Bodas, Watukumpul, Pemalang

desa di Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah
Revisi sejak 23 Juni 2018 16.39 oleh Erdiyanto bin ismanto (bicara | kontrib) (Penambah Arah)

SEJARAH

Kelurahan Bodas
(Dari atas, kiri ke kanan): Pendopo, Curug Bunder, Telaga Cibendul, Telaga Bunder, Jembatan Bodasl, Team Volley
 
Julukan: 
Singa Jaya,[1]
Motto: 
"Bodas"
("Bodas Berjaya")
 
Peta
Negara  Indonesia
Dasar hukum pendirianBelum Tersedia
Tanggal22 Juni 1527 (umur 497)
Luas
 • Total765 km2 (295 sq mi)
 • Luas daratan84 km2 (32 sq mi)
Populasi
 (2018)
 • Total633
 • Kepadatan851/km2 (2,200/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam
 • BahasaJawa
Kode Kemendagri33.27.04.2008  
Kode BPS3327040008  
Lagu daerahBelum Tersedia
Rumah adatRumah Joglo
Senjata tradisionalKeris, Golok, Tombak
Situs webwww.bodas.pemalang.go.id

Bodas adalah desa di kecamatan Watukumpul, Pemalang, Jawa Tengah, Indonesia. Asal usul nama dari Desa Bodas menurut para pendahulu adalah salah satu desa peninggalan dari Kerajaan besar yaitu Majapahit, Mataram dan Pasundan. Terdapat sejarah yang menyebutkan bahwa leluhur Desa Bodas yaitu Pangeran Cibodas, yang berasal dari Tanah Pasundan. Mengenai silsilah dan Babad Tanah Bodas masih diselidiki kembali. Penamaan "Bodas" sendiri secara kamus bahasa Sunda berarti putih, dan bukan kebetulan tapi ada bukti yang membenarkan, salah satu keunikan sebagian dari struktur tanah di Desa Bodas yaitu terdapatnya material tanah yang berwarna putih. Material ini yang dari zaman dahulu digunakan oleh masyarakat sebagai media cat papan rumah, hingga sekarang masih dipergunakan oleh masyarakat sekitar.

Fakta yang lain tentang penyebutan Bodas sendiri yaitu banyaknya material batu sejenis marmer atau watu lintang oleh para penduduk sekitar menyebutnya. Dan bila bebatuan tersebut terkena sinar matahari maka memunculkan sinar putih kemilauan.

Masa Kolonial Belanda

Pada masa peperangan kolonial Belanda banyak masyarakat di Indonesia yang sengsara, begitu juga Desa Bodas. Rakyat pada masa itu sangat menderita karena kurangnya bahan pangan disertai pemerasan yang dilakukan oleh kolonial Belanda.

Pada masa penjajahan Belanda tahun 1940-1943, Desa Bodas di bawah kepemimpinan Kades Wahyad Bin Warlam, kala itu masyarakat Desa Bodas hidup sangat susah karena tidak tenang dalam bertani sehingga kemiskinan melanda masyarakat Desa Bodas, dan dimana-mana banyak terjadi pencurian.

Geografis dan Masyarakat

Secara umum penduduknya bermata pencaharian sebagai petani, hal ini dapat dilihat dari kondisi geografis dimana sebagian besar lahan pertaniannya adalah lahan produktif, sedangkan desa Bodas ditinjau dari letak wilayahnya dapat dilihat sebagai berikut:

  1. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Pedagung
  2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Majalangu
  3. Sebalah Timur berbatasan dengan Desa Pagelaran
  4. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gapura

Dengan penduduk yang heterogen pada tahun 2016 masih banyak warga masyarakatnya yang mengandalkan kehidupan di kota sebagai perantau ataupun urbanisasi, hal itu disebabkan karena kurangnya wawasan memanfaatkan potensi lokal baik sumber daya alam maupun sumber manusianya.

Objek Wisata

  1. Kedung Bunder
  2. Kedung Bening
  3. Telaga Jendul

Singa Jaya adalah leluhur Desa Bodas yang kemudian dijadikan simbol BUMDES Desa Bodas.

Berkas:Singa Jaya.jpg
Singa Jaya

Referensi

  1. ^ http://bodas.desakupemalang.id/ Profil Desa Bodas - Website Portal Resmi Kabupaten Pemalang
  2. ^ https://ngadem.com/tempat-wisata-hits-di-pemalang/Tempat wisata di Kabupaten Pemalang
  3. ^ https://www.pemalangkab.go.id/2011/08/geografis/ Geografis di Kabupaten Pemalang
  4. ^ http://www.organisasi.org/1970/01/daftar-nama-kecamatan-kelurahan-desa-kodepos-di-kota-kabupaten-pemalang-jawa-tengah-jateng.html#.WxrJuJeyQy4Nama-nama kelurahan di Kabupaten Pemalang
  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Singa Jaya