Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung Pranoto

bandar udara di Indonesia

Bandar Udara Internasional Aji Pangeran Tumenggung Pranoto (IATA: SRIICAO: WALS) adalah sebuah bandar udara di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Bandara yang berlokasi di kawasan Sungai Siring ini beroperasi pada 24 Mei 2018 dan diresmikan oleh Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak[1] menggantikan bandara sebelumnya, yakni Bandar Udara Temindung yang sudah tidak dapat dikembangkan.[2] Nama bandara ini diambil dari Gubernur Kalimantan Timur yang pertama, APT Pranoto.

Bandar Udara Internasional Aji Pranoto Tumenggung Pranoto

Aji Pangeran Tumenggung Pranoto International Airport
Informasi
JenisPublik
PengelolaUPBU APT.Pranoto
MelayaniSamarinda
LokasiSungai Siring, Samarinda
Dibuka24 Mei 2018
Ketinggian dpl25 mdpl
Situs webwww.aptpranotoairport.com
Peta
SRI di Samarinda
SRI
SRI
Lokasi di Samarinda
SRI di Indonesia
SRI
SRI
SRI (Indonesia)
SRI di Asia
SRI
SRI
SRI (Asia)
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
04/22 7,382 2,250 Aspal

Meskipun belum ada bukti dan pengakuan tertulis bahwa bandara ini internasional, namun secara lisan sudah ada kesepakatan antara Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak dengan Kementerian Perhubungan tentang status bandara ini sebagai bandara internasional.[3]

Bandara APT Pranoto sendiri memiliki luas area 13 hektare, terdiri dari sarana berupa gedung administrasi, runway 2.250 kali 45 meter, apron, taxiway 173 kali 23 meter, hanggar luas 36.342,4 meter persegi, gedung ATC serta perumahan karyawan bandara.[4]

Sejarah

Pada tahun 1987, survei untuk mencari lokasi bandara pengganti Temindung mulai dilakukan. Ada empat pilihan lokasi, yakni Makroman, Loa Bakung, Pulau Atas, dan Sungai Siring. Pemprov Kaltim yang kala itu dipimpin Gubernur Muhammad Ardans akhirnya menjatuhkan pilihan pada Sungai Siring. Sejumlah persiapan pun mulai dilakukan, mulai dari melengkapi perizinan sampai mengurus pematangan lahan.[5] Pemprov Kaltim bersama Pemerintah Kota Samarinda pada tahun 1992 menyiapkan 300 hektare lahan di Sungai Siring.[6] Pada tahun anggaran 1995/1996 Pemprov Kaltim mengalokasikan dana senilai Rp1,5 miliar untuk pembebasan lahan seluas 300 hektare. Kemudian pada 1996 dilakukan studi analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal), RKL, dan RPL. Dilanjutkan dengan pembuatan rencana induk Bandara Sungai Siring oleh Ditjen Perhubungan Udara.[7]

Proyek ini sempat tersendat akibat sengketa antara Pemkot Samarinda dan kontraktor bandara waktu itu, PT NCR. Kemudian proyek bandara diambil alih oleh Pemprov Kaltim.[8][9][10]

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) secara resmi menerbitkan Sertifikat Bandar Udara (SBU) pada 15 Mei 2018. SBU nomor 145/SBU-DBU/V/2018 itu ditandatangani langsung oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Agus Santoso. Dengan ditandatanganinya SBU itu, maka Bandara APT Pranoto resmi dapat melayani penerbangan publik secara domestik. Meskipun sementara Bandara APT Pranoto masih melayani penerbangan layaknya pelayanan penerbangan Bandara Temindung.[11]

Maskapai

Maskapai penerbangan yang akan melayani menurut tujuannya (berserta cargo) disusun sebagai berikut:

MaskapaiTujuan
Susi Air Long Pahangai, Kayan Selatan
Xpress Air Balikpapan, Berau, Sendawar, Tanjungselor
 
Kota dengan koneksi internasional ke Samarinda

Transportasi Darat

Bus

Bus DAMRI terkoneksi Samarinda ke bandara.

Referensi

  1. ^ "Diresmikan, Bandara APT Pranoto Beroperasi Mulai Hari Ini". tempo.co. 24 Mei 2018. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 
  2. ^ "Bandara APT Pranoto resmi beroperasi di Samarinda menggantikan Bandara Temindung". kontan.co.id. 24 Mei 2018. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 
  3. ^ "Awang Minta Dikenang". Samarinda Pos. 25 Mei 2018. hlm. 7. 
  4. ^ "Penantian 46 Tahun, Bandara APT Pranoto Beroperasi". bontang.prokal.co. 25 Mei 2018. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 
  5. ^ "Temindung Penuh Kenangan dan Genangan". Samarinda Pos. 24 Mei 2018. hlm. 7. 
  6. ^ "Kutai Akhirnya Batal Bangun Bandara". kompas.com. 29 Desember 2008. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 
  7. ^ "Lika-liku BSB Menjelang Diresmikan Presiden". kaltim.antaranews.com. 20 Oktober 2012. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 
  8. ^ "Tumbal Bandara Samarinda Rp137,5 M". kaltim.prokal.co. 21 Januari 2014. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 
  9. ^ "Rugi Miliaran karena Gugatan Campur Aduk". kaltim.prokal.co. 22 Januari 2014. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 
  10. ^ "Proyek Tersendat-sendat". kaltim.prokal.co. 29 Juli 2013. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 
  11. ^ "Sertifikat Bandara APT Pranoto Samarinda Akhirnya Terbit, 24 Mei Dipastikan Mulai Beroperasi". kaltimtoday.co. Diakses tanggal 26 Mei 2018. 

Pranala luar