Keluaran 3
Keluaran 3 (disingkat Kel 3) adalah bagian dari Kitab Keluaran dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Termasuk dalam kumpulan kitab Taurat yang disusun oleh Musa.[1][2]
Teks
- Naskah sumber utama: Masoretik, Taurat Samaria, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 22 ayat.
- Berisi kisah pengutusan Musa oleh Tuhan melalui peristiwa "Semak duri berapi", di mana Tuhan pertama kali menyebutkan Nama-Nya, YHWH.
Waktu
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Keluaran 3:1–22 = Musa diutus TUHAN (lanjutan dari ayat 2:23 yang berlanjut sampai ayat 4:17).
Musa berbantah dengan TUHAN
Sejak mendengar bahwa TUHAN mengutusnya untuk kembali ke Mesir, Musa berkali-kali berusaha untuk membantah TUHAN, dan TUHAN terus menjawab bantahannya, sampai akhirnya menegaskan bahwa Musa harus berangkat menjalankan Firman TUHAN.[4] Kisah lebih lengkap mengenai perbantahan itu ada di uraian pasal 4.
Ayat 1
- Adapun Musa, ia biasa menggembalakan kambing domba Yitro, mertuanya, imam di Midian. Sekali, ketika ia menggiring kambing domba itu ke seberang padang gurun, sampailah ia ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.[5]
Pernyataan yang diawali dengan kata "Sekali" ini memulai kisah "Semak duri berapi", yaitu panggilan Allah kepada Musa untuk memimpin bangsa Israel keluar dari Mesir. Menurut kesaksian Stefanus yang dicatat dalam Kisah Para Rasul 7, saat itu Musa telah tinggal di Midian selama 40 tahun.[6]
Ayat 13
- Lalu Musa berkata kepada Allah: "Tetapi apabila aku mendapatkan orang Israel dan berkata kepada mereka: Allah nenek moyangmu telah mengutus aku kepadamu, dan mereka bertanya kepadaku: bagaimana tentang nama-Nya? --apakah yang harus kujawab kepada mereka?";[7]
Musa menanyakan nama Allah, antara lain dengan harapan untuk mengenali-Nya di antara begitu banyak nama dewa-dewa/ilah-ilah orang Mesir.
Ayat 14
- Firman Allah kepada Musa: "AKU ADALAH AKU." Lagi firman-Nya: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel itu: AKULAH AKU telah mengutus aku kepadamu."[8]
- bahasa Ibrani (dari kanan ke kiri): ויאמר אלהים אל־משה אהיה אשר אהיה ויאמר כה תאמר לבני ישראל אהיה שלחני אליכם׃
- transliterasi Ibrani: wa i·yo·mer e·lo·him el-mo·syeh eh·yeh a·sher eh·yeh wa i·yo·mer koh to·mar lib·nei yis·ra·'el eh·yeh sye·la·kha·ni a·lei·khem.
Ayat 14 catatan
- "Eh·yeh a·syer eh·yeh" secara harafiah berarti "Akulah adalah Aku" (atau "Aku ada yang Aku ada"). "Eh·yeh" berdiri sendiri berarti "Aku ada" (atau "Akulah Aku"). Tuhan sendiri memberikan diri nama "Aku adalah Aku" (dari sinilah muncul kata Ibrani Yahweh), sebuah frase Ibrani yang menunjuk tindakan. Allah sebenarnya mengatakan kepada Musa, "Aku ingin dikenal sebagai Allah yang hadir dan aktif."
- 1) Dalam nama Yahweh terkandung janji bahwa kehadiran hidup dari Allah sendiri ada bersama umat-Nya hari lepas hari (bd. ayat Kel 3:12; Kej 2:4). Nama itu mengungkapkan kasih dan perhatian-Nya yang setia, bersama kerinduan untuk menebus umat-Nya dan hidup dalam persekutuan dengan mereka. Hal ini selaras dengan janji mendasar dari perjanjian, "Aku akan menjadi Allahmu" (Kej 17:7; Mazmur 46:1-12). Tuhan menyatakan bahwa nama ini merupakan nama-Nya untuk selama-lamanya (ayat Kel 3:15).
- 2) Sungguh penting bahwa ketika Yesus lahir, Ia dinamakan Imanuel yang artinya "Allah menyertai" (Mat 1:23). Ia juga menyebutkan diri-Nya dengan nama "Aku adalah" (Yoh 8:58).[9]
- Kata "Eh·yeh" ditemukan tersembunyi secara akrostik, yaitu pada huruf-huruf akhir 4 kata yang berurutan, pada Kitab Ester pasal 7:5.
- Yesus Kristus menggunakan bentuk kata ini dalam pernyataannya di Injil Yohanes 8:58:
Ayat 15
- Selanjutnya berfirmanlah Allah kepada Musa: "Beginilah kaukatakan kepada orang Israel: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub, telah mengutus aku kepadamu: itulah nama-Ku untuk selama-lamanya dan itulah sebutan-Ku turun-temurun." (TB)[11]
Kata "TUHAN, Allah nenek moyangmu" dalam bahasa Ibrani adalah "יהוה אלהי אבתיכם" (Yah·weh ’ĕ·lō·hê ă·ḇō·ṯê·ḵem). Kata "YHWH" tidak diucapkan oleh bangsa Israel untuk menghormati Allah. Secara harafiah dapat diartikan "Dialah Dia", meskipun makna ini tidak pernah digunakan.
Ayat 16
- [Berfirmanlah Allah kepada Musa:] "Pergilah, kumpulkanlah para tua-tua Israel dan katakanlah kepada mereka: TUHAN, Allah nenek moyangmu, Allah Abraham, Ishak dan Yakub, telah menampakkan diri kepadaku, serta berfirman: Aku sudah mengindahkan kamu, juga apa yang dilakukan kepadamu di Mesir." (TB)[12]
Referensi
- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ Keluaran 12:40–41
- ^ Mulai dari pasal 3:10 sampai pasal 4:17.
- ^ Keluaran 3:1
- ^ Kisah Para Rasul 7:30
- ^ Keluaran 3:13
- ^ Keluaran 3:14
- ^ Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamafulllife
- ^ Yohanes 8:58
- ^ Keluaran 3:15 - Sabda.org
- ^ Keluaran 3:16 - Sabda.org
Lihat pula
- YHWH
- Musa
- Semak duri berapi
- Bagian Alkitab lain yang berkaitan: Keluaran 4. Markus 12, Lukas 20, Kisah Para Rasul 7
Pranala luar
- (Indonesia) Teks Keluaran 3 dari Alkitab SABDA
- (Indonesia) Audio Keluaran 3
- (Indonesia) Referensi silang Keluaran 3
- (Indonesia) Komentari bahasa Indonesia untuk Keluaran 3
- (Inggris) Komentari bahasa Inggris untuk Keluaran 3