Kapal perusak Jepang Nenohi (1932)
Nenohi (子日 , ”Hari tahun baru”)[1] merupakan kapal perusak kedua dari enam perusak kelas Hatsuharu yang berlaga dalam Perang Pasifik. Dibangun pada 15 Desember 1931, diperkenalkan pada 22 Desember 1932 dan ditugaskan pada 30 September 1933.
Nenohi berlayar.
| |
Sejarah | |
---|---|
Kekaisaran Jepang | |
Nama | Nenohi |
Dipesan | 1931 (Tahun Fiskal) |
Pembangun | Uraga Dock Company |
Pasang lunas | 5 Desember 1931 |
Diluncurkan | 22 Desember 1932 |
Mulai berlayar | 30 September 1933 |
Dicoret | 31 Juli 1942 |
Nasib | Tenggelam pada 4 Juli 1942 |
Ciri-ciri umum | |
Kelas dan jenis | Kapal perusak kelas-Hatsuharu |
Berat benaman | 1.802 ton panjang (1.831 t) |
Panjang |
|
Lebar | 10 m (32 ft 10 in) |
Daya muat | 3 m (9 ft 10 in) |
Tenaga | 42.000 hp (31.000 kW) |
Pendorong | |
Kecepatan | 36 knot (41 mph; 67 km/h) |
Jangkauan | 4.000 nmi (7.400 km) pada 14 kn (26 km/h) |
Awak kapal | 200 orang |
Senjata |
|
Catatan dinas | |
---|---|
Operasi: |
Masa dinas
Setelah selesai dibangun, ia ditugaskan ke Armada Ekspedisi Ke-2 IJN dan dari 1940, berpatroli dan membantu pendaratan pasukan Jepang kala Invasi terhadap Indochina Prancis. Lalu, ditambat di Hanoi kala awal operasi sebagai stasiun radio agar komunikasi terjaga selama invasi, lalu ke Haiphong guna menjaga daerah tersebut.
Kala Perang Pasifik meletus, Nenohi menjadi kapal bendera dari Divisi Perusak 21 dari Skuadron Perusak 1 dari Armada IJN Pertama bersama Hatsuharu, Wakaba dan Hatsushimo, namun malah jadi penjaga lautan Jepang dari serangan kapal selam.
Akhir Januari 1942, membantu invasi ke Hindia Belanda, dengan membantu pendaratan Jepang ke Kendari, Sulawesi sebagai bagian dari Operasi H pada 24 Januari, Makassar pada 8 Februari serta Bali & Lombok pada 18 Februari. Lalu, kembali ke Sasebo Naval Arsenal pada akhir Maret untuk perawatan berkala.
Sejak Mei 1942, Nenohi ditugaskan ke lautan utara, dan bertolak dari Ōminato Guard District sebagai bagian dari Operasi AL guna mendukung Armada Utara Laksamana Boshiro Hosogaya, berpatroli sekitar Attu, Kiska dan Kepulauan Amchitka Island.
Nasib
4 Juli 1942, Nenohi ditorpedo oleh kapal selam USS Triton kala mengawal kapal induk pesawat laut Kamikawa Maru di tenggara Attu, dekat Kepulauan Agattu (52°15′N173°51′E). 2 menit, mulai miring dan dalam 5 menit karam, 188 kru Nenohi tewas termasuk Letkol Terauchi. 38 kru diselamatkan oleh kapal perusak Inazuma.
31 Juli 1942, Nenohi dihapus dari daftar militer. Nenohi praktis menjadi kapal kelas Hatsuharu pertama yang karam dalam Perang Pasifik.
Catatan kaki
- ^ Nelson. Japanese-English Character Dictionary.
Referensi
- D'Albas, Andrieu (1965). Death of a Navy: Japanese Naval Action in World War II. Devin-Adair Pub. ISBN 0-8159-5302-X.
- Brown, David (1990). Warship Losses of World War Two. Naval Institute Press. ISBN 1-55750-914-X.
- Howarth, Stephen (1983). The Fighting Ships of the Rising Sun: The Drama of the Imperial Japanese Navy, 1895–1945. Atheneum. ISBN 0-689-11402-8.
- Jentsura, Hansgeorg (1976). Warships of the Imperial Japanese Navy, 1869–1945. US Naval Institute Press. ISBN 0-87021-893-X.
- Lengerer, Hans (2007). The Japanese Destroyers of the Hatsuharu Class. Warship 2007. London: Conway. hlm. 91–110. ISBN 1-84486-041-8.OCLC 77257764
- Nelson, Andrew N. (1967). Japanese–English Character Dictionary. Tuttle. ISBN 0-8048-0408-7.
- Morison, Samuel Eliot (1961). Aleutians, Gilberts and Marshalls, June 1942-April 1944, vol. 7 of History of United States Naval Operations in World War II. Boston: Little, Brown and Company. ASIN B0007FBB8I.
- Watts, Anthony J (1967). Japanese Warships of World War II. Doubleday. ASIN B000KEV3J8.
- Whitley, M J (2000). Destroyers of World War Two: An International Encyclopedia. London: Arms and Armour Press. ISBN 1-85409-521-8.