Vikariat Apostolik Phnom Penh

wilayah administratif gereja di Kamboja

Vikariat Apostolik Phnom Penh adalah sebuah subdivisi teritorial Gereja Katolik Roma di Kamboja. Wilayah gerejawi tersebut tunduk secara langsung pada Tahta Suci dan dipimpin oleh Uskup Olivier Schmitthaeusler sejak 10 Oktober 2010.[1]

Vikariat Apostolik Phnom Penh

Vicariatus Apostolicus de Phnom-Penh

សាវកជំនួសរាជធានីភ្នំពេញ
Katolik
Lokasi
NegaraKamboja
Statistik
Luas31.946 km2 (12.334 sq mi)
Populasi
- Total
- Katolik
(per 2014)
5.287.000
14,510 (0.2%)
Informasi
DenominasiKatolik Roma
Gereja sui iuris
Gereja Latin
RitusLatin
Pendirian30 Agustus 1850 (sebagai Vikariat Apostolik Kamboja)
3 Desember 1924 (sebagai Vikariat Apostolik Phnom-Penh)
KatedralParoki Santo Yosef
Kepemimpinan kini
PausFransiskus
Vikar Apostolik
Olivier Schmitthaeusler, M.E.P.
EmeritusÉmile Destombes Vikar Apostolik Emeritus (2001–2010)
Yves Ramousse Vikar Apostolik Emeritus (1992–2001)
Peta
Map

Vikariat tersebut memiliki luas 31,946 km² di selatan Kamboja, yang meliputi Phnom Penh dan wilayah perkotaan utama lainnya seperti Kep, Sihanoukville, Kandal, Takéo, Kampot, Kampong Speu dan Koh Kong. Pada tahun 2002, dari 4,4 juta warga yang tinggal di wilayah prefektur tersebut, 13.250 diantaranya adalah anggota Gereja Katolik. Vikariat tersebut terbagi dalam 7 pusat pastoral, dan memiliki 26 imam.

Sejarah

Vikariat Apostolik Kamboja didirikan pada tanggal 30 Agustus 1850. Sejak tahun 1860, vikariat tersebut bertanggung jawab terhadap Provinsi Phsar Dek, Châu Đốc, dan Sóc Trăng di bagian bawah Kamboja, sekarang bagian dari Vietnam. Pada tahun 1924, vikariat tersebut berganti nama menjadi Vikariat Apostolik Phnom Penh. Pada tanggal 20 September 1955, vikariat tersebut bertanggung jawab untuk seluruh wilayah di Kamboja. Pada tahun 1968, vikariat tersebut dibagi menjadi tiga bagian, dengan Prefektur Apostolik Battambang yang bertanggung jawab untuk wilayah barat laut dan Prefektur Apostolik Kompong Cham yang bertanggung jawab untuk wilayah timur laut negara tersebut.

Selama masa kekuasaan Khmer Merah, semua kegiatan keagamaan dilarang dan banyak umat Katolik dianiaya, terutama para imam dan para ordinaris. Banyak umat Katolik Vietnam, yang merupakan mayoritas umat Katolik di Kamboja, dieksekusi atau diusir dari Kamboja. Banyak gereja dihancurkan. Jumlah umat Katolik turun dari sekitar 30.000 menjadi kurang dari 10.000 orang. Pada tahun 1990, konstitusi Kamboja yang baru mengizinkan kembali kebebasan beribadah.

Pada tanggal 24 Desember 2009, seorang imam Perancis, Olivier Schmitthaeusler, M.E.P. ditunjuk sebagai Koajutor Vikaris Apostolik Pnom Penh dan Uskup Tituler Catabum Castra. Pada tanggal 1 Oktober 2010, Schmitthaeusler menggantikan Destombes sebagai vikaris apostolik.

Pada tanggal 1 Mei 2015, Gereja Katolik Kamboja membuka penyelidikan resmi keuskupan untuk para martir di Tangkok, Provinsi Kampong Thom, tempat terbunuhnya Uskup Joseph Chhmar Salas pada masa rezim Khmer Merah pada tahun 1977. Penyelidikan ini dilakukan terhadap 34 martir yang dieksekusi atau dibiarkan mati dari April 1975 hingga tahun 1978.

Pemimpin

Vikaris Apostolik Kamboja

Vikaris Apostolik Phnom Penh

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Bishop Olivier Michel Marie Schmitthaeusler, M.E.P. Catholic Hierarchy Database. MicroData Summary for Olivier Michel Marie Schmitthaeusler. Link retrieved on 8 May 2015.

Pranala luar