Kue kembang goyang

variasi makanan khas Indonesia
Revisi sejak 12 November 2018 14.03 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (- di hari + pada hari))

Kue Kembang Goyang adalah salah satu kue tradisional khas Betawi.[1] Nama kembang goyang berasal dari bentuknya yang menyerupai kelopak bunga atau kembang dan proses membuatnya digoyang-goyang hingga adonan terlepas dari cetakan.[1]

Kue kembang goyang
Berkas:Kembang goyang.jpg
Kue Kembang Goyang

Latar Belakang

Kue kembang goyang Dibuat dari tepung beras.[2] Kue kering ini disebut Kembang Goyang karena ketika akan digoreng cetakan digoyang-goyangkan di atas minyak panas.[2][3] Seiring perkembangan, kue ini pun mengalami penambahan varian rasa. Beberapa tetes essens frambozen, essens pandan, dan biji wijen sebagai variasi rasa hingga penambahan warna membuat penampilan kembang goyang terlihat begitu menarik.[4] Sebagai kue yang dihidangkan di toples bening, kembang goyang sangat cantik jika ditata dengan apik.[1] Sesuai namanya, kue kembang goyang bentuknya menyerupai bunga atau kembang yang sedang mekar.[1] Kembang goyang sendiri merupakan nama sejenis perhiasaan yang dipasangkan di rambut atau sanggul konde dan dapat bergerak-gerak/bergoyang karena memiliki pegas yang biasa dipakai oleh pengantin-pengantin Jawa.[4]

Kue Kembang goyang menjadi suguhan khas masyarakat betawi dan biasa disajikan pada saat hari raya Idul Fitri dan acara-acara hajatan.[1][3] Kue Kembang goyang juga menjadi salah satu kue tradisional nusantara yang disajikan untuk tamu yang bersilaturahmi karena memiliki rasa yang renyah dan gurih.[4] Kue kembang goyang juga dikenal dengan nama kue kembang loyang atau kue loyang di Sumatera.[4] Sementara bagi masyarakat Bali, khususnya pemeluk agama Hindu, biasanya memakai kue kembang goyang ini sebagai salah satu isi sesajian pada hari raya keagamaan, seperti hari raya Nyepi.[4]

Pembuatan

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat kue kembang goyang ini cukup mudah didapatkan.[1] Diantaranya, telur ayam, gula pasir, tepung beras yang sudah diayak, tepung sagu yang sudah diayak, santan, kelapa, wijen putih, dan minyak goreng.[5] Tahapan pertama yang harus dilakukan adalah mengocok telur ayam bersama gula hingga mengembang.[5] Lalu masukkan tepung beras yang sudah diayak, tepung sagu yang sudah diayak, garam, santan, dan wijen putih.[5] Adonan yang telah dicampur itu diaduk hingga tercampur rata dan licin.[5] Selanjutnya adalah proses penggorengan.[5] Panaskan minyak goreng dalam jumlah banyak.[5] Lalu celupkan cetakan kembang goyang kedalam adonan jaga jangan sampai permukaan cetakan ikut tertutup adonan.[5] Setelah minyak panas, segera masukkan cetakan yang sudah bersalut adonan ke dalam minyak, tetapi jangan sampai menyentuh dasar wajan.[5] Kemudian, Goreng sambil goyang-goyangkan cetakan hingga adonan terlepas.[5] Setelah adonan berwarna kekuningan, segera angkat dan tiriskan.[5]

Referensi

  1. ^ a b c d e f (Indonesia) Indonesia Kaya. "Kembang Goyang, Kue Khas Warga Betawi saat Lebaran". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  2. ^ a b (Indonesia) Fimela. "5 Makanan Khas Jakarta yang Nyaris Punah". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  3. ^ a b (Indonesia) Berbagi Indonesia. "Kembang Goyang, Jajanan Kuno Khas Betawi". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  4. ^ a b c d e (Indonesia) Kue Nusantara. "Kue Kembang Goyang". Diakses tanggal 15 Mei 2014. 
  5. ^ a b c d e f g h i j (Indonesia) Majalah Femina. "Kembang Goyang". Diakses tanggal 15 Mei 2014.