Tatanan Ekonomi Internasional Baru

Revisi sejak 1 Oktober 2018 11.11 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)

Tatanan Ekonomi Internasional Baru (bahasa Inggris: New International Economic Order/NIEO) adalah rangkaian wacana yang diajukan pada tahun 1970-an oleh sejumlah negara berkembang lewat Konferensi Perdagangan dan Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mempromosikan kepentingannya dengan memperbaiki aturan dagang, meningkatkan bantuan pembangunna, mengurangi tarif negara maju, dan lain-lain. Tatanan ini bertujuan sebagai revisi sistem ekonomi internasional agar mendukung negara-negara Dunia Ketiga, menggantikan sistem Bretton Woods yang menguntungkan negara-negara perintisnya, khususnya Amerika Serikat.

Prinsip

Prinsip utama NIEO adalah:

  1. Negara-negara berkembang berhak mengatur dan mengendalikan aktivitas perusahaan multinasional yang beroperasi di wilayahnya.
  2. Mereka bebas melakukan nasionalisasi atau pengambilalihan properti asing dengan syarat yang menguntungkan mereka.
  3. Mereka bebas mendirikan asosiasi atau produsenn komoditas primer seperti OPEC; semua negara harus mengakui hak ini dan tidak mengambil tindakan ekonomi, militer, atau politik yang dirancang untuk menghambatnya.
  4. Perdagangan internasional harus didasarkan pada keinginan untuk menjamin harga yang stabil, setara, dan remuneratif untuk bahan-bahan mentah, preferensi tarif yang non-timbal balik dan non-diskriminasi secara umum, serta transfer teknologi untuk negara-negara berkembang; dan menyediakan bantuan teknis dan ekonomi tanpa syarat.

Kritik terhadap regulasi pasar

Negara-negara maju di Amerika Utara dan Eropa Barat merasa terancam oleh NIEO dan selalu melontarkan kritik. Menurut profesor ekonomi Harry Johnson, cara paling efisien untuk membantu orang miskin adalah mentransfer sumber daya dari orang mampu ke orang yang membutuhkan. NIEO justru mengusulkan agar negara-negara miskin yang memegang monopoli memanfaatkan transfer tersebut. Bila dipraktikkan, negara monopoli tersebut justru merugikan negara miskin lainnya.[1]

Menetapkan harga di atas harga pasar biasanya mengurangi konsumsi dan memicu pengangguran di kalangan produsen. Selain itu, regulasi pasar biasanya memberi penghasilan tambahan untuk pihak-pihak yang menentukan produsen barang seperti pemerintah atau pemilik tanah.[2]

Referensi

  1. ^ The New International Economic Order, Harry G. Johnson, professor of economics, Woodwart Court Lecture, Oct 5, 1976, pp. 6-7
  2. ^ The New International Economic Order, Harry G. Johnson, professor of economics, Woodwart Court Lecture, Oct 5, 1976, pp. 11-12
Sumber

Bacaan lanjutan

Lihat pula

Pranala luar