, hlm. 93.
  60. ^ a b c Westemeier 2007, hlm. 95.
  61. ^ Westemeier 2007, hlm. 96.
  62. ^ Westemeier 2007, hlm. 185.
  63. ^ a b c d e f g Reynolds, Michael (December 16, 2014). "Lt. Col. Joachim Peiper's Grisly Death After the Battle of the Bulge". Warfare History Network. Diakses tanggal November 6, 2016. 
  64. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Spiegel76