Windusari

Revisi sejak 25 November 2018 06.11 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Penggantian teks otomatis (-  + ))

Spinel adalah anggota aluminium magnesium dari kelompok mineral spinel. Spinel memiliki rumus kimia MgAl2O4.[1] Balas ruby adalah nama lama dari spinel untuk varian spinel yang berwarna merah mawar.

Spinel
Spinel: 1.83 dan 4.13 ct
Umum
Kategorimineral oksida
Spinel group
Struktur grup spinel
Rumus
(unit berulang)
MgAl2O4
Klasifikasi Strunz04.BB.05
Sistem kristalIsometrik
Identifikasi
WarnaBermacam-macam; merah dan pink to biru hingga ungu muda, hijau gelap, coklat, hitam
PerawakanCubik, octahedral
BelahanIndistinct
FrakturConchoidal, tidak merata
Kekerasan dalam skala Mohs7.5–8.0
KilauVitreous
GoresPutih
DiafaneitasTransparan hingga translusen
Berat jenis3.6–4.1
Sifat optikIsotrop
Indeks bias1.719
PleokroismeAbsen
Kelarutantidak ada
Sifat lainNonmagnetik, non-radioaktif, kadang-kadang fluoresens (merah)
Referensi[1][2]

Sifat-sifat spinel

 
Potongan spinel

Spinel mengkristal dalam sistem isometrik; bentuk kristal spinel yang umum adalah oktahedral, biasanya kembar. Spinel memiliki belahan oktahedral tidak sempurna dan rekahan conchoidal. kekerasan spinel adalah 8, berat jenisnya adalah 3,5-4,1, dan berwarna transparan hingga opak juga dengan tekstur vitreous hingga mengkilap (luster) kusam. Spinel dapat juga tidak berwarna, tetapi biasanya memiliki nuansa merah, biru, hijau, kuning, coklat, atau hitam. Ada spinel unik alami berwarna putih, yang telah habis saat ini di Sri Lanka. Beberapa spinel telah menjadi salah satu batu permata paling terkenal: mereka diantaranya adalah Black prince's ruby dan "Timur ruby" di British Crown Jewels, dan "Côte de Bretagne" yang berasal dari french crown jewels. Samarian Spinel adalah spinel terbesar di dunia hingga saat ini, dengan berat 500 karat (100 g).

Spinel merah transparan disebut spinel-rubi atau balas rubi. Di masa lalu, sebelum kedatangan ilmu pengetahuan modern, spinel dan rubi sama-sama dikenal sebagai rubi. Setelah abad ke-18 kata rubi hanya digunakan untuk batu permata merah variasi dari mineral korundum, semenjak kata spinel hadir. "Balas" berasal dari kata Balascia, nama kuno untuk Badakhshan, sebuah wilayah di Asia Tengah yang terletak di lembah atas Sungai Kokcha, salah satu anak sungai utama dari Sungai Oxus. Selama berabad-abad provinsi ini sumber utama untuk spinel merah dan merah muda.

Keterjadian

Spinel telah lama ditemukan di kerikil bantalan-batu permata di Sri Lanka dan pada batugamping di Provinsi Badakhshan di zaman modern Afghanistan dan juga di Mogok di Burma. Baru-baru ini spinel kualitas permata juga ditemukan pada marmer dari Luc Yen (Vietnam), Mahenge dan Matombo (Tanzania), Tsavo (Kenya), di kerikil dari Tunduru (Tanzania), dan Ilakaka (Madagaskar). Spinel ditemukan sebagai mineral metamorfik, dan juga sebagai mineral utama dalam batuan beku mafik langka; di batuan beku ini, magma relatif kekurangan alkali dibanding aluminium, dan aluminium oksida dapat terbentuk sebagai mineral korundum atau dapat bergabung dengan magnesium untuk membentuk spinel. Inilah sebabnya mengapa spinel dan rubi sering ditemukan bersama-sama.

Spinel, (Mg, Fe) (Al, Cr)2O4, umum ditemukan di peridotit pada mantel teratas Bumi, antara sekitar 20 km hingga 120 km, bisa juga pada kedalaman lebih rendah tergantung pada kadar krom yang tersedia.[3] Pada kedalaman dangkal yang signifikan, di atas Moho, plagioklas adalah mineral alumina yang lebih stabil di dalam peridotit sementara garnet adalah fase stabil pada wilayah mantel yang lebih dalam di bawah wilayah stabilitas spinel.

Spinel, (Mg,Fe)Al2O4, adalah mineral yang umum di Ca-Al-rich inclusions (CAIs) pada beberapa meteorit chondritik meteorit.

Sintetis spinel

Spinel sintetis secara tidak sengaja diproduksi di pertengahan abad ke delapan belas, yang telah dideskripsikan baru-baru ini di publikasi sains pada tahun 2000 dan 2004.[4] Sejak tahun 2015, spinel transparan telah dibuat dalam bentuk lembaran-lembaran dan bentuk lainnnya melalui proses sintering.[5] Spinel sintetis yang terlihat seperti kaca namun memiliki kekuatan yang lebih baik dibanding kaca dalam melawan tekanan, dan telah diaplikasikan di bidang militer dan bidang komersial lainnya.[6]

Lihat juga

References

Bibliografi

  • Deer, Howie and Zussman (1966). An Introduction to the Rock-Forming Minerals, Longman, pp. 424–433, ISBN 0-582-44210-9.
  • Shumann, Walter (2006). Gemstones of the World 3rd edition, Sterling, pp. 116–117.

Pranala luar