Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam Tegalrejo

sekolah di Indonesia

Asrama Perguruan Islam Tegalrejo (API) atau sering disebut Pondok Pesantren Salafi Tegalrejo adalah pondok pesantren yang berkedudukan di Kecamatan Tegalrejo, Kota Mungkid Jawa Tengah. Pondok pesantren ini didirikan pada 15 September 1944 oleh K.H. Chudlori. Saat ini, pimpinan API dipegang oleh K.H. Muhammad Yusuf Chudlori, salah satu putera dari K.H. Chudlori. Presiden ke-empat Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid merupakan salah satu alumnus dari pondok pesantren tersebut. Bulan Mei 2016, Presiden Joko Widodo mengunjungi API dalam rangka menghadiri agenda pengajian akbar memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW dan membahas kompetensi global. Dalam pidatonya di hadapan ribuan santri, Jokowi menekankan pentingnya persiapan sumber daya manusia di Indonesia menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) kepada para santri. Karena dengan adanya MEA, persaingan dunia kerja tak sekadar antarindividu, antarkota, ataupun antarprovinsi saja, namun sudah antarnegara.[1][2][3][4]

Latar belakang

Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo didirikan pada tanggal 15 September 1944 oleh KH. Chudlori, salah seorang ulama berasal dari desa Tegalrejo. Pada tahun 1947, ditetapkan nama pesantrennya adalah Asrama Perguruan Islam (API) dengan tujuan agar para santrinya mampu dan mau menjadi guru yang mengajarkan dan mengembangkan syariat-syariat Islam di tengah masyarakat. Awal mula berdiri, pondo pesantren ini hanya memiliki delapan orang santri, namun tiga tahun kemudian mencapai sekitar 100-an. Setelah melewati zaman penjajahan Belanda yang memprihatinkan, pada tahun 1977 jumlah santri mencapai sekitar 1500-an.

Kyai Chudhori meninggal pada tahun 1977, sehingga kegiatan ta’lim wataalum terpaksa diambil alih oleh putra sulungnya, K.H. Abdurrohman Ch. dibantu putra, Achmad Muhammad. API pada awal periode KH. Abdurrohman Ch. sempat mengalami penurunan jumlah santri, hingga pada tahun 1980 tinggal sekitar 760-an. Tetapi dari keuletan dan kegigihan Chudhori, pada tahun berikutnya, jumlah santri dapat kembali meningkat, yang sampai pada tahun 1992 mencapai 2.698.

Saat ini, Asrama Perguruan Islam dipimpin oleh K.H. Muhammad Yusuf Chudlori, salah satu putera dari K.H. Chudlori.

Lihat pula

Referensi