Yosua 10 (disingkat Yos 10) adalah pasal kesepuluh Kitab Yosua dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen yang memuat riwayat Yosua dalam memimpin orang Israel menduduki tanah Kanaan.[1] Pasal ini berisi riwayat pertempuran dekat Gibeon dan penyerangan ke bagian selatan tanah Kanaan.[2]

Yosua 10
Kitab Yosua lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Yosua
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
6
pasal 9

Teks

Waktu

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi pada tahun ke-41 setelah bangsa Israel ke luar dari tanah Mesir, yaitu setelah bangsa Israel menyeberangi sungai Yordan masuk ke tanah Kanaan.[3] Diperkirakan pada tahun 1406 SM.[4]

Tempat

Tempat-tempat yang disebut dalam pasal ini
 
Peta peperangan Yosua di Kanaan. Garis merah dari kanan setelah "Ai" menyusuri peperangan di Kanaan bagian selatan.
  • Bangsa Israel berkemah di Gilgal, yaitu batas timur kota Yerikho.[3] dan berperang di Kanaan bagian selatan.

Struktur

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:

Ayat 3

Sebab itu Adoni-Zedek, raja Yerusalem, menyuruh orang
kepada Hoham, raja Hebron,
kepada Piream, raja Yarmut,
kepada Yafia, raja Lakhis, dan
kepada Debir, raja Eglon, mengatakan: (TB)[5]

Ayat 10

Dan TUHAN mengacaukan mereka di depan orang Israel, sehingga Yosua menimbulkan kekalahan yang besar di antara mereka dekat Gibeon, mengejar mereka ke arah pendakian Bet-Horon dan memukul mereka mundur sampai dekat Azeka dan Makeda. (TB)[6]

Ayat 11

Sedang mereka melarikan diri di depan orang Israel dan baru di lereng Bet-Horon, maka TUHAN melempari mereka dengan batu-batu besar dari langit, sampai ke Azeka, sehingga mereka mati. Yang mati kena hujan batu itu ada lebih banyak dari yang dibunuh oleh orang Israel dengan pedang. (TB)[7]

Ayat 12

Lalu Yosua berbicara kepada TUHAN  pada hari TUHAN menyerahkan orang Amori itu kepada orang Israel; ia berkata di hadapan orang Israel: "Matahari, berhentilah di atas Gibeon dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!" (TB)[8]
bahasa Ibrani: אז ידבר יהושע ליהוה ביום תת יהוה את־האמרי לפני בני ישראל ויאמר ׀ לעיני ישראל מש בגבעון דום וירח בעמק אילון׃
transliterasi Ibrani: az ye·da·ber ye·ho·w·syu·a' l'YHWH be·yo·wm tet YHWH et-ha·'e·mo·ri lif·nei be·ni yis·ra·'el wai·yo·mer le·'ei·nei yis·ra·'el she·mesh be·gib·'o·wn do·wm we·ya·re·akh be·'e·meq ai·ya·lo·wn.

Yosua berdoa untuk suatu mukjizat, dan Allah mengabulkan doanya. Orang percaya tidak boleh ragu-ragu berdoa memohon agar Tuhan akan bekerja secara luar biasa untuk menolong mereka. Umat Allah hidup di dalam dunia yang bermusuhan dan jahat dan dihadapkan dengan berbagai tantangan dan kesulitan sehingga mukjizat kadang-kadang diperlukan agar rencana dan tujuan-Nya bagi mereka digenapi.[9]

Perkataan ditujukan kepada bulan dan matahari mengindikasikan bahwa keduanya terlihat saat Yosua mengucapkannya. Di sebelah bawah dan di hadapannya, ke arah barat, adalah lembah Ayalon; di belakangnya, ke arah timur, bukit-bukit di sekeliling Gibeon. Beberapa jam telah berlalu sejak fajar dimulainya peperangan, dan istilah "di tengah langit" (Yosua 10:13) tampaknya menunjukkan bahwa telah hampir tengah hari, sedangkan bulan masih tampak samar-samar di barat. Jika waktu itu hampir matahari terbenam, Yosua akan melihat matahari di depannya segera tenggelam ke laut (Laut Tengah), bukan di sisi timur ke arah Gibeon. Lembah Ayalon ("lembah rusa-rusa") sekarang Merj Ibn Omeir, digambarkan oleh Robinson sebagai lembah yang lebar dan indah membentang ke barat dari pegunungan ke tanah dataran barat. Nama kunonya masih terpelihara di Yalo, sebuah desa di perbukitan yang terletak di batas selatan lembah itu.[10]

Ayat 13

Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu membalaskan dendamnya kepada musuhnya. Bukankah hal itu telah tertulis dalam Kitab Orang Jujur? Matahari tidak bergerak di tengah langit dan lambat-lambat terbenam kira-kira sehari penuh. (TB)[11]

Ayat 24

Setelah raja-raja itu dikeluarkan dan dibawa kepada Yosua, maka Yosuapun memanggil semua orang Israel berkumpul dan berkata kepada para panglima tentara, yang ikut berperang bersama-sama dengan dia: "Marilah dekat, taruhlah kakimu ke atas tengkuk raja-raja ini." Maka datanglah mereka dekat dan menaruh kakinya ke atas tengkuk raja-raja itu. (TB)[14]

Referensi silang: Mazmur 110:1, dirujuk dalam Matius 22:44; Markus 12:36; Lukas 20:42; Kisah Para Rasul 2:34; Ibrani 1:3; 10:13, lihat bagian "Tradisi Kristen" di bawah.

Ayat 26

Sesudah itu Yosua membunuh raja-raja itu, dan menggantung mereka pada lima tiang, dan mereka tinggal tergantung pada tiang-tiang itu sampai matahari terbenam.[15]

Hal yang sama dilakukan terhadap raja kota Ai (Yosua 8:29). Lihat bagian "Tradisi Kristen" di bawah untuk kesejajaran dengan kisah Penyaliban Yesus.

Ayat 27

Tetapi menjelang matahari terbenam, atas perintah Yosua mayat mereka diturunkan dari tiang-tiang itu, dan dilemparkan ke dalam gua, tempat mereka bersembunyi. Lalu mulut gua itu ditutupi orang dengan batu-batu besar, yang masih ada sampai sekarang.[16]

Hal yang sama dilakukan terhadap raja kota Ai (Yosua 8:29). Penurunan mayat dari tiang gantungan menjelang matahari terbenam ini menuruti perintah Musa dalam Ulangan 21:22-23.

Ayat 33

Lalu Horam, raja Gezer, maju untuk membantu Lakhis, tetapi Yosua menewaskan dia dan rakyatnya, sehingga tidak ada seorangpun padanya yang dibiarkannya lolos.[17]

Ayat 38

Kemudian Yosua dengan seluruh Israel kembali ke Debir, lalu berperang melawannya.[18]

Identifikasi Adoni-Zedek dengan "Abdi-Heba"

Dalam Easton's Bible Dictionary dinyatakan bahwa di antara kumpulan Surat Amarna terdapat surat-surat yang dikirim oleh "Adoni-Zedek" kepada Firaun Mesir, yang menambah informasi sejarah pada catatan pasal ini. Namun, satu-satunya raja Yerusalem yang disebut dalam kumpulan arsip surat ini hanyalah "`Abdi-Heba" (nama ini dapat diterjemahkan sebagai "abdi atau hamba Heba", "Heba" juga dieja "Kheba"), yang dikatakan telah menggantikan "Lab'ayu". Enam suratnya kepada raja Mesir (EA 285-290) termasuk ke dalam kumpulan Surat Amarna, dan namanya disebut dalam surat ketujuh (EA 280). Kemungkinan penyunting "Easton's Bible Dictionary" membaca bahwa `Abdi-Heba mengeluh mengenai serangan orang-orang Habiru, yang pada saat itu dipastikan oleh para sejarawan sebagai orang "Ibrani", dan memaksakan identifikasi ini.

Tradisi Kristen

Sejumlah peristiwa dalam pasal ini mengacu kepada beberapa kejadian dalam kehidupan Yesus Kristus. Nama "Yesus" itu sendiri merupakan pelafalan bahasa Yunani untuk nama bahasa Ibrani, "Yosua" (yang dieja dalam bahasa Aram, bahasa yang dipakai dalam abad-abad permulaan Masehi, sebagai "Yeshua")

  • Yosua memerintahkan matahari dan bulan untuk "berhenti" (Yosua 10:12-13).
  • Yosua berkata kepada para panglima tentara, yang ikut berperang bersama-sama dengan dia: "Marilah dekat, taruhlah kakimu ke atas tengkuk raja-raja ini." (ayat 24)
    • Tentang Yesus, Allah mengatakan: "Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu."[19]
  • Yosua "menggantung" musuh-musuh itu "pada lima tiang, dan mereka tinggal tergantung pada tiang-tiang itu sampai matahari terbenam." (ayat 26) Dalam zaman Romawi, tindakan ini disebut "penyaliban".
    • Yesus Kristus dijadikan "penanggung dosa" (dianggap sebagai "musuh Allah") untuk menerima kutukan penghukuman atas nama seluruh umat manusia, dan "digantung di atas tiang" ("disalibkan") sampai matahari terbenam.[20]
  • Yosua memerintahkan menjelang matahari terbenam agar mayat orang yang tergantung itu diturunkan dan dilemparkan ke dalam sebuah gua, lalu mulut gua itu ditutupi dengan batu-batu besar.
    • Mayat Yesus Kristus diturunkan menjelang matahari terbenam dan kemudian dimasukkan ke dalam sebuah gua ("kubur yang digali dari dalam batu") dan mulut kubur itu ditutupi dengan sebuah batu yang besar, dengan demikian menggenapi tuntas nasib seorang "penanggung dosa".[21] Setelah semua itu telah digenapi dan hutang dosa umat manusia sudah lunas dibayar, maka Yesus Kristus dibangkitkan oleh Allah untuk menjadi "manusia" pertama yang menerima kehidupan kekal, yang akan dianugerahkan kepada semua orang yang percaya kepada Yesus sebagai Juruselamat.[22]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ a b Yosua 4:19
  4. ^ Timeline Kitab Yosua
  5. ^ Yosua 10:3 - Sabda.org
  6. ^ Yosua 10:10 - Sabda.org
  7. ^ Yosua 10:11 - Sabda.org
  8. ^ Yosua 10:12 - Sabda.org
  9. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  10. ^ Albert Barnes. Notes on the Bible. 1834.
  11. ^ Yosua 10:13 - Sabda.org
  12. ^ Bilangan 21:14–18
  13. ^ 2 Samuel 1:18
  14. ^ Yosua 10:24 - Sabda.org
  15. ^ Yosua 10:26 - Sabda.org
  16. ^ Yosua 10:27 - Sabda.org
  17. ^ Yosua 10:33 - Sabda.org
  18. ^ Yosua 10:38 - Sabda.org
  19. ^ Mazmur 110:1, dirujuk dalam Matius 22:44; Markus 12:36; Lukas 20:42; Kisah Para Rasul 2:34; Ibrani 1:3; 10:13
  20. ^ Lihat Penyaliban Yesus mengenai peristiwa ini secara mendetil. Tersirat dalam Yohanes 3:16.
  21. ^ Lihat Penguburan Yesus mengenai peristiwa ini secara mendetil.
  22. ^ Lihat Kebangkitan Yesus mengenai peristiwa ini secara mendetil, termasuk makna agung peristiwanya.

Pranala luar