Reuters

Organisasi berita internasional di London dan dimiliki oleh Thomson Reuters

Reuters (/ˈrɔɪtərz/ simak) adalah sebuah organisasi berita internasional yang dimiliki oleh Thomson Reuters.[1] Reuters mempekerjakan sekitar 2.500 jurnalis dan 600 jurnalis foto di sekitar 200 lokasi di seluruh dunia.[2][3] Reuters merupakan salah satu kantor berita terbesar di dunia.[4]

Reuters
Divisi
IndustriKantor berita
DidirikanOktober 1851; 172 tahun lalu (1851-10)
PendiriPaul Julius Reuter
Kantor
pusat
Canary Wharf, London, Inggris, Britania Raya
Wilayah operasi
Seluruh dunia
Tokoh
kunci
Michael Friedenberg (Presiden)
Stephen J. Adler
(Kepala Editor)
IndukThomson Reuters
Situs webreuters.com
Paul Reuter, pendiri Reuters (difoto oleh Nadar, c. 1865)

Kantor berita ini didirikan di London pada tahun 1851 oleh Paul Reuter yang lahir di Jerman. Reuters lalu diakuisisi oleh Thomson Corporation pada tahun 2008 dan kini menjadi anggota divisi media dari Thomson Reuters.

Sejarah sunting

Abad ke-19 sunting

Paul Reuter bekerja di sebuah penerbit buku di Berlin dan ikut mendistribusikan pamflet radikal pada permulaan Revolusi tahun 1848. Publikasi tersebut pun menarik banyak perhatian untuk Reuter, yang pada tahun 1850 mengembangkan sebuah layanan berita purwarupa di Aachen menggunakan merpati dan telegrafi listrik mulai tahun 1851, untuk mengirim pesan antara Brussels dan Aachen,[5] yang saat ini menjadi Reuters House di Aachen.

Pada tahun 1851, Reuter pindah ke London dan mendirikan sebuah kantor berita di London Royal Exchange. Berkantor pusat di London, kantor berita milik Reuter awalnya menyediakan berita bisnis untuk bank, rumah pialang, dan perusahaan.[5] Koran pertama yang menjadi klien Reuter adalah Morning Advertiser pada tahun 1858, dan koran-koran lain kemudian menyusul.[5][6] Berdasarkan Encyclopædia Britannica: "nilai yang diberikan oleh Reuters ke koran tidak hanya berita keuangan, namun juga kemampuan untuk menjadi yang pertama dalam memberitakan hal yang penting untuk diketahui dunia."[5] Contohnya, Reuters merupakan kantor berita pertama yang memberitakan pembunuhan Abraham Lincoln di Eropa, pada tahun 1865.[5][7]

Pada tahun 1865, Reuter mendaftarkan bisnisnya sebagai sebuah badan hukum dengan nama Reuter's Telegram Company Limited. Reuter kemudian ditunjuk menjadi direktur utama dari perusahaan tersebut.[8]

Pada tahun 1872, Reuter's berekspansi ke Timur Jauh, dan kemudian ke Amerika Selatan pada tahun 1874. Kedua ekspansi tersebut dimungkinkan berkat makin berkembangnya telegraf darat dan kabel bawah laut.[7] Pada tahun 1878, Reuter pensiun dari jabatan direktur utama, dan digantikan oleh anak pertamanya, Herbert de Reuter.[8] Pada tahun 1883, Reuter's mulai mengirim pesan secara elektrik ke koran-koran di London.[7]

Abad ke-20 sunting

 
Roderick Jones, direktur utama 1915–1941

Herbert de Reuter tetap menjadi direktur utama perusahaan ini hingga ia bunuh diri pada tahun 1915. Semua saham perusahaan ini lalu dibeli oleh Roderick Jones dan Mark Napier pada tahun 1916. Nama perusahaan inipun diubah menjadi "Reuters Limited", tidak lagi menggunakan tanda petik.[8] Pada tahun 1923, Reuters mulai menggunakan radio untuk mengirim berita secara internasional, suatu hal yang belum pernah dilakukan oleh siapapun sebelumnya.[7] Pada tahun 1925, Press Association (PA) Britania Raya mengakuisisi mayoritas saham Reuters, dan beberapa tahun kemudian, mengakuisisi semua saham Reuters.[5] Selama perang dunia, The Guardian memberitakan bahwa Reuters "mendapat tekanan dari pemerintah Britania Raya untuk mengutamakan kepentingan nasional. Pada tahun 1941, Reuters menolak tekanan tersebut dengan melakukan restrukturisasi menjadi sebuah perusahaan swasta." Pada tahun 1945, Reuters menjadi perusahaan penyiaran pertama yang memberitakan upaya Heinrich Himmler untuk bernegosiasi dengan Sekutu Barat melalui Count Bernadotte, seorang bangsawan asal Swedia. PA kemudian membentuk Reuters Trust.[7] Pada tahun 1941, PA menjual separuh saham Reuters ke Newspaper Proprietors' Association. Pada tahun 1947, asosiasi yang mewakili koran harian di Selandia Baru dan Australia juga ikut membeli saham Reuters.[5] Prinsip Reuters Trust pun dibuat untuk menjaga independensi perusahaan ini.[9] Pada saat itu, Reuters telah menjadi "salah satu kantor berita besar di dunia, dengan memasok teks dan foto ke koran, kantor berita lain, serta ke stasiun televisi dan radio."[5] Pada saat itu juga, Reuters secara langsung ataupun melalui kantor berita nasional, menyediakan layanan "ke sebagian besar negara di dunia, serta memasok ke hampir semua koran terkemuka di dunia, dan ke beberapa ribu koran lain yang lebih kecil," menurut Britannica.[5]

Pada tahun 1961, Reuters memberitakan pembangunan Tembok Berlin.[10] Reuters merupakan kantor berita pertama yang mengirimkan data keuangan lintas samudera dengan menggunakan komputer pada dekade 1960-an.[5] Pada tahun 1973, Reuters "mulai menyediakan tampilan komputer-terminal guna menampilkan nilai tukar mata uang asing untuk klien."[5] Pada tahun 1981, Reuters mulai mendukung transaksi elektronik di jaringan komputernya dan kemudian mengembangkan sejumlah layanan perdagangan dan kepialangan elektronik.[5] Reuters resmi menjadi sebuah perusahaan terbuka pada tahun 1984,[10] saat Reuters Trust melantai[7] di Bursa Saham London dan NASDAQ.[5] Reuters kemudian menerbitkan berita pertama mengenai perobohan Tembok Berlin pada tahun 1989.[10]

Abad ke-21 sunting

Harga saham Reuters tumbuh selama gelembung dot-com, dan kemudian jatuh setelah masalah perbankan pada tahun 2001.[7] Pada tahun 2002, Britannica menulis bahwa sebagian besar berita di seluruh dunia berasal dari tiga kantor berita besar, yakni Associated Press, Reuters, dan Agence France-Presse.[4]

Hingga tahun 2008, kantor berita Reuters menjadi bagian dari Reuters Group plc. Reuters kemudian bergabung dengan Thomson Corporation asal Kanada pada tahun 2008, untuk membentuk Thomson Reuters.[5] Pada tahun 2009, Thomson Reuters menarik diri dari Bursa Saham London dan NASDAQ, lalu melantai di Bursa Saham Toronto dan Bursa Saham New York.[5] Anggota keluarga pendiri Reuters terakhir yang masih hidup, Marguerite, Baroness de Reuter, meninggal di usia 96 tahun pada tanggal 25 Januari 2009.[11] Thomson Reuters berkantor pusat di Toronto, dan menyediakan informasi keuangan untuk klien, sembari tetap menjalankan bisnis kantor berita tradisionalnya.[5]

Pada tahun 2012, Thomson Reuters menunjuk Jim Smith sebagai CEO.[9] Pada bulan Juli 2016, Thomson Reuters setuju untuk menjual kekayaan intelektual dan bisnis ilmu pengetahuannya dengan harga $3,55 milyar ke sebuah perusahaan ekuitas swasta.[12] Pada bulan Oktober 2016, Thomson Reuters mengumumkan ekspansi dan relokasi ke Toronto.[12] Sebagai bagian dari pengurangan dan restrukturisasi, pada bulan November 2016, Thomson Reuters Corp. memberhentikan 2.000 orang dari sekitar 50.000 pegawainya.[12]

Jurnalis sunting

Reuters mempekerjakan sekitar 2.500 jurnalis dan 600 jurnalis foto[13] di sekitar 200 lokasi di seluruh dunia.[2][3] Jurnalis Reuters menggunakan Reuters Handbook of Journalism sebagai panduan untuk presentasi dan pengungkapan berita yang adil, guna "menjaga nilai integritas dan kebebasan di mana reputasi mereka tentang kehandalan, akurasi, kecepatan, dan eksklusifitas berasal".[14]

Pada bulan Mei 2000, Kurt Schork, seorang reporter asal Amerika, terbunuh akibat sebuah penyergapan saat sedang ditugaskan di Sierra Leone. Pada bulan April dan Agustus 2003, juru kamera berita, Taras Protsyuk dan Mazen Dana terbunuh oleh pasukan Amerika Serikat dalam dua kejadian berbeda di Irak. Pada bulan Juli 2007, Namir Noor-Eldeen dan Saeed Chmagh terbunuh akibat ditembaki oleh helikopter Apache milik pasukan Amerika Serikat di Baghdad.[15][16] Pada tahun 2004, juru kamera Adlan Khasanov di Chechnya dan Dhia Najim di Irak juga terbunuh. Pada bulan April 2008, juru kamera Fadel Shana terbunuh di Jalur Gaza setelah ditabrak oleh sebuah tank milik Israel.[17]

Saat meliput Revolusi Budaya Tiongkok di Peking pada akhir dekade 1960-an untuk Reuters, jurnalis Anthony Grey ditahan oleh pemerintah Tiongkok sebagai tanggapan terhadap ditahannya sejumlah jurnalis asal Tiongkok oleh pemerintah kolonial Britania Raya di Hong Kong.[18] Grey akhirnya dibebaskan setelah ditahan selama 27 bulan dari tahun 1967 hingga 1969 dan mendapat OBE dari Pemerintah Britania Raya. Setelah dibebaskan, Grey menjadi penulis novel sejarah.

Pada bulan Mei 2016, situs web Myrotvorets asal Ukraina menerbitkan nama dan data pribadi dari 4.508 jurnalis, termasuk reporter Reuters, dan staf media lain dari seluruh dunia, yang diakreditasi oleh otoritas yang dibentuk di wilayah yang dikendalikan oleh separatis di Ukraina bagian timur.[19]

Referensi sunting

Rujukan sunting

  1. ^ "About us". Reuters. Diakses tanggal 14 January 2019. 
  2. ^ a b "Home - Reuters News - The Real World in Real Time". Reuters News Agency (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-12-13. 
  3. ^ a b "Careers". www.reuters.tv. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-12-02. Diakses tanggal 14 January 2019. 
  4. ^ a b "News agency". Encyclopædia Britannica. 23 August 2002. Diakses tanggal 18 February 2017. 
  5. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p "Reuters (news agency)". Encyclopædia Britannica. 26 March 2010. Diakses tanggal 3 November 2012. 
  6. ^ Stevens, Mark A. (2001). Merriam Webster's Collegiate Encyclopedia. Merriam-Webster. hlm. 1,366. ISBN 978-0877790174. 
  7. ^ a b c d e f g Allen, Katie (4 May 2017). "Reuters: a brief history". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 October 2017. Diakses tanggal 19 February 2017. 
  8. ^ a b c Funding Universe of Reuters Group PLC http://www.fundinguniverse.com/company-histories/reuters-group-plc-histRevolussitle=History of Reuters Group PLC Periksa nilai |url= (bantuan). Diakses tanggal 8 May 2019.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)[pranala nonaktif permanen]
  9. ^ a b "Company History". Thomson Reuters. 13 December 2013. Diarsipkan dari versi asli tanggal 3 May 2014. Diakses tanggal 7 May 2014. 
  10. ^ a b c Read, Donald (1999). The Power of News: The History of Reuters. Oxford University Press. doi:10.1093/acprof:oso/9780198207689.001.0001. ISBN 978-0198207689. 
  11. ^ "Baroness de Reuter, last link to news dynasty, dies". ABC News. Australian Broadcasting Corporation. Reuters. 26 January 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal 27 June 2018. Diakses tanggal 21 February 2009. 
  12. ^ a b c Smith, Gerry (1 November 2016). "Thomson Reuters Cuts 2,000 Jobs Worldwide in Restructuring" . Bloomberg News. Diakses tanggal 6 February 2018. 
  13. ^ "Pictures". Reuters News Agency. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  14. ^ "Main Page - Handbook of Journalism". Handbook.reuters.com. 23 September 2014. Diakses tanggal 17 June 2015. 
  15. ^ Bumiller, Elisabeth (5 April 2010). "Video Shows U.S. Killing of Reuters Employees". The New York Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 9 September 2012. Diakses tanggal 24 August 2015. 
  16. ^ "Collateral Murder - Wikileaks - Iraq". YouTube. 3 April 2010. Diakses tanggal 17 June 2015. 
  17. ^ Al-Mughrabi, Nidal (16 April 2008). "Reuters cameraman killed in Gaza". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 July 2018. 
  18. ^ "Foreign Correspondents: The Tiny World of Anthony Grey" . Time. 20 December 1968. Diakses tanggal 22 May 2010. 
  19. ^ Shamanska, Anna (11 May 2016). "Ukrainian Hackers Leak Personal Data Of Thousands Of Journalists Who Worked In Donbas". Radio Free Europe/Radio Liberty. Diarsipkan dari versi asli tanggal 14 October 2019. 

Sumber sunting

Bacaan lebih lanjut sunting

Pranala luar sunting