Hakim-hakim 9 (disingkat Hak 9) adalah pasal kesembilan Kitab Hakim-hakim dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Pasal ini berisi catatan keadaan orang Israel setelah Gideon mati,[2] dimana putranya, Abimelekh mengangkat diri menjadi raja dan membunuh anak-anak Gideon yang lain.[3]

Hakim-hakim 9
Kitab Hakim-hakim lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab Hakim-hakim
KategoriNevi'im
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
7
pasal 8

Teks

Waktu

  • Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi setelah kematian Gideon, yang diperkirakan terjadi pada tahun 1129 SM, sampai matinya Abimelekh sekitar tahun 1126 SM.[4]

Struktur

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:

Ayat 1

Adapun Abimelekh bin Yerubaal pergi ke Sikhem kepada saudara-saudara ibunya dan berkata kepada mereka dan kepada seluruh kaum dari pihak keluarga ibunya: (TB)[5]

Perkataan Yotam

Abimelekh membunuhi semua anak Gideon, tetapi Yotam, anak bungsunya, tinggal hidup, karena ia menyembunyikan diri. Setelah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin[6] di tugu peringatan[7] yang di Sikhem, pergilah Yotam ke gunung Gerizim, berdiri di atasnya, lalu menyampaikan sebuah perumpamaan yang bersifat nubuat (dikenal sebagai "Perumpamaan Yotam" atau "Perumpamaan tentang pohon-pohon"; bahasa Inggris: Jotham's Parable atau Parable of the Trees; bahasa Ibrani: משל יותם‎) sebagai berikut:[8]

Sekali peristiwa pohon-pohon pergi mengurapi yang akan menjadi raja atas mereka.

Kata mereka kepada pohon zaitun: Jadilah raja atas kami!

Tetapi jawab pohon zaitun itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan minyakku yang dipakai untuk menghormati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon ara: Marilah, jadilah raja atas kami!

Tetapi jawab pohon ara itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan manisanku dan buah-buahku yang baik, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata pohon-pohon itu kepada pohon anggur: "Marilah, jadilah raja atas kami!"

Tetapi jawab pohon anggur itu kepada mereka: Masakan aku meninggalkan air buah anggurku, yang menyukakan hati Allah dan manusia, dan pergi melayang di atas pohon-pohon?

Lalu kata segala pohon itu kepada semak duri (bahasa Ibrani: אטד‎, atad; Ziziphus spina-christi): "Marilah, jadilah raja atas kami!"

Jawab semak duri itu kepada pohon-pohon itu: Jika kamu sungguh-sungguh mau mengurapi aku menjadi raja atas kamu, datanglah berlindung di bawah naunganku; tetapi jika tidak, biarlah api keluar dari semak duri dan memakan habis pohon-pohon aras yang di gunung Libanon.[9]

Selanjutnya Yotam menyampaikan pilihan kepada orang-orang:

  • "Maka sekarang, jika kamu berlaku setia dan tulus ikhlas dengan membuat Abimelekh menjadi raja, dan jika kamu berbuat yang baik kepada Yerubaal dan kepada keturunannya dan jika kamu membalaskan kepadanya seimbang dengan jasanya ... maka silakanlah kamu bersukacita atas Abimelekh dan silakanlah ia bersukacita atas kamu."
  • "Tetapi jika tidak demikian, maka biarlah api keluar daripada Abimelekh dan memakan habis warga kota Sikhem dan juga Bet-Milo, dan biarlah api keluar daripada warga kota Sikhem dan juga dari Bet-Milo dan memakan habis Abimelekh."[10]

Kemudian Yotam melarikan diri ke Beer, dan tinggal di sana karena takut kepada Abimelekh, saudaranya itu.[11]

Nubuat yang disampaikannya terlaksana 3 tahun sesudahnya, dimana Abimelekh membunuhi penduduk kota Sikhem[12] dan dibunuh sendiri ketika menyerang kota yang dulu merupakan sekutunya.[13]

Ayat 6

Kemudian berkumpullah seluruh warga kota Sikhem dan seluruh Bet-Milo; mereka pergi menobatkan Abimelekh menjadi raja dekat pohon tarbantin di tugu peringatan yang di Sikhem. (TB)[14]
  • "Pohon tarbantin" adalah suatu pohon tua dan besar yang mempunyai sejarah khusus bagi orang Israel karena di bawahnya Yakub menanam segala dewa asing yang dipunyai keluarga serta rombongannya termasuk anting-anting yang ada pada telinga mereka, "di bawah pohon besar itu yang terletak dekat Sikhem" (Kejadian 35:4).[15] Yosua bin Nun mendirikan sebuah "batu besar" di bawah pohon ini sebagai peringatan bagi bangsa Israel (Yosua 24:26).[15]

Ayat 8-9

Ayat 10-11

Ayat 12-13

Ayat 14-15

Tradisi Yahudi

Perumpamaan yang disampaikan oleh Yotam itu sering dibacakan ulang pada hari raya Yahudi Tu Bishvat dan sampai sekarang masih terkenal di Israel.[16]

Tradisi Kristen

Semak duri yang disebut dalam perkataan Yotam itu dalam bahasa Ibraninya adalah "אטד" (atad), yaitu tumbuhan berduri Ziziphus spina-christi[17] yang menurut tradisi dipakai untuk membuat mahkota duri yang ditaruh di atas kepala Yesus Kristus menjelang penyaliban-Nya.[18]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ Hakim–hakim 8:32
  3. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada perjanjian lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  4. ^ Garis waktu kitab Hakim-hakim
  5. ^ Hakim–hakim 9:1 - Sabda.org
  6. ^ Tempat Yakub menguburkan patung-patung berhala, dicatat di Kejadian 35:4
  7. ^ Batu besar yang didirikan oleh Yosua, dicatat di Yosua 24:26.
  8. ^ Hakim–hakim 9:5–7 - Sabda.org<
  9. ^ Hakim–hakim 9:8–15 - Sabda.org<
  10. ^ Hakim–hakim 9:16–20 - Sabda.org<
  11. ^ Hakim–hakim 9:21 - Sabda.org<
  12. ^ Hakim–hakim 9:44–49
  13. ^ Hakim–hakim 9:50–57 - Sabda.org
  14. ^ Hakim–hakim 9:6 - Sabda.org
  15. ^ a b c Joseph S. Exell; Henry Donald Maurice Spence-Jones (Editors). On "Judges 9". In: The Pulpit Commentary. 23 volumes. First publication: 1890. Diakses 24 April 2018.   Artikel ini memuat teks dari sumber tersebut, yang berada dalam ranah publik.
  16. ^ Perumpamaan dari Yotam
  17. ^ Ziziphus spina-christi - Flowers in Israel
  18. ^ Catholic Encyclopedia

Pranala luar