Diaz Hendropriyono

politikus Indonesia
Revisi sejak 18 Desember 2018 07.35 oleh Jovan Kevin (bicara | kontrib)

Diaz Faisal Malik Hendropriyono (lahir 25 September 1978) adalah seorang politikus Indonesia asal Jakarta yang saat ini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia periode 2018-2024.[1][2] Ia adalah anak ketiga dari tokoh intelijen nasional Abdullah Makhmud Hendropriyono.[1]

Berkas:Diaz Hendropriyono.jpg
[[Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia]] 5
Mulai menjabat
19 Mei 2018
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir25 September 1978 (umur 46)
Indonesia Jakarta, Indonesia
Partai politikPartai Keadilan dan Persatuan Indonesia
Orang tuaAM Hendropriyono
ProfesiPolitisi
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Pendidikan

Lulusan Lemhannas PPRA 49 (2013) [3], dan pemegang Master of Public Administration (Virginia Tech, USA), Diaz juga terdaftar sebagai kandidat Doktor (PhD) bidang Administrasi Negara di Center of Public Administration and Policy (Virginia Tech, USA). Penghargaan Akademis yang pernah didapat termasuk Gamma Beta Phi (2007), Phi Kappa Phi (2007), Delta Mu Delta (2002), dan Dean's List (2002). Saat berada di Washington, DC, Diaz sempat bekerja sebagai analis di sebuah perusahaan konsultan politik (lobbying firm), yang dipimpin oleh mantan Senator Bennett L. Johnston, dan sebagai research associate di sebuah "think tank" RAND Corporation.[4]. [5].

Kegiatan

Ia merupakan seorang tokoh pemuda yang aktif mendukung Joko Widodo dalam masa kampanye pemilihan Presiden RI tahun 2014. Diaz merupakan ketua umum "Kawan Jokowi". Ia pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Analis Strategis di Badan Intelijen Negara, dan saat ini berkerja sebagai Staf Khusus bidang Intelijen di Kemenko Polhukam.[6]. Sejak Januari 2015, Diaz Hendropriyono ditunjuk sebagai Komisaris PT Telkomsel, dan pada Mei 2015, Menpora Imam Nachrawi menunjuk Diaz Hendropriyono sebagai anggota Tim Transisi PSSI.[7]. Beberapa usaha yang ditekuninya meliputi Arena MMA Indonesia, Best Western Hotel di Bali, Amaris Hotel di Pancoran, [8], Andalusia Antar Benua (Western Union), dan Gold's Gym di Kuningan.

Referensi