Yusuf Supendi
Yusuf Supendi (lahir 15 Mei 1958). Keluarganya merupakan keluarga besar ulama, dan pamannya, K.H. Sholeh Iskandara, merupakan ulama besar di Bogor.[1]
Yusuf Supendi | |
---|---|
Anggota DPR 2004–2009 dari Sulawesi Tengah | |
Mulai menjabat 1 Oktober 2009 | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 6 Agustus 1966 Batusitanduk, Walenrang, Luwu, Sulawesi Selatan, Indonesia |
Partai politik | Partai Keadilan Sejahtera (sampai 2013)
Partai Hati Nurani Rakyat (2013-2018) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (sejak 2018) |
Suami/istri | Hj. Almiah, SE |
Sunting kotak info • L • B |
Pendidikan
- MI Ibnu Hajar Bogor
- SMP Pondok Pesantren Darul Falah Bogor 1971
- Pondok Pesantren Darul Falah Bogor 1971-1976
- Universitas Imam Muhammad Ibn Saud Riyadh Saudi Arabia 1985
Ia merupakan salah satu generasi pertama dari gerakan Tarbiyah yang ada di Indonesia, yang kemudian berubah bentuk menjadi Partai Keadilan Sejahtera. Dalam Islam, istilah pendidikan disebut dengan tarbiyah. Menurut ilmu bahasa, tarbiyah berasal dari tiga pengertian kata -robbaba-robba-yurobbii- yang artinya memperbaiki sesuatu dan meluruskannya.
Awalnya, Yusuf Supendi memulai pendidikannya di Madrasah Ibtidaiyah Ibnu Hajar Bogor. Sejak kecil, ia memang dikenal sebagai pribadi yang berani dan punya nyali.
Minat mendalami agamanya semakin meningkat setelah melanjutkan pendidikannya di Pesantren Daruh Falah milik pamannya. Yusuf Supendi memiliki kemampuan mengingat yang luar biasa karena pada waktu itu, di bawah bimbingan K.H. Ahmad Rifai Yasin, ia mampu menghafal seluruh (30 juz) Al Quran hanya dalam waktu 11 bulan.
Yusuf Supendi mampu menghafalkan 4 halaman sekaligus setiap harinya, sedangkan santri lain rata-rata hanya mampu menghafal sebanyak 1 halaman setiap harinya.
Setelah lulus dari sekolah menengah pada tahun 1977, Yusuf bersikeras untuk pergi melanjutkan pendidikannya di Saudi Arabia. Syarat untuk ke Saudi tanpa orang tua adalah minimal berumur 19 tahun, sedangkan pada waktu itu ia masih berumur 18 tahun.
Namun Yusuf tetap bersikeras dan tetap berangkat hanya dengan bermodal visa transit 3 hari. Tujuan pertama yang didatangi adalah Konsulat Besar Republik Indonesia (KBRI), dengan harapan mereka bisa membantunya untuk melanjutkan pendidikan di sana. Namun sesampainya di KBRI, sang Dubes malah menyuruh dia pulang.
Barulah pada tahun 1979, Yusuf Supendi bisa melanjutkan pendidikannya di Universitas Imam Muhammad Ibnu Saud, Riyadh. Selain menjadi aktivis dakwah di Saudi, dia juga pernah memegang posisi Ketua Ikatan Mahasiswa Asia Tenggara, dan dari itulah Yusuf Supendi bisa mengenal banyak aktivis dakwah dari berbagai daerah.
Pada tahun 1985, dia berhasil menyelesaikan kuliahnya dan pulang kembali ke tanah air. Lalu menikah dengan Umi Widhiyani dan dikaruniai 5 anak. Dia bersama Hilmi Aminudin dan Salim Asegaf al Jufri akhirnya mendirikan gerakan yang lebih dikenal sebagai gerakan Tarbiyah, cikal bakal dari partai Partai Keadilan Sejahtera.
Yusuf juga pernah menjadi Wakil Ketua dan anggota Dewan Syariah Partai Keadilan Sejahtera peroide 2000-2010. Pada periode 2004-2009, Yusuf juga pernah merasakan menjadi wakil rakyat dari Fraksi PKS dari Dapil IV kabupaten/kota Bogor Jawa Barat.
Karier
- Penerjemah Arab - Indonesia – Arab 1996-1988
- Wakil Direktur Lembaga Bantuan International Saudi Arabia 1991-1992
- Dosen Universitas Ibnu Khaldun Bogor 1986
- Dosen dan Ketua STAIDI Al-Hikmah 1992 - kini
- Anggota Dewan Syariah PKS peroide 2000 - 2010
- Anggota Komisi III DPR
- Anggota Komisi X DPR
- Badan Legislasi DPR
Penghargaan
- Penghargaan sebagai Aktifis kemahasiswaan Universitas Imam Muhammad Ibn Saudi Arabia 1985.
Sosial Media
Tidak mempunyai sosial media apapun.