Charles Maurras lahir dengan nama lengkap Charles-Marie-Photius Maurras (20 April 1868 - 16 November 1952) adalah seorang penulis, intelektual, dan politisi dari organisasi nasionalis radikal, Action Française sebuah organisasi berhaluan kanan jauh, yang bahkan cenderung fasisme dan rasisme.[1][2][3][4][5]

Charles Maurras (1925)

Riwayat Singkat

Charles Maurras lahir dari keluarga pendukung Kerajaan Perancis (Royalis) dan penganur Katholik Roma di Kota Martigues, Perancis pada 20 April 1868. Maurras berkuliah di Collège de Sacré-Coeur di Aix-en-Provence. Charles Maurras kemudian mengidap suatu penyakit yang menjadikannya tuli secara permanen, karena itu ia sempat kehilangan keyakinan yang diajarkan oleh orang tuanya dan menciptakan konsepsinya sendiri dibantu oleh seroang sastrawan bernama Frédéric Mistral, yang juga seorang filsuf Yunani dan Romawi.[1]

Pada 1891, Maurras pergi ke Paris dan membangun sebuah organisasi perkumpulan penulis muda bersama kawannya yang bernama Jean Moréas yang dikenal dengan nama école romane, kelompok ini menyukai karya-karya klasik era-kerajaan yang diangagp sebagai suatu karakter yang emosional dari suatu masa.[1]

Setelah terjadi suatu peristiwa krisis politik yang bernama Dreyfus Affair, Maurras kemudian merasa terpanggil untuk menjadi seorang monarkis, dan mendirikan organisasi kanan jauh benrama Action Française.[1][5][6]

Pemikiran

Pada dasarnya pemikiran Charles Maurras berasal dari ide-ide konservativisme radikal Perancis, yang lahir pada akhir Abad 19, terutama setelah kekalahan Perancis dari Prussia pada Perang Franco-Prussia pada 1870 -1871. Pada masa ini, Perancis mengalami kemunduran dari sebuah bangsa yang mempu menaklukkan separuh Eropa dibawah kepemimpinan Napoleon Bonaparte pada satu abad sebelumnya, berubah menjadi negara yang terus menerus kalah dan terdesak oleh negara-negara yang pernah mereka kalahkan, khususnya Bangsa Jerman dan Bangsa Inggris.[3][7]

Kemunduran Perancis menciptakan kondisi yang memungkinkan untuk ide-ide radikal tumbuh, khususnya nasionalisme. Intelektual sayap kanan kemudian mulai membangun pemikiran yang berasal dari semangat integralisme dan nasionalisme reaksioner yang bercampur dengan militerisme. Perancis mulai mengingat kembali kejayaan-kejayaan masa lalu mereka, seperti masa Kerajaan Perancis dibawah Dinasti Bourbon dan menistakan Napoleon Bonaparte dan Revolusi Perancis. Mereka juga memuja seorang pahlawan perempuan Perancis pada abad pertengahan, yaitu Joan of Arc yang kemudian dijadikan simbol dari perjuangan Bangsa Perancis dalam menghadapi invasi asing, khususnya Inggris. Selain itu, konserativisme radikal Perancis juga mengadopsi nilai-nilai religius, khususnya Katholik, hal ini juga membedakan Perancis dengan gerakan konservatif lainnya di dunia. Namun, tetap yang pasti mereka menolak demokrasi dan menekankan pada aspek homogenitas kebangsaan.[7]

Charles Maurras kemudian mengadopsi dan mengaktualisasikan ide-ide konservatif radikal ini dalam organisasinya, Action Française. Charles Maurras percaya bahwa Perancis adalah yang murni adalah Perancis sebelum Revolusi Perancis, Charles Maurras dan para intelektual kanan jauh lainnya melihat bahwa, Perancis telah menjadi negara yang semakin korup, dekaden, dan lemah, terutama dalam hubungan dengan Jerman dan Inggris yang dianggap sebagai bangsa inferior.[8]

Membenci Kiri

Kebencian Charles Maurras terhadap Revolusi Perancis juga merembet hingga kebenciannya pada Rennaisance (Pencerahan), karena ia menganggap bahwa dari Pencerahan itulah semua permasalahan Perancis muncul karena lahirnya ideologi sayap kiri, baik kiri-tengah seperti liberalisme, individualisme, libertarianisme, demokrasi, republikanisme, dan egalitarianisme ataupun kiri jauh seperti, sosialisme, komunisme, dan anarkisme . Charles Maurras membenci semua ide-ide itu dalam tulisan-tulisannya, terutama Charles Maurras karena menganggap ide-ide itu semuanya berasal dari luar Perancis, biasanya Jerman dan juga para intelektual Yahudi yang juga termasuk bangsa yang Maurras benci.[9]

Terutama sekali ideologi yang paling dibenci oleh Maurras adalah demokrasi. Maurras melihat demokrasi adalah sumber dari semua ideologi sayap kiri yang merusak dan menyusahkan Perancis, itu karena demokrasi telah membuat Perancis turun dari peringkat satu sebagai negara kolonial menjadi negara nomor dua setelah Inggris pada Abad 18. Kebencian Maurras terhadap demokrasi bahkan melebihi kebenciannya terhadap anarkisme, karena menurutnya demokrasi hanyalah bentuk pemerintahan yang mubazir, terlalu banyak pembicaraan, terlalu banyak politik dan konflik kepentingan elit yang menguras tenaga, waktu, dan biaya sehingga menelantarkan kepentingan rakyat dan negara Perancis. Menurut Maurras pula, demokrasi hanya membawakan ketidakpastian, karena negara hanya dijadikan objek ketamakan dan penghisapan oleh elit politik, baik individu maupun kelompok. Selain itu, Maurras juga mengatakan bahwa, demokrasi adalah paham yang membawa kepada sistem pemerintahan yang dipimpin oleh pembual dan mendorong terjadinya disintegrasi nasional, karenanya bagi Maurras, demokrasi harus dihancurkan.[10]

Menawarkan Monarki

Kebencian Maurras terhadap demokrasi dan sistem pemerintahan republik Perancis kemudian membuatnya memberikan alternatif lain, yaitu mengembalikan monarkisme. Maurras ingin sekali mengembalikan Dinasti Bourbon Perancis yang dianggapnya sebagai rezim paling kuat di Perancis, karena berhasil membuat banyak negara takluk, seperti Spanyol dan Italia dibawah kuasa Perancis, oleh karena itu bagi Maurras hanya Dinasti Bourbon yang mampu memulihkan kebesaran Perancis.[11]

Maurras juga mengusulkan agar semua struktur yang dibuat oleh demokrasi ataupun lembaga perwakilan lainnya yang merupakan hasil Revolusi Perancis, seperti Majelis Nasional Perancis untuk dibubarkan, dan hanya Raja Perancis saja yang berhak untuk mewakili seluruh Perancis, karena bagi Maurras, Raja adalah simbol untuk menekan keegoisan individu dan kelompok yang lahir dari sistem demokrasi.[11]

Namun, yang unik dari pemikiran Maurras tentang sistem monarki yang ditawarkannya adalah adanya rekrutmen bangsawan. Jadi, Maurras selain mengakui aristokrasi, ia juga ingin agar orang biasa bisa menjadi bangsawan, caranya adalah dengan meminta kerajaan untuk merekrut anggota masyarakat jajaran elit dari Korps Pegawai dan juga profesi lainnya. Untuk menyeleksi siapa-siapa saja yang berhak untuk direkrut menjadi bangsawan, maka Maurras menawarkan sebuah sistem guilda – berbeda dengan sistem sosialisme guilda – dan juga korporasi. Menurut Maurras, sistem korporasi negara yang dibuatnya itu sebagai bentuk untuk menghindarkan terjadinya konflik kelas dan kekacauannya yang disebabkannya, oleh karenanya korporasi terbentuk sesuai dengan setiap profesi yang ada, dan dari setiap profesi itu kemudian menjadi perwakilan dari majelis penasihat raja untuk menggantikan Majelis Nasional Perancis.[12]

Negara dan Gereja

Selain ingin mengembalikan kekuasaan monarkisme, Maurras juga ingin Gereja Katholik dikembalikan sebagai bagian dari ‘esensi Perancis sejati’, meskipun sebenarnya Maurras sendiri bukan Katholik yang saleh. Maurras melihat Katholikisme sebagai bentuk keaslian agama di Perancis, ia melihat hanya Katholik-lah agama yang asli bagi Perancis, bukan Yahudi ataupun Protestanisme, oleh karenanya Maurras menolak keberadaan Yahudi dan Kristen Protestan di Perancis.[13]

Keinginan Maurras dalam konsepsinya tentang mengembalikan hak politik Gereja Katholik dikarenakan ia melihat bahwa, Katholik mampu mengkonsepsikan tentang ajaran Tuhan secara baik. Selain itu, maurras juga berpendapat bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Tuhan untuk suatu konflik dan permusuhan, namun konflik itulah yang menjadikannya teratur.[13]

Mendirikan Action Française

 
Parade Joan of Arc yang dilakukan oleh aktivis Action Française

Untuk mengaktualisasikan pemikiran politiknya, Charles Maurras kemudian mendirikan sebuah organisasi – lebih tepatnya sebenarnya gerakan – yaitu, Action Française. Organisasi gerakan ini berlangsung dari 1899 sampai 1944. Meski bukan partai politik, namun Action Française banyak memiliki pengaruh selama periode itu, bahkan dalam Perang Dunia II.[5][14][15]

Action Française bukanlah partai politik karena ia tidak mencalonkan seorang kadernya untuk menjadi anggota parlemen – itu karena Maurras membenci parlemen. Tetapi Action Française memiliki keanggaotaan, pedoman organisasi, hingga surat kabar sendiri L’Action Française. Dalam gerakannya itu Maurras semakin intens menyerang elit politik lain, bahkan terkadang juga menyindir Kepausan dan Bourbon yang gila tahta, meksipun ia lebih suka monarkisme daripada republikanisme.[13]

Action Française juga memiliki sayap pemuda yang militan dan setia pada sosok Charles Maurras. Sayap pemuda organisasi ini tidak segan melakukan aksi penggrebekan terhadap pertemuan-pertemuan kelompok sayap kiri hingga mengancam perbuatan sosial yang dianggap menyimpang, seperti homoseksual. Karena aksi-aksinya yang reaksioner, radikal, dan fanatik terhadap nasionalisme, Maurras dan organisasinya dicap sebagai fasis.[16]

Pendudukan Jerman Nazi

Maurras dan Action Française mendukung pendudukan Jerman Nazi di Perancis yang kemudian mendirikan negara boneka Perancis Vichy yang dipimpin oleh Marsekal Petain. Meskipun sebenarnya Maurras membenci melihat pendudukan Jerman Nazi atas Perancis, tetapi di sisi lain, Maurras senang dengan hancurnya Republik Perancis pimpinan Charles de Gaulle. Selain itu, Maurras juga bersimpati pada ajaran antisemitsme dari Adolf Hitler. Sepertinya Maurras melihat pendudukan Jerman atas Perancis dari dua sisi secara bersamaan.[17]

Kematian

Pada 1945, setelah Perang Dunia II yang menghasilkan kekalahan bagi Blok Poros, Perancis Vichy juga dibubarkan, para kolaborator Jerman Nazi juga ditangkap, termasuk Charles Maurras. Namun, Maurras ditangkap bukan karena tuduhan kolaborator, melainkan karena korupsi. Charles Maurras sendiri wafat pada 1952, dengan kondisi yang sangat percaya diri, ia tidak pernah menyesali pemikirannya yang radikal ataupun tindakannya mendukung Perancis Vichy, meski ia sadar mendukung Jerman Nazi adalah sebuah blunder bagi Action Française, karena organisasinya ini – dan semua organisasi kanan jauh lainnya - kemudian terdiskreditkan dalam politik Perancis di kemudian hari.[17]

Referensi

  1. ^ a b c d "Charles Maurras | French writer and political theorist". Encyclopedia Britannica (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-21. 
  2. ^ Osgood, Samuel M. (1970). French Royalism Since 1870 (dalam bahasa Inggris). Springer, Dordrecht. hlm. 54–75. doi:10.1007/978-94-017-5071-4_3. ISBN 9789401750738. 
  3. ^ a b "Charles Maurras: political and philosophical heritage". Geopolitica.RU (dalam bahasa Inggris). 2017-08-12. Diakses tanggal 2017-11-21. 
  4. ^ Osgood, Samuel M. (1970). French Royalism Since 1870 (dalam bahasa Inggris). Springer, Dordrecht. hlm. 54–75. doi:10.1007/978-94-017-5071-4_3. ISBN 9789401750738. 
  5. ^ a b c "Accueil - Action française". Action française (dalam bahasa Prancis). Diakses tanggal 2017-11-21. 
  6. ^ Osgood, Samuel M. (1970). French Royalism Since 1870 (dalam bahasa Inggris). Springer, Dordrecht. hlm. 54–75. doi:10.1007/978-94-017-5071-4_3. ISBN 9789401750738. 
  7. ^ a b Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 96
  8. ^ Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 97
  9. ^ Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 97 - 98
  10. ^ Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 98
  11. ^ a b Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 99
  12. ^ Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 99 - 100
  13. ^ a b c Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 100
  14. ^ Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 97 dan 100
  15. ^ Osgood, Samuel M. (1970). French Royalism Since 1870 (dalam bahasa Inggris). Springer, Dordrecht. hlm. 54–75. doi:10.1007/978-94-017-5071-4_3. ISBN 9789401750738. 
  16. ^ Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 101
  17. ^ a b Ian Adams, Ideologi Politik Muktahir, diterjemahkan dari judul asli, Political Ideology Today, (Yogyakarta: Qalam, 2004) hal. 101 - 102