RSS
KABARPAPUA.CO, Merauke – Minim pembangunan dan perhatian dari pemerintah daerah Kabupaten Merauke, warga di delapan distrik yang ada di Merauke minta berpisah keluar dari Kabupaten Merauke. Delapan distrik minta berpisah itu, yakni Okaba, Nguti, Kimam, Ilwayab, Tabonji, Waan, Tubang, dan Kaptel.
Dari delapan distrik yang ingin berpisah dari Pemerintah Kabupaten Merauke ini, ada 55-an kampung. “Wacana mendirikan daerah otonom baru atau berpisah dari Pemerintahan Kabupaten Merauke sebenarnya sudah dikumandangkan sejak dulu,” kata salah satu tokoh pemuda dari Distrik Okaba, Rekianus Samkakai.
Menurut Rekianus, alasan mendirikan daerah otonom baru, karena berbagai faktor, diantaranya ada ketimpangan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, pendidikan dan kesehatan, serta lemahnya perekonomian di delapan distrik ini, sehingga bisa dikatakan masih terisolasi.
“Lebih dari 55-an kampung yang ada di delapan distrik ini, sekitar 90 persennya merupakan warga suku asli Marind, Papua. Mereka selama ini terisolasi, tak bisa mendapatkan akses pembangunan yang layak sebagaimana saudara mereka yang ada di daerah lainnya,” jelas Rekianus.
Perbedaan dan kesenjangan dari delapan distrik ini dengan beberapa distrik lainnya di Kabupaten Merauke bisa terlihat. “Anda bisa lihat dan bandingkan pembangunan di delapan distrik itu dengan sejumlah distrik lain eks transmigrasi. Pembangunan jauh berbeda,” kata Rekianus.
https://kabarpapua.co/pdi-perjuangan-gerindra-keluar-dari-pansus-pilgub-papua/
Rekianus juga mengatakan, jika diukur dari APBD Merauke setiap tahun di angka dua hingga tiga triliun lebih, maka seharusnya masyarakat yang ada di delapan distrik ini bisa juga menikmati hasil pembangunan seperti masyarakat di distrik lainnya.
“Jangankan infrastruktur lain, jembatan di wilayah Kali Bian sebagai penghubung delapan distrik dengan Kota Merauke saja sampai saat ini belum ada. Padahal jika infrastruktur ini ada, maka warga bisa nikmati pembangunan. Dan tentunya semua sektor di delapan distrik ini bisa berkembang seperti distrik lain,” jelas Rekianus. ***(Abdel Syah)
RSS adalah sebuah file berformat XML untuk sindikasi yang telah digunakan (di antaranya dan kebanyakan) situs web berita dan weblog. Singkatan ini biasanya mengarah ke beberapa
- Rich Site Summary (RSS 0.91)
- RDF Site Summary (RSS 0.9 and 1.0)
- Really Simple Syndication (RSS 2.0)
Teknologi yang dibangun dengan RSS mengizinkan kita untuk berlangganan kepada situs web yang menyediakan umpan web (feed) RSS, biasanya situs web yang isinya selalu diganti secara reguler. Untuk memanfaatkan teknologi ini kita membutuhkan layanan pengumpul. Pengumpul bisa dibayangkan sebagai kotak surat pribadi. Kita kemudian dapat mendaftar ke situs yang ingin kita tahu perubahannya. Namun, berbeda dengan langganan koran atau majalah, untuk berlangganan RSS tidak diperlukan biaya, gratis. Tapi, kita biasanya hanya mendapatkan satu baris atau sebuah pengantar dari isi situs berikut alamat terkait untuk membaca isi lengkap artikelnya.
Penggunaan
RSS digunakan secara luas oleh komunitas weblog untuk menyebar ringkasan tulisan terbaru di jurnal, kadang-kadang juga menyertakan artikel lengkap dan bahkan gambar dan suara. Sekitar 2000, penggunaan RSS meluas di berbagai penerbitan berita, termasuk Reuters, CNN, dan BBC. RSS digunakan pada hampir semua situs berita atau weblog, dengan berbagai tujuan termasuk: pemasaran, press release, laporan reguler produk, atau aktivitas lain yang membutuhkan pemberitahuan periodik dan tentunya publikasi.
Sebuah program komputer yang dikenal sebagai pembaca umpan (feed reader) bertindak sebagai pengumpul. Program ini mengecek situs yang menyediakan RSS dan menampilkan berbagai artikel baru yang ditemukan. Tenggang waktu dan siklus pengumpulan RSS biasanya dapat diatur oleh penggunanya. Program pengumpul dapat berupa program komputer atau sebuah layanan web yang tersedia online.
Program pengumpul RSS di komputer biasanya berupa aplikasi (software) sendiri yang harus dipasang di komputer sebelum dapat digunakan. Program ini tersedia untuk berbagai jenis sistem operasi dengan harga bervariasi. Ada juga program pengumpul RSS yang gratis. Lihat Daftar pengumpul RSS.
Program pengumpul di web tidak memerlukan pemasangan dan pengaturan, kita dapat melihat dan mengecek RSS kita di mana saja, asal ada browser dan koneksi internet. Beberapa layanan pengumpul RSS juga menyediakan penggabungan dan juga pencarian.
Sebuah web yang menyediakan umpan RSS biasanya ada link (tautan) dengan sebuah tombol bertuliskan XML ( ) atau RSS ( ). Namun disarankan menggunakan RSS daripada XML agar tidak membuat kerancuan (sebab setiap RSS adalah XML, tetapi tidak tiap XML itu RSS).
Seperti ditulis di atas, ada beberapa versi RSS, dan bahkan ada kelompok membuat format baru Atom yang juga telah diadopsi oleh banyak situs. Tapi pemakai RSS tidak perlu bingung, para pembuat program pengumpul sindikasi biasanya bisa mengenali kedua format tersebut, bahkan masih menyediakan pembaca untuk format yang lama.1 poker88
Pranala luar
- (Inggris) Steep By Step Free Blog Content From RSS
- (Inggris) RSS 1.0 Specifications Modules
- (Inggris) RSS 2.0 Specifications Modules
- (Inggris) RSS History (Joseph Reagle)
- (Inggris) RSS History (Dave Winer)
- (Inggris) RSS Political Faq (Dave Winer)
- (Inggris) History of the RSS Fork (Mark Pilgrim)
- (Inggris) The Myth of RSS Compatibility (Mark Pilgrim)
- (Inggris) RSS Tutorial for Webmasters (Mark Nottingham)
- (Inggris) RSS Quick Summary (Sam Ruby)
- (Inggris) RSS 2.0 And Atom 1.0 Compared (various/wiki)
- (Inggris) Online RSS and Atom Feed validator
- (Inggris) RSS Submit
- (Inggris) Collection of RSS extensions proposed by companies such as Microsoft, Apple and many others
- (Inggris) IStrapo United Nations RSS
- (Inggris) Indonesia Newsfeeds RSS-Directory