Standar praktik akuntansi

Revisi sejak 24 April 2018 05.14 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Standar praktik akuntansi adalah sekumpulan aturan akuntansi yang harus dipenuhi perusahaan dalam rangka pembuatan laporan keuangan agar pembaca laporan akan mudah memperbandingkan dengan laporan perusahaan lain.

Akuntansi
Konsep dasar
Akuntan · Pembukuan · Neraca percobaan · Buku besar · Debit dan kredit · Harga pokok · Pembukuan berpasangan · Standar praktik · Basis kas dan akrual · PABU / IFRS
Bidang akuntansi
Biaya · Dana · Forensik · Keuangan · Manajemen · Pajak
Laporan keuangan
Neraca · Laba rugi · Perubahan ekuitas · Arus kas · Catatan
Audit
Audit keuangan · GAAS · Audit internal · Sarbanes-Oxley · Empat Besar

Standar praktik akuntansi mengacu pada prinsip akuntansi yang berlaku umum atau PABU (merupakan padanan dari frasa generally accepted accounting principles atau GAAP), yaitu konvensi aturan, dan prosedur yang diperlukan untuk membatasi praktik akuntansi yang berlaku umum di wilayah tertentu pada saat tertentu. Prinsip akuntansi yang berlaku umum di suatu wilayah tertentu mungkin berbeda dari prinsip akuntansi yang berlaku di wilayah lain.

Kurang transparannya standar akuntansi di beberapa negara dianggap sebagai hambatan dalam menjalin hubungan bisnis dengan mereka. Secara umum, krisis keuangan di Asia pada akhir tahun 1990-an sebagian disebabkan standar akuntansi yang kurang rinci. Perusahaan-perusahaan raksasa di negara-negara Asia berhasil keluar dari kesulitan keuangan dengan memanfaatkan standar akuntansi untuk menutup hutang dan kerugian yang begitu besarnya di mana secara kolektif membawa negara-negara di wilayah tersebut menuju krisis keuangan.

Namun, skandal akuntansi di awal abad ke-21 yang melibatkan perusahaan seperti Worldcom and Enron menunjukan batasan standar akuntansi di Amerika Serikat.

Standarisasi internasional

Banyak negara mulai menggunakan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (IFRS) yang disusun dan diterbitkan oleh International Accounting Standards Board.

Seluruh perusahaan terdaftar bursa di Uni Eropa diwajibkan mengikuti IFRS sejak 2005, Kanada pada tahun 2009,[1] Taiwan pada tahun 2013,[2] dan negara-negara lain mengadopsi IFRS dalam standar praktik akuntansi lokal.[3][4]

Pada tahun 2015 Indonesia resmi berkiblat pada IFRS dalam Standar Akuntansi Keuangan yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.[5]

Lihat pula

Referensi