Titiek Soeharto
Siti Hediati Hariyadi atau yang lebih dikenal sebagai Titiek Soeharto (lahir 14 April 1959) adalah seorang politikus dan pengusaha Indonesia. Ia adalah anak keempat Soeharto, presiden kedua Indonesia.[1] Titiek merupakan seorang anggota DPR RI fraksi Partai Golongan Karya dari daerah pemilihan Daerah Istimewa Yogyakarta yang menjabat dari bulan Oktober 2014 hingga Juni 2018.[2] Ia memimpin Yayasan Seni Rupa Indonesia pada tahun 2010–2015 dan menjadi komentator TV untuk Piala Dunia FIFA 2006 di SCTV, serta juri Puteri Indonesia 2014. Setahun setelah rezim ayahnya berakhir pada tahun 1998, majalah Time memperkirakan kekayaan pribadinya berjumlah $ 75 juta.[3]
Titiek Suharto | |
---|---|
Anggota DPR-RI Fraksi Golkar | |
Masa jabatan 1 Oktober 2014 – 11 Juni 2018 | |
Daerah pemilihan | Daerah Istimewa Yogyakarta |
Informasi pribadi | |
Lahir | Siti Hediati Hariyadi 14 April 1959 Semarang, Jawa Tengah, Indonesia |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Berkas:Logo GOLKAR.jpg Partai Golongan Karya (2012–18) Partai Berkarya (sejak 11 Juni 2018) |
Suami/istri | Prabowo Subianto (cerai) |
Anak | Didit Hediprasetyo |
Orang tua | Soeharto Siti Hartinah |
Kerabat | Siti Hardiyanti Rukmana (kakak) Siti Hutami Endang Adiningsih (adik) Hutomo Mandala Putra (adik) Bambang Trihatmodjo (kakak) Sigit Harjojudanto (kakak) |
Almamater | Universitas Indonesia |
Pekerjaan | Politikus Pengusaha |
Sunting kotak info • L • B |
Keluarga
Titiek menikah dengan Prabowo Subianto pada Mei 1983. Pasangan ini dikaruniai seorang anak, Didiet Prabowo. Didiet menghabiskan sebagian masa sekolahnya di Boston, AS. Perkawinan pasangan ini berakhir perceraian. Namun tidak diketahui secara persis kapan pasangan ini berpisah.
Kekayaan
Majalah Time pernah menurunkan laporan kekayaan keluarga Cendana dengan judul Suharto Inc yang berujung ke meja hijau. Disebutkan Titiek adalah penyuka merek kelas tinggi seperti Harry Winston, Bulgari dan Cartier. Titiek juga dikenal sebagai pengagum para bintang film. Ketika Steven Seagal ke Bali dalam rangka peresmian Planet Hollywood pada 1994 lalu, misalnya, Titiek dikabarkan berdansa dengan bintang laga itu.
Saham SCTV
Pada 27 Juli 2005, pengusaha Henry Pribadi, melalui perusahaannya, PT Citabumi Sacna, melepas seluruh kepemilikannya di PT Surya Citra Media Tbk (SCMA) sebesar 25 persen. SCMA merupakan induk perusahaan Surya Citra Televisi (SCTV). Saham milik Henry dibeli oleh pemegang saham SCMA lainnya PT Abhimata Mediatama. Saham yang dijual Henry setara dengan 473.437.500 saham dengan harga Rp 1.225 per saham. Mbak Titik adalah komisaris PT Abhitama.
Saham SCMA disebut-sebut dimiliki oleh Abhitama sebanyak 77,49% dan publik 22,51%. Di sini, Titik juga duduk sebagai komisaris.
Kegiatan sosial
Titiek juga aktif di dunia sosial. Misalnya, dia pernah menjadi ketua Yayasan Seni Indonesia.
Sumbangan korban bencana
Mei 2006 lalu Titiek dua kali tampil di depan publik. Pertama, menjenguk dan memberikan bantuan bagi pengungsi Gunung Merapi. Di sinilah Titik menyatakan permintaan maaf sang ayah, Soeharto.
Ketika gempa datang, Titiek muncul lagi di Yogyakarta dengan membawa bingkisan "85 tahun Pak Harto" untuk para korban musibah. Di sini, Titik menyampaikan salam Pak Harto bagi warga setempat.
Presenter Piala Dunia 2006
Terhitung 9 Juni 2006, Titiek muncul sebagai presenter SCTV dalam penayangan siaran langsung Piala Dunia 2006. Hanya dalam 3 kali pertandingan, SCTV mendapat kritikan bertubi-tubi dari para penggemar bola yang menganggap Titiek tidak punya kompetensi sebagai pembawa acara. Sejak saat itu, hingga sekarang Titiek tidak lagi muncul sebagai presenter. Pihak SCTV menyangkal hal ini dikarenakan oleh tuntutan pemirsa dan beralasan Titiek hanya dikontrak untuk 3 pertandingan.[4][5]
Ada rumor yang mengatakan Titiek bisa menjadi presenter sebagai imbalan telah menalangi 25 % dana pembelian hak siar World Cup 2006.
Karier Politik
Pada Pemilihan umum legislatif Indonesia 2014 Titiek Soeharto terpilih sebagai anggota DPR dari Partai Golkar untuk masa jabatan 2014 - 2019.[6] Dia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif untuk daerah pemilihan DIY dengan nomor urut 1.
Referensi
- ^ Former Indonesian president Suharto dies, Irish Times, 2008, diakses 30 Juni 2015
- ^ Bergabung ke Partai Berkarya, Titiek Soeharto Mundur dari DPR Liputan6, 11 Juni 2018
- ^ Colmey, John (24 Mei 1999). "Suharto Inc". CNN. Time Asia. Diakses tanggal 6 November 2017.
- ^ "KPI: Titik jadi Host PD Blunder", DetikCom, diakses Juni 2007
- ^ "Titiek Tampil, Kritik Muncul", Kompas, diakses Juni 2007
- ^ Profil Resmi Anggota DPR