Dude Harlino

pemeran laki-laki asal Indonesia
Revisi sejak 28 November 2018 01.33 oleh Robert7 (bicara | kontrib)

Templat:Infobox artis Indonesia Dude Harlino (lahir 2 Desember 1980) adalah seorang aktor berkebangsaan Indonesia. Namanya mulai dikenal Di Sini Ada Setan pada tahun 2005.

Latar belakang

Dude Harlino merupakan putra Minangkabau yang berasal dari Lintau Buo, Tanah Datar, Sumatera Barat.[butuh rujukan] Namanya adalah singkatan dari "Dua Desember",[butuh rujukan] yaitu tanggal kelahirannya. Ia merupakan alumni dari SMA Negeri 36 Jakarta dan Universitas Indonesia.

Karier

Ia mulai dikenal publik sekitar tahun 2005 setelah membintangi sinetron Di Sini Ada Setan.[butuh rujukan] Berkat sinetron unggulan yang dimainkannya, untuk pertama kalinya ia masuk dalam nominasi Panasonic Awards 2007 dan memenangkan Aktor Terfavorit Panasonic Gobel Awards 2007.[butuh rujukan]

Pria yang memiliki tinggi badan 175 cm ini, juga membintangi beberapa film seperti Gue Kapok Jatuh Cinta dan Di Sini Ada Setan (The Movie). Pria ini turut meramaikan jagat sinetron di layar kaca Indonesia, seperti Di Sini Ada Setan, Ada Apa Denganmu, Cincin, Intan, Aisyah, Cahaya dan pada tahun 2009 semakin melejit namanya dengan sinetron Nikita bersama Nikita Willy dan Jonas Rivanno, Manohara bersama Manohara, dan Doa dan Karunia.[butuh rujukan]

Pada tahun 2010, ia main di sinetron Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan dan berperan sebagai ustaz Ilyas.

Pada tahun 2007, selain menjadi Aktor Terfavorit dalam Panasonic Awards, Ia juga meraih penghargaan Star of the Year dari Mellyana's Guardians[butuh rujukan] dan Bintang Indonesia 2007 versi tabloid Bintang Indonesia.[butuh rujukan] Pada tahun 2010, ia mendapatkan penghargaan Panasonic Awards keduanya sebagai Aktor Terfavorit.[butuh rujukan] Pada tahun 2013, ia kembali mendapatkan penghargaan Panasonic Awards untuk ketiga kalinya sebagai Aktor Terfavorit. Padan tahun 2014, ia kembali mendapatkan penghargaan Panasonic Awards untuk keempat kalinya sebagai Aktor Terfavorit.[1] Tanggal 14 Desember 2013, ia dinobatkan sebagai Duta Anti Aging dari dr. Debby Vinsky.[2]

Selama tahun 2007 hingga 2008, ia menjadi bintang televisi termahal.[butuh rujukan] Tetapi setahun kemudian, posisinya digantikan oleh Luna Maya.[butuh rujukan] Pada tahun 2011, ia kembali memimpin dalam penerima honor tertinggi untuk bintang televisi, yaitu sekitar Rp 55 juta per episode sinetron.[butuh rujukan]

Bisnis

Tahun 2011, Dude Harlino merintis dunia usaha di bidang kuliner bersama rekan-rekan sesama aktris, yakni: Dude Harlino, Teuku Wisnu, Shireen Sungkar, Adi Nugroho, Thomas Nawilis, Christian Sugiono, Titi Kamal, Rio de Janeiro, Donita, dan beberapa rekan artis lainnya.[butuh rujukan]

Sinetron

Penghargaan

Tahun Penghargaan Kategori Hasil
2007 Panasonic Awards 2007 Aktor Terfavorit Menang
Mellyana's Guardians Star Of the Year Menang
Bintang Indonesia Bintang Indonesia 2007 Menang
2008 Indonesia Kids Choice Awards 2008 Aktor Terfavorit Menang
2009 Panasonic Awards 2009 Aktor Terfavorit Nominasi
Indonesia Kids Choice Awards 2009 Aktor Terfavorit Nominasi
2010 Panasonic Gobel Awards 2010 Aktor Terfavorit Menang
Festival Film Bandung 2010 Aktor Terpuji Menang
Indonesia Kids Choice Awards 2010 Aktor Terfavorit Menang
2011 Panasonic Gobel Awards 2011 Aktor Terfavorit Nominasi
Indonesia Kids Choice Awards 2011 Aktor Terfavorit Nominasi
2012 Panasonic Gobel Awards 2012 Aktor Terfavorit Nominasi
Indonesia Kids Choice Awards 2012 Aktor Terfavorit Nominasi
2013 Panasonic Gobel Awards 2013 Aktor Terfavorit Menang
Indonesia Kids Choice Awards 2013 Aktor Terfavorit Nominasi
2014 Panasonic Gobel Awards 2014 Aktor Terfavorit Menang
2016 Panasonic Gobel Awards 2016 Aktor Terfavorit Menang
Insan Pertelevisian Terbaik Nominasi
2017 Panasonic Gobel Awards 2017 Aktor Terfavorit Nominasi
Infotainment Awards 2017 Gorgeous Dad Menang

Referensi

  1. ^ "Dude Harlino Kembali Raih Penghargaan Panasonic". Tempo Seleb. Diakses tanggal 15 Juni 2017. 
  2. ^ "Dude Harlino Dipercaya Dr Deby Vinski jadi Duta Anti Aging". Tribunnews.com. Diakses tanggal 15 Juni 2017. 

Bacaan lanjutan

Pranala luar