Daftar puisi yang dikarang oleh Fadli Zon
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Hanamanteo (Kontrib • Log) 2484 hari 526 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Selama menjalani karier politiknya, Fadli Zon juga mengarang puisi. Fadli Zon juga menerbitkan Memeluk Waktu yang berisi delapan puisi pilihan yang diterjemahkan ke dalam delapan bahasa, yaitu bahasa Indonesia, Jawa, Sunda, Inggris, Mandarin, Arab, Rusia, dan Prancis.[1]
Puisi yang dibuat
2014
Judul | Penerbitan | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|
Pasukan Nasi Bungkus | [2] | ||
Raisopopo | [3] | ||
Sajak Seekor Ikan | [4] | ||
Air Mata Buaya | [4] | ||
Sandiwara | [5] | ||
Sajak Orang Hilang | [6] | ||
Sajak tentang boneka | [7] |
2016
Judul | Penerbitan | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|
"Tukang Gusur" | 23 September | Puisi ini dibacakan pada saat pengumuman pencalonan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno di rumah Prabowo Soebianto. Dalam puisi ini, Fadli tidak menyebut siapakah tukang gusur yang disebut. Berkenaan dengan puisi ini, Fadli menggelar lomba membaca puisi di YouTube. | [8][9] |
"Dua Tahun Berjalan Sudah" | 22 Oktober | Puisi ini ditulis untuk memperingati dua tahun pemerintahan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla. | [10] |
"Tak Pernah Terbayang" | 5 November | Puisi ini merupakan tanggapan Fadli mengenai Aksi Bela Islam pada 4 November. Fadli sendiri ikut serta dalam kegiatan itu. | [11] |
"Tahun Baru dari Turki" | 31 Desember | Puisi ini ditulis untuk memperingati pergantian tahun 2016 menuju 2017. Puisi ini ditulis di Antalya, Turki. | [12] |
2017
Judul | Penerbitan | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|
"Sajak Sang Penista" | 2 Februari | Puisi ini merespons penistaan agama yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Kepulauan Seribu pada 6 Oktober 2016. Berkenaan dengan puisi ini, Fadli menggelar lomba membaca puisi di YouTube. Lomba ini merupakan loma kedua yang digelar Fadli setelah lomba membaca puisi "Tukang Gusur" pada 2016. Puisi ini kemudian digubah menjadi lagu oleh Ahmad Dhani. | [13][14][15] |
"Diktator Kecil" | 26 Juli | Puisi ini menyindir pemimpin yang merasa sebagai diktator. Dalam puisi ini, Fadli tidak menyebut siapakah pemimpin yang disebut. | [16] |
"Kaos dan Sepeda" | 3 September | Puisi ini dibuat saat kunjungan kerja di Yerevan, Armenia. Puisi ini menyindir pemimpin yang kerap membagi-bagikan kaos dan sepeda, namun hal tersebut tak membuat hidup masyarakat semakin sejahtera. Dalam puisi ini, Fadli tidak menyebut siapakah pemimpin yang disebut, namun Tjahjo Kumolo menyebut bahwa pemimpin yang dimaksud adalah Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla. Terdapat larik yang menyebut Raisa; pada hari yang sama Raisa menikahi Hamish Daud. | [17][18][19] |
"Tiga Tahun Kau Bertahta" | 13 Oktober | Puisi ini diciptakan untuk memperingati tiga tahun pemerintahan Joko Widodo dan Muhammad Jusuf Kalla. | [20] |
"Menonton Kedunguan" | 5 Desember | Puisi ini ditujukan kepada pihak yang berada di kubu yang berseberangan dengan Fadli. Dalam puisinya ini, Fadli menyindir maraknya berita bohong yang mengandung fitnah keji. Fadli juga melontarkan kritikan kepada pihak yang percaya diri meski keliru. | [21] |
"Paman Donald yang Mulia" | 17 Desember | Puisi ini merespons keputusan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Sebelum menulis puisi ini, Fadli ikut serta dalam Aksi Bela Palestina di Monumen Nasional. | [22] |
"Tahun Berganti" | 31 Desember | Puisi ini ditulis untuk memperingati pergantian tahun 2017 menuju 2018. | [23] |
2018
Judul | Penerbitan | Catatan | Ref. |
---|---|---|---|
"Sajak Peluit Kartu Kuning" | 4 Februari | Puisi ini merupakan bentuk apresiasi terhadap Muhammad Zaadit Taqwa, ketua BEM Universitas Indonesia, yang memberikan "kartu kuning" kepada Joko Widodo. | [24] |
"Orang Gila" | 22 Februari | Puisi ini merespons penyerangan ulama yang dilakukan oleh "orang gila". Menurut Fadli, hanya pada saat pemerintahan Joko Widodo, banyak "orang gila" menyerang ustaz dan ulama. Fadli menambahkan, "masyarakat" marah melihat fenomena ini. | [25] |
Referensi
- ^ Martaon, Anggi Tondi (10 Mei 2017). "Fadli Zon Luncurkan Buku Puisi Memeluk Waktu". Metro TV News. Diakses tanggal 26 Februari 2018.
- ^ http://nasional.kompas.com/read/2014/04/22/1731507/Fadli.Zon.Sindir.Akun.Palsu.dengan.Puisi.Pasukan.Nasi.Bungkus.
- ^ http://www.tribunnews.com/pemilu-2014/2014/04/16/fadli-zon-kembali-bikin-puisi-raisopopo-sindir-jokowi
- ^ a b http://www.sayangi.com/politik1/read/20749/ini-sajak2-fadli-zon-yang-dianggap-sindir-pdip-dan-jokowi
- ^ http://news.detik.com/read/2014/03/31/110946/2541196/1562/lagi-fadli-zon-bersyair-berjudul-sandiwara-menyoal-pencapresan-jokowi?992204topnews
- ^ http://www.merdeka.com/politik/fadli-zon-bikin-puisi-berjudul-sajak-orang-hilang.html
- ^ http://www.merdeka.com/peristiwa/fadli-zon-sindir-jokowi-lagi-melalui-sajak-tentang-boneka.html
- ^ Belarminus, Robertus; Patnistik, Egidius (23 September 2016). "Fadli Zon Baca Puisi "Tukang Gusur" di Sela Pengumuman Nama Anies-Sandiaga". Kompas. Diakses tanggal 26 Februari 2018.
- ^ Ihsanuddin, Inggried Dwi Wedhaswary (peny.) (25 Oktober 2016). "Fadli Zon Bikin Lomba Baca Puisi Ciptaannya "Sajak Tukang Gusur", Siapa Mau Ikut?". Kompas. Diakses tanggal 26 Februari 2018. templatestyles stripmarker di
|author=
pada posisi 37 (bantuan) - ^ Kami, Indah Mutiara (22 Oktober 2016). "2 Tahun Jokowi-JK, Fadli Zon Tulis Puisi 'Dua Tahun Berjalan Sudah'". detik. Diakses tanggal 26 Februari 2018.
- ^ Murti, Ari Sandita (8 November 2016). "Puisi Fadli Zon Sindir Pelindung Penista Agama". Sindonews. Diakses tanggal 26 Februari 2018.
- ^ Tashandra, Nabilla; Wahono, Tri (peny.) (1 Januari 2017). "Fadli Zon Tulis Puisi Tahun Baru dari Turki". Kompas. Diakses tanggal 26 Februari 2018. templatestyles stripmarker di
|first2=
pada posisi 5 (bantuan) - ^ Mardiastuti, Aditya (2 Februari 2017). "Fadli Zon Tulis Puisi 'Sajak Sang Penista'". Detik. Diakses tanggal 26 Februari 2018.
- ^ Waskita, Ferdinand; Martinus, Yaspen (23 Februari 2017). "Fadli Zon Gelar Lomba Baca Puisi 'Sajak Sang Penista' di YouTube". Tribunnews. Diakses tanggal 26 Februari 2018.
- ^ Simanjuntak, Rico Alfrido (18 April 2017). "Kritik pada Pemimpin, Fadli Zon-Ahmad Dhani Kolaborasi Lagu "Sajak Sang Penista"". Sindonews. Diakses tanggal 26 Februari 2018.
- ^ Toriq, Ahmad (26 Juli 2017). "Fadli Zon Tulis 'Sajak Diktator Kecil', untuk Siapa?". Dertik. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
- ^ Ihsanuddin, Sabrina Asril (peny.) (4 September 2017). "Fadli Zon Bikin Puisi "Kaos dan Sepeda", Singgung Ikan Tongkol hingga Raisa". Kompas. Diakses tanggal 23 Februari 2018. templatestyles stripmarker di
|author=
pada posisi 27 (bantuan) - ^ Tambak, Ruslan (5 September 2017). "Tjahjo Sesalkan Puisi Politik Fadli Zon". Rakyat Merdeka Online. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
- ^ Prasetia, Andhika (3 September 2017). "Ada Nama Raisa di Sajak Fadli Zon 'Kaos dan Sepeda'". Detik. Diakses tanggal 26 Februari 2018.
- ^ Prasetia, Andhika (13 Oktober 2017). "Fadli Zon Tulis Puisi 'Tiga Tahun Kau Bertahta'". Detik. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
- ^ Triyoga, Hardani (7 Desember 2017). "Puisi Sindiran Fadli Zon untuk 'Cebongers'". Viva. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
- ^ Kami, Indah Mutiara (19 Desember 2017). "Fadli Zon Tulis Sajak untuk 'Paman Donald yang Mulia', Ini Isinya". Detik. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
- ^ Purnamasari, Niken (1 Januari 2018). "Rayakan Tahun Baru 2018, Fadli Zon Bikin Puisi". Detik. Diakses tanggal 26 Februari 2018.
- ^ Ihsanuddin, Bayu Galih (peny.) (5 Februari 2018). "Fadli Zon Bikin Puisi "Sajak Peluit Kartu Kuning"". Kompas. Diakses tanggal 23 Februari 2018. templatestyles stripmarker di
|author=
pada posisi 24 (bantuan) - ^ Ibrahim, Gibran Maulana (22 Februari 2018). "Sajak Fadli Zon: Orang Gila". Detik. Diakses tanggal 23 Februari 2018.
Daftar pustaka
- {{cite journal|last=Patji|first=Abdul Rachman|url=http://jmb.lipi.go.id/index.php/jmb/article/viewFile/117/98%7Ctitle="Puisi Politik" dalam Kampanye Pilpres RI 2014|publisher=Masyarakat & Budaya|y