Catlins
Lokasi | |
---|---|
Negara: | Selandia Baru |
Pulau: | Pulau Selatan |
Statistik | |
Populasi: | sekitar 1.200 (2001) |
Area: | 1.900 km2 (730 sq mi) |
Lokasi | |
Koordinat: | 46°30′S 169°30′E / 46.500°S 169.500°EKoordinat: 46°30′LU 169°30′BT / 46,5°LS 169,5°BT / -46.500; 169.500 |
Administrasi | |
Daerah: | Otago dan Southland |
Distrik: | Distrik Clutha dan Distrik Southland |
Kota-kota utama dan permukiman: | Owaka, Waikawa, Tokanui, Kaka Point, Fortrose |
Parlemen elektorat : | Clutha-Southland |
Catlins (kadang-kadang disebut sebagai Pesisir Catlins) terdiri dari area di sudut tenggara dari Pulau Selatan, Selandia Baru.[1] Area ini terletak di antara Balclutha dan Invercargill, mengangkangi perbatasan antara daerah Otago dan Southland. Daerah ini mencakup titik paling selatan dari Pulau Selatan, yaitu Slope Point.
Sebagai area yang berbatu dan jarang penduduknya, Catlins memiliki pemandangan pesisir yang indah dan hutan hujan temperate yang lebat. Baik di pesisir maupun di hutan terdapat spesies burung yang terancam punah, terutama pinguin mata-kuning yang langka. Pesisirnya menarik banyak mamalia laut, di antaranya adalah anjing laut berbulu Selandia Baru dan singa laut Hooker. Secara umum, area ini memiliki iklim laut. Lokasinya yang terbuka menyebabkan sering terjadinya cuaca yang ekstrem dan gelombang lautan yang ganas. Hal ini menjadi daya tarik bagi para peselancar ombak besar, tetapi juga menjadi penyebab banyak kapal karam.
Penduduk Catlins telah tinggal di area ini sejak sekitar tahun 1350 M. Sebelum pendudukan bangsa Eropa, area ini hanya ditingggali oleh kelompok nomaden suku Māori, yang sebagian besar tinggal dekat mulut sungai. Di awal pendudukan bangsa Eropa, area ini sering dikunjungi oleh pemburu paus dan anjing laut, dan penggergajian kayu menjadi industri lokal utama dari pertengahan abad 19 sampai tahun 1930an. Ekowisata merupakah kegiatan yang sangat penting bagi perekonomian Catlins. Jika tidak ada kegiatan ini, maka penduduk sangat bergantung pada peternakan sapi perah dan penangkapan ikan.
Jumlah penduduk wilayah ini telah menurun menjadi kurang dari setengahnya pada awal abad 20. 1.200 penduduk sekarang hidup di Catlins dan banyak dari mereka bermukim di Owaka. Owaka terhubung dengan pusat penduduk di area utara dan barat daya melalui satu-satunya jalan utama yang merupakan bagian dari rute jalan berpemandangan indah bernama Southern Scenic Route. Di Owaka terdapat sekolah utama bernama The Catlins Area School yang mendidik murid kelas 1 sampai kelas 13. Ada 3 sekolah dasar kecil lainnya di distrik Catlins. Owaka juga memiliki pusat medis. Rumah sakit terdekat terdapat di Balclutha. Di tingkat lokal, pemerintahan Catlins diatur sebagai bagian dari Distrik Clutha dan Southland dan diwakilkan di tingkat nasional sebagai bagian dari elektorat Clutha-Southland.
Geografi
Catlins mencakup area seluas 1.900 km2 (730 sq mi) dan berbentuk seperti segitiga, dengan lebar ke dalam sepanjang 40 km (25 mi) dan dengan pesisir yang membentang hingga 100 km (60 mi).[2] Mulut dari dua sungai besar, Sungai Clutha di timur laut dan Sungai Mataura di barat, menandai batas pesisirnya. ke arah utara dan barat laut, terdapat bukit-bukit yang dipenuhi dengan semak menuju daerah pedesaan dengan hamparan padang rumput yang kering dan lunak oleh anak-anak sungai yang mengalir ke Sungai Clutha dan Sungau Mataura. Salah satu anak sungai tersebut adalah Sungai Pomahaka.
Di garis pesisir Catlins yang indah dengan daratan yang berbatu, terdapat pantai-pantai berpasir, lubang-lubang sembur, sebuah fosil kayu di Teluk Curio, dan gua laut bernama Cathedral Caves, di mana para pengunjung bisa ke sana ketika air laut sedang surut. Sebagian besar garis pesisirnya terdiri dari tebing-tebing tinggi yang dapat mencapai ketinggian 200 m (660 ft) dan daratannya menanjak tajam dari pesisirnya pada sebagian besar titiknya.[3] Oleh karena itu, banyak sungai-sungai di area tersebut mengalir melalui air terjun saat mendekati lautan (terutama Air Terjun Purakaunui yang ikonik di Sungai Purakaunui yang pendek).[4]
Titik paling selatan di Pulau Selatan yang bernama Slope Point, memanjang ke dekat sudut barat daya Catlins. Ke arah barat dari titik ini, terdapat Waipapa Point, yang sering kali dianggap sebagai batas wilayah Catlins. Di luarnya terdapat area berawa di sekeliling mulut sungai Mataura di bagian akhir utara dari Teluk Toetoes. Akan tetapi, banyak orang menempatkan batas bagian barat wilayah Catlins di tempat-tempat yang berbeda, dan beberapanya bahkan memiliki pendapat yang lebih ketat, yaitu dengan meniadakan Slope Point.[5] Batasan yang diusulkan dan diedarkan pada tahun 2009 oleh Badan Geografi Selandia Baru (New Zealand Geographic Board), dimulai dari utara di Slope Point, lalu ke daerah pedalaman di sekitar area perbukitan Catlins dan di timur ke Nugget Point. Organisasi-organisasi wisata keberatan dan meminta batasan tersebut untuk dipindahkan lebih jauh ke barat, termasuk daerah Fortrose.[6]
Beberapa barisan perbukitan yang pararel mendominasi bagian dalam wilayah Catlins dan dipisahkan oleh lembah-lembah dari Sungai Owaka, Sungai Catlins, dan Sungai Tahakopa, yang semuanya mengalir ke arah tenggara menuju Samudera Pasifik. Yang paling menonjol dari barisan perbukitan ini adalah perbukitan Maclennan. Bukit-bukit di antara perbukitan Maclennan sering disebut sebagai perbukitan Catlins. Lereng-lereng di barat laut dilewati oleh beberapa anak sungai Clutha dan anak sungai Mataura. Yang paling terkenal adalah Sungai Mokoreta, yang sebagian besar mengalir ke arah barat, menuju Mataura, dekat dengan kota kecil Wyndham.
Titik tertinggi di area Catlins adalah Gunung Pye setinggi 720 m yang membentang dari utara ke timur laut Waikawa sejauh 25 km (16 mi), dekat dengan sumber Sungai Mokoreta dan menandai bagian dari perbatasan Otago-Southland. Puncak tertinggi lainnya yang tingginya lebih dari 600 m (2.000 ft) adalah Gunung Rosebery, Catlins Cone, Gunung Tautuku, dan Bukit Ajax.[7] Ada beberapa danau kecil di Catlins. Yang terkenal adalah Danau Wilkie yang indah dekat dengan Semenanjung Tautuku. Danau Catlins, dekat Owaka, sebenarnya terdiri dari estuari pasang-surut di sungai Catlins .[8]
Pesisir Catlins sangat berbahaya bagi perkapalan dan banyak kejadian kapal karam di tanjungnya yang menjorok ke arah Samudra Pasifik. Dua mercusuar berdiri di ujung yang berlawanan dari Catlins untuk membantu mencegah kecelakaan yang lebih banyak. Mercusuar Nugget Point Lighthouse berdiri setinggi 76 m di atas air di ujung Nugget Point. Mercusuar ini memancarkan cahayanya melalui beberapa bebatuan di laut yang sudah terkikis (Oleh karena itu titik ini diberi nama "nuggets" yang berarti bongkahan). Mercusuar Waipapa Point Lighthouse yang tingginya hanya 21 m di atas permukaan laut, adalah mercusuar terakhir yang terbuat dari kayu yang dibangun di Selandia Baru. Mercusuar ini dibangun pada tahun 1884 sebagai respon terhadap karamnya kapal Taratua pada tahun 1881. Kedua mercusuar ini sekarang dijalankan sepenuhnya secara otomatis.[9]
O then, drama abounds for sure,
and the window to the sea-ward
side of my crib begins rattle-screeching
an order for me to 'Come out! Come out, Sloth!
And witness this!'
'Uh huh', I say.
—Hone Tuwhare, Here's looking at You, Sea
Karena posisinya terletak di ujung bagian selatan Selandia Baru, garis pesisir Catlins terekspos oleh beberapa gelombang samudera terbesar di negara tersebut, yang sering mencapai ketinggian lebih dari 5 m.[10] Reputasi wilayah ini sebagai lokasi untuk selancar ombak besar tengah berkembang.[11] Penyelenggaraan kompetisi-kompetisi reguler,[12] selancar yang memenangkan penghargaan,[13] dan liputan di Discovery Channel menjadi media publisitas untuk olahraga tersebut.[14] Departemen Konservasi memberi usulan perlindungan Papatowai surf break pada tahun 2008 dengan menyatakan bahwa Papatowai surf break merupakan aset nasional yang berharga untuk dunia selancar.[15][16] Surf break sendiri adalah penghalang permanen (atau semi permanen) berupa koral, bebatuan, dangkalan, atau tanjung yang menyebabkan pecahnya ombak yang dapat digunakan untuk berselancar.
Lanskap alam Catlins sering digambarkan dalam puisi-puisi karya penyair ternama Hone Tuwhare.[17] Ia lahir di Northland dan tinggal di Kaka Point dari tahun 1992 sampai kematiannya pada tahun 2008,[18] dan menjadi salah satu penduduk yang paling terkenal di area tersebut. Keluarganya berencana untuk mendirikan sebuah retret bagi para penulis di rumah pantainya di sana.[19] Film Two Little Boys, yang dibintangi oleh komedian Bret McKenzie dan Hamish Blake, difilmkan di Catlins pada awal tahun 2011.[20][21]
Iklim
Catlins memiliki iklim lautan yang sejuk, sedikit lebih dingin daripada bagian lainnya di Pulau Selatan, dan sangat dipengaruhi oleh Samudra Pasifik. Anginnya cukup kuat, terutama di pesisir yang terbuka. Sebagian besar badai di Pulau Selatan berkembang ke selatan atau barat daya dari pulau ini, sehingga Catlins terkena dampak dari pola-pola cuaca ini.[22]
Catlins—terutama di area pusat dan selatan—lebih sering mengalami pengendapan, dibandingkan dengan sebagian besar pesisir paling timur dari Pulau Selatan. Hujan deras jarang terjadi, tetapi gerimis sering terjadi dan rata-rata curah hujannya adalah 150 hari hujan pertahun. Hari-hari berhujan terjadi secara merata di sepantang tahun. Tidak ada musim hujan di bagian utara Catlins dan hanya ada sedikit kecenderungan hujan musim gugur di barat daya.[23] Rata-rata curah hujan tahunan yang dicatat di Tautuku Outdoor Education Centre adalah sekitar 1.300 mm (51 in),[24] dengan sedikit perubahan dari tahun ke tahun.
Saat hari cerah, matahari bersinar hangat, dan suhu hariannya maksimal melebihi 30 °C di pertengahan musim panas (Januari/Februari). Biasanya suhu maksimum harian di musim panas adalah 18–20 °C. Salju jarang turun, kecuali di puncak gunung, bahkan pada suhu terdingin musim dingin. Akan tetapi, embun beku umum terjadi selama bulan Juni sampai September. Suhu harian maksimal pada musim dingin adalah 10–13 °C.
Sejarah
Penduduk pertama yang diketahui tinggal di Catlins adalah penduduk Māori dari suku Kati Mamoe, suku Waitaha, dan suku Kāi Tahu iwi, yang bersatu melalui perkawinan dan penaklukan menjadi suku iwi yang ada sekarang, yang dikenal sebagai Kāi Tahu. Berdasarkan bukti arkeologis, manusia sudah berada di Catlins sejak sekitar abad 1350 M.[25] Penduduk di area tersebut bersifat semi-nomaden, dan melakukan perjalanan dari Pulau Stewart/Rakiura di selatan dan pedalaman menuju Central Otago. Pada umumnya, mereka tinggal di dekat mulut sungai karena mudah untuk mendapatkan sumber makanan. Menurut legenda, Maeroero (raksasa liar) hidup di pedalaman hutan-hutan Catlins.[26]
Catlins bisa jadi salah satu dari tempat-tempat terakhir di mana moa, burung raksasa yang tidak dapat terbang, dapat diburu. Kayu-kayu di hutannya sangat cocok untuk pembuatan perahu kano (nama pemukiman Owaka berarti "tempat untuk kano"). Tidak ada pedesaan Māori yang bersifat tetap di Catlins, tetapi ada banyak perkemahan berburu, terutama di Papatowai, dekat mulut Sungai Tahakopa.[27]
Bangsa Eropa pertama kali terlihat di wilayah Catlins pada tahun 1770, ketika kru kapal Endevour yang dikomando James Cook berlayar di sepanjang pesisir Catlins. Cook memberi nama Molineux's Harbour pada sebuah teluk di wilayah Catlins, sesuai dengan nama pemilik kapalnya, yaitu Robert Molineux. Meskipun teluk ini berada dekat dengan mulut Sungai Waikawa, pendatang berikutnya memberi nama yang sama untuk teluk di sebelah timur laut, dekat Sungai Clutha, yang selama bertahun-tahun dikenal dengan nama Sungai Molyneux.[28]
Pemburu anjing laut dan paus dapat ditemui di pemukiman banga Eropa pertama di awal abad 19, di mana perburuan mamalia laut mendominasi aktivitas perekonomian bangsa Eropa di Selandia Baru. Sebuah pos pemburu paus didirikan di semenanjung Tautuku pada tahun 1839. Pos-pos kecilnya terdapat di Waikawa dekat dengan mulut Sungai Clutha.[29]
Nama Catlins diambil dari nama Sungai Catlins, yang berasal dari nama seorang kapten pemburu Paus, Edward Cattlin (terkadang dieja sebagai Catlin). Ia membeli sebuah blok daratan yang sangat panjang di sepanjang Sungai Catlins pada tanggal 15 Februari 1840 dari Kepala Suku Kāi Tahu, Hone Tūhawaiki (yang juga dikenal sebagai "Bloody Jack"). Ia membayarnya dengan beberapa senapan lontak dan uang sebesar £30 (sekitar NZ$3000 sesuai dengan nilai dolar pada tahun 2005). Para komisaris tanah Selandia Baru menolak untuk menyetujui pembelian tersebut,[30] tetapi, suku Māori menerima kembali sebagian besar tanah tersebut setelah negosiasi yang panjang, yang berakhir lebih dari 10 tahun setelah Cattlin wafat.[31]
Selama pertengahan abad 19, area Catlins telah berkembang menjadi wilayah penggergajian kayu utama, untuk menyuplai Dunedin, kota kecil baru yang sedang berkembang, dengan kayu-kayu yang dikirim dari pelabuhan-pelabuhan kecil di Waikawa dan Fortrose. Sebuah dermaga sepanjang 70 m dibangun di Fortrose pada tahun 1875. Namun, sudah sejak lama dermaga ini hilang.[32] Di masa ini, beberapa kecelakaan kapal karam terjadi di sepanjang pesisir yang sangat berbahaya ini. Salah satu dari bencana kapal karam yang paling parah di Selandia baru adalah karamnya kapal penumpang bernama Tararua yang melakukan pelayaran dari Bluff ke Port Chalmers. Kapal ini karam di Waipapa Point pada tanggal 29 April 1881 dengan tewasnya 20 orang dari 151 penumpang.[33]
Kapal karam yang terkenal lainnya adalah kapal Surat, yang terjadi pada hari Tahun Baru 1884. Kapal ini tersangkut di bebatuan di dekat tanjung Chasland's Mistake, 8 km di tenggara semenanjung Tautuku. Kapal berlayar tersendat-sendat sampai ke mulut Sungai Catlins, sampai akhirnya 271 imigran meninggalkan kapal tersebut. Sebuah pantai di mulut sungai Catlins dinamai Surat Bay untuk memperingati kejadian tersebut.[34] Sekunar bernama Wallace dan kapal uap bernama Otago juga karam di dekat Chasland's Mistake secara berturut-turut pada tahun 1866 dan 1876.[35][36] Kapal uap seberat 4.534 ton bernama Manuka juga kandas di Long point sebelah utara Tautuku pada tahun 1929.[37] Ada delapan kejadian kapal karam yang tercatat antara tahun 1839 dan 1892.[38]
Setelah mengalami penurunan hasil kayu pada tahun 1890an, penebangan kayu asli meluas ke area baru yang dapat diakses dengan sebuah perpanjangan jalur rel, sebelum akhirnya berhenti pada abad 20. Salah satu penyebab matinya industri ini dimulai oleh serangkaian kebakaran hutan yang menghancurkan beberapa pabrik penggergajian kayu pada tahun 1935.[39] Lahan yang kosong sebagian besar digunakan untuk peternakan domba dan sapi perah, yang kemudian menjadi aktivitas perekonomian yang tetap dan utama di Catlins. Sebagian besar hutan yang tersisa sekarang dilindungi oleh Departemen Konservasi sebagai bagian dari Taman Konservasi Catlins.[40]
Seorang pelopor medis, Dr Truby King, mendirikan sebuah peternakan di Tahakopa dan sebuah penggergajian kayu Catlins dari tahun 1890an sampai 1920an. Ia memberikan pelatihan kerja kepada beberapa pasiennya di sana.[41]
Sejak masa Depresi Besar sampai terbentuknya dewan pengendalian populasi kelinci liar di Selandia Baru (New Zealand Rabbit Board) pada tahun 1954, kelinci menjadi hama utama di area tersebut dan para pemburu kelinci dipekerjakan agar populasinya terkendali. Penjebakan kelinci dan pelelangan kulitnya di Dunedin menjadi bagian kecil dari perekonomian Catlins di masa ini, namun bersifat penting.
Jumlah penduduk di wilayah Catlins telah menurun. Jumlah tertingginya mencapai 2.700 orang pada tahun 1926 dan sekarang menjadi sekitar 1.200 orang. Selama beberapa dekade terakhir, penurunannya berhenti dengan jumlah penduduk sebanyak 2.008, mirip seperti jumlah penduduknya pada tahun 1986.[42]
Sejarah alam
Satwa liar
Pesisir Catlins sering dikunjungi oleh anjing laut berbulu Selandia Baru dan Singa Laut Hooker. Terkadang gajah laut utara juga dapat ditemui. Beberapa spesies pinguin juga bersarang di sepanjang pesisir, terutama pinguin mata-kuning[43] (hoiho), dan juga burung laut lainnya, seperti albatros mollymawk serta burung gannet Australasian. Estuari-estuari dari sungai-sungai merupakan rumah bagi burung kuntul, stilt, godwit, dan oystercatcher. Burung Bambangan dan fernbird (matata) yang langka juga terkadang dapat dilihat di sepanjang tepi sungai.[44]
Di dalam hutan terdapat burung-burung yang terancam punah, seperti yellowhead (mohua) dan kakariki (parkit Selandia Baru). Burung lain seperti tui, fantail (piwakawaka), dan kererū (merpati Selandia Baru) juga terdapat di sana. Salah satu dari dua spesies nonmamalia laut asli Selandia baru, yaitu kelelawar berekor panjang (chalinolobus), hidup di dalam hutan dalam jumlah yang sedikit.[45] Beberapa spesies kadal juga dapat ditemui di hutan setempat, termasuk tokek hutan selatan (hoplodactylus).[46]
Banyak spesies ikan, kerang, dan udang-udangan hidup di sungai-sungai setempat dan di laut, terutama lobster air tawar dan paua. Nugget Point di sebelah utara Catlins merupakan tempat tinggal berbagai macam satwa liar laut. Pendirian reservat perikanan di pesisir Catlins yang didiskusikan pada tahun 1992, 2004, dan 2015 menimbulkan kontroversi.[47] Lumba-lumba Hector bisa sering terlihat di dekat pesisir Catlins terutama di Porpoise Bay dekat Waikawa, yang dilindungi sebagai bagian dari Suaka Mamalia Laut Pesisir Catlins (Catlins Coast Marine Mammal Sanctuary), yang didirikan pada tahun 2008.[48] Paus southern right whale dan paus bungkuk yang suka bermigrasi, bisa terlihat di sepanjang garis pesisir selama musim dingin.
Flora
Catlins memiliki hutan hujan temperate yang lebat, yang didominasi oleh tumbuhan runjung podocarpaceae. Ini adalah area hutan asli terbesar yang tersisa di pesisir timur Pulau Selatan,[49] dengan luas hutan lebih dari 500 km persegi, dan bertetangga dengan area hutan subalpin yang dilindungi oleh Taman Konservasi Catlins.[50] Hutannya lebat dengan jenis-jenis pohon seperti rimu, totara, silver beech (nothofagus), matai, dan kahikatea. Sebagai catatan, hutan rimu dan totara yang masih perawan dan tersisa di area tersebut, terlalu terjal untuk dieksploitasi untuk industri penggergajian kayu oleh penduduk awal, dan area yang luas dari hutan nothofagus berada dekat dengan sungai Takahopa. Ini adalah hutan beech yang paling luas di bagian selatan Selandia Baru.[51] Banyak spesies tumbuhan hutan asli yang dapat ditemukan di semak belukar hutan Catlins, termasuk lancewoods dan anggrek-anggrekan seperti anggrek laba-laba, dan berbagai jenis tumbuhan paku asli.[52]
Penduduk mengosongkan sebagian besar vegetasi pesisir Catlins untuk lahan pertanian, tetapi di beberapa area, tumbuhan pesisir asli masih bertahan hidup, terutama di sekitar tepi tebing dan di beberapa teluk dekat dengan Semenanjung Tautuku, yang terletak paling jauh dari sisi hutan yang mengarah ke daratan. Kehidupan tumbuhan di sini, termasuk spesie-spesies asli, beradaptasi dengan kuatnya angin bergaram yang dapat ditemukan di wilayah terbuka. Bunga aster (Celmisia lindsayii) di pesisir Catlins merupakan bunga yang unik di wilayah tersebut dan memiliki hubungan dengan bunga aster yang tumbuh di gunung Selandia Baru. Rumput tussock, hebe, dan flax umum ditemui, karena termasuk jenis tumbuhan gentiana asli di area tersebut, meskipun sayangnya tumbuhan alang pingao (Cyperaceae) yang terancam punah sekarang sudah jarang ditemukan. Selama bertahun-tahun, ketika bunga southern rātā (Metrosideros umbellata) mekar, langit-langit hutan di pesisir berubah menjadi berwarna merah terang. Bunga tersebut juga tumbuh di beberapa area pedalaman.
Geologi
Geologi Catlins terbentuk 150 juta tahun yang lalu, ketika batuan dasar benua Selandia terbentuk oleh endapan tebal dan busur vulkanik tumbuh di atas tepi benua raksasa Gondwana dalam sebuah rangkaian terrane (blok-blok penyusun lempeng) yang tipis dan panjang. Rangkaian perbukitan Catlins yang pararel membentuk bagian terrane Murihiku, yang memanjang ke pedalaman melalui perbukitan Hokonui yang terletak di barat sejauh kota kecil Mossburn.[53] Ini membentuk bagian dari sebuah sistem yang lebih besar yang dikenal sebagai Sinklin (lembah lipatan) Southland, yang terhubung dengan formasi yang mirip dengan yang ada di kota Nelson (diimbangi oleh patahan Alpine) di Pulau Utara dan bahkan Kaledonia Baru, yang letaknya sejauh 3.500 km.[54]
Batas sebelah timur dari daerah geologis ini ditandai oleh lereng curam Murihiku, yang membentang sepanjang sisi selatang garis patahan kaki bukit yang sudah tidak aktif.[55] Perbukitan Catlins merupakan punggungan homoklin (bagian bukit yang terbentuk oleh lapisan-lapisan batuan yang berstruktur miring searah) yang komposisinya tersusun dari batupasir, batulumpur, dan bebatuan endapan lainnya dari zaman Trias dan Jura, dengan kandungan felspar yang tinggi.[56] Fosil-fosil dari akhir dan pertengahan zaman Trias, yaitu tahap Warepan dan Kaihikuan ditemukan, ditemukan di area ini.[57]
Teluk Curio memiliki fosil-fosil kayu dari sebuah hutan yang berusia 160 juta tahun. Ini menunjukan adanya sisa hutan subtropis yang pernah menutupi wilayah tersebut yang sekarang sudah terendam oleh laut. Sisa-sisa pohon yang sudah menjadi fosil memiliki hubungan yang sangat dekat dengan pohon kauri (agathis) dan pinus Norfolk (Araucaria heterophylla) modern yang dapat ditemukan di sini.[58]
Populasi dan demografi
Area Catlins memiki jumlah penduduk yang sangat sedikit. Jumlah penduduk di wilayah seluruhnya hanya 1.200 orang. Hampir semua penduduk Catlins tinggal di dekat rute jalan raya negara lama yang membentang dari Balclutha sampai Invercargill (yang sekarang membentuk bagian dari rute jalan raya berpemandangan indah, Southern Scenic Route), atau di beberapa pemukiman kecil di pesisir, yang sebagian besar hanya ditinggali oleh beberapa lusin penduduk.
Kota terbesar di Catlins, yaitu Owaka, memiliki sekitar 400 penduduk.[59] Kota ini terletak 35 km sebelah barat daya Balclutha. Satu-satunya pemukiman besar lainnya adalah di Kaka Point (200 penduduk),[60] Waikawa, Tokanui, dan Fortrose, yang terletak di tepi barat Catlins di estuari Sungai Mautara. sebagian besar area pemukiman lainnya lebih berupa komunitas pertanian (seperti Romahapa, Maclennan, dan Glenomaru) atau komunitas liburan yang tinggal di sana secara musiman dengan sedikit tempat tinggal permanen. Sebuah pusat pendidikan outdoor, yang dijalankan oleh Otago Youth Advanture Trust, terletak di Tautuku, hampir di bagian tengah antara Owaka dan Waikawa.
Populasi di Catlins didominasi oleh keturunan Eropa, dengan 94,2% penduduk Owaka berasal dari kelompok etnis Eropa berdasarkan sensus 2001. Jika dibandingkan dengan wilayah Otago maka persentase penduduk beretnis Eropa adalah 93,7% dan persentasenya di Selandia Baru secara keseluruhan adalah 80,1% . Hasil median di sensus yang sama dianggap lebih rendah daripada penduduk di sebagian besar wilayah di Selandia Baru, meskipun tingkat penganggurannya sangat rendah (3,2% dibandingkan dengan 7,5% di seluruh dunia).[61]
Ekonomi
Sumber perekonomian bangsa Eropa di Catlins selama tahun 1830an dan 1840an adalah perburuan ikan paus dan anjing laut. Eksploitasi hutan untuk diambil kayunya dimulai pada tahun 1869an dengan tingkat pertumbuhan kota Dunedin yang pesat sebagai dampak dari zaman penambangan emas pada tahun 1861-1862. Di awal tahun 1870an, lebih banyak kargo kayu diangkut di Owaka daripada di pelabuhan Selandia Baru lainnya.[62] Kegiatan penebangan hutan dan penggergajian kayu menurun pada akhir tahun 1880an saat tidak adanya lagi akses yang mudah ke dalam hutan. Perpanjangan jalur rel kereta api keluar Owaka menghidupkan kembali industri ini, tetapi puncak kegiatannya hanya selama tahun 1920an saja.[63]
Tanah yang sudah kosong dari pepohonan berubah menjadi padang rumput. Sejak tahun 1880an, kegiatan penebangan hutan untuk dijadikan peternakan sapi perah meningkat, terutama di area-area di sekitar Tahakopa dan lembah sungai Owaka. Peternakan domba dan sapi perah terus berlanjut di bukit berpadang rumput di sekeliling wilayah ini, dan ini berperan sebagai sumber pendapatan terbesar di Catlins. Sebuah politeknik di pedesaan yang berspesialisasi dalam ilmu pertanian (Teldford Rural Polytechnic) terletak di sebelah selatan Balclutha, dekat dengan sisi timur laut Catlins.[64]
Sektor perikanan dan pariwisata berperan besar bagi perekonomian Catlins. Pemandangannya yang alami dan berbukit-bukit, lokasinya yang terpencil, serta adanya objek wisata alami, seperti Cathedral Caves, menjadikan Catlins sebagai tujuan wisata populer di akhir pekan oleh orang-orang dari dua kota terdekat, yaitu Dunedin dan Invercargill. Banyak rumah pantai didirikan di tempat-tempat seperti Jack's Bay dan Pounawea. Ekowisata menjadi sektor yang sangat penting bagi perekonomian Catlins, dengan banyaknya pengunjung dari luar negeri. Sektor pariwisata menyumbang pendapatan sebesar $2,4 juta untuk perekonomian Catlins pada tahun 2003.[65]
Transportasi
Southern Scenic Route menghubungkan Fiordland dan Dunedin melalui Catlins.[66] Rute ini membentang dari timur laut sampai barat daya sebagai jalan alternatif menuju jalan raya negara State Highway 1, yang melewati Catlins menuju barat laut. Bagian Southern Scenic Route ini —Awalnya dirancang sebagai jalan raya State Highway 92[67], tetapi sudah tidak dipakai sebagai jalan raya negara—membentang melewati sebagian besar pemukiman kecil di area ini, dan kemudian ditutup sepenuhnya pada akhir tahun 1990an (jalan sepanjang 15 km di sebelah barat daya Tautuku merupakan jalan tak beraspal pada saat itu). Pemukiman di Owaka, Maclennan, Papatowai, Tokanui, dan Fortrose semuanya terletak di rute ini.[68] Sebuah rute di wilayah pesisir juga sejajar dengan jalan raya di pedalaman di antara Waikawa dan Fortrose, tetapi sekitar dua pertiga dari jalan ini ditutup.
Jalan-jalan kecil yang tersisa di distrik yang semuanya terhubung dengan jalan raya negara, memiliki permukaan tak beraspal. Jalan-jalan ini sebagian besar terhubung dengan rute utama dengan beberapa pemukiman kecil di pesisir, meskipun jalan-jalan tak beraspal juga membentang di sepanjang bukit-bukit di Owaka dan Sungai Tahakopa, yang menghubungkan rute utama Catlins dengan kota-kota kecil di Clinton dan Wyndham secara berturut-turut. Jalan di lembah Waikawa yang berkerikil melewati bukit-bukit dan kemudian bersatu dengan rute Tahakopa-Wyndham.[69]
Beberapa pemukiman di area pesisir memiliki fasilitas perahu kecil, tetapi umumnya hanya untuk memancing dan keperluan berlibur. Tidak ada perahu penumpang atau perahu kargo yang beroperasi menuju Catlins. Sebuah jalur rel kereta api, Catlins River Branch, menghubungkan area Catlins dengan jalur rel kereta api South Island Main Trunk Line sejak akhir abad ke-19. Pembangunan jalur rel ini dimulai pada tahun 1879, tetapi tidak mencapai Owaka sampai tahun 1896. Pembangunan berjalan dengan lambat karena medan yang sulit dan terminal terakhir jalur kereta api di Tahakopa belum selesai sampai tahun 1915.[70] Keberlangsungan ekonomi dari jalur tersebut menurun bersamaan dengan menurunkan kegiatan penggergajian kayu, karena jalur tersebut memang dibuat untuk kegiatan tersebut. Akhirnya jalur tersebut ditutup pada tahun 1971. Bagian-bagian dari rute jalur tersebut sekarang dapat diakses sebagai jalur berjalan kaki. Di sana terdapat terowongan (Tunnel Hill) sepanjang 240 m di antara Owaka dan Glenomaru.[71]
Pemerintahan
Catlins membentuk bagian dari elektorat Clutha-Southland di Parlemen Selandia Baru. Di antara tahun 1996 dan 2014, elektorat tersebut diwakili oleh Bill English dari Partai Nasional, yang merupakan Perdana Menteri Selandia Baru dan mantan Pemimpin Oposisi[72] Area Catlins terbagi dua menjadi distrik Clutha dan distrik Southland untuk kepentingan pemerintah setempat.
Sebagian besar area Catlins berada di distrik Clutha yang berbasis di Balclutha, dan salah satu dari 14 perwakilan dewan dipilih secara langsung dari sebuah daerah pemilihan Catlins yang berbatasan dengan area ini.[73][74] Distrik Clutha sendiri merupakan bagian dari wilayah Otago yang diatur secara administratif oleh Otago Regional Council (ORC, Dewan Regional Otago) di Dunedin, 80 km menuju timur laut Balclutha. Daerah pemilihan Molyneux dari ORC yang meliputi area yang hampir sama dengan distrik Cluthe memilih dua anggota dewan untuk 12 anggota Dewan Regional[75]
Sekitar satu pertiga bagian paling barat Catlins terletak di distrik Southland, berpusat di Invercargill sampai 50 km ke barat Fortrose. Salah satu dari 12 anggota dewan terpilih mewakili distrik kota Toetoes,[76] yang meliputi bagian wilayah Catlins ini, bersamaan dengan sebuah area di sekitar Wyndham yang membentang dari Teluk Toetoes sampai Dataran Awarua.[77] Distrik Southland sendiri merupakan bagian dari wilayah Southland yang diatur secara administratif oleh Southland Regional Council (SRC, yang juga dikenal sebagai Enviroment Southland), yang juga berpusat di Invercargill. Daerah pemilihan Southern dari SRC meliputi seluruh distrik kota Toetoes dan membentang melewati Dataran Awarua hampir sama jauhnya dengan Bluff di barat dan Mataura di utara. Daerah pemilihan ini memilih satu dewan perwakilan untuk 12 anggota Dewan Regional.[78]
Pendidikan
Di area Catlins terdapat empat sekolah koedukasi. Tiga di antaranya adalah sekolah dasar yaitu Sekolah Tahakopa,[79] Sekolah Tokanui, dan Sekolah Romahapa,[80], sedangkan satu sekolah lagi terdiri dari sekolah dasar dan sekolah menengah pertama, bernama The Catlins Area School, Owaka[81] Sekolah ini merupakan satu-satunya sekolah dari keempat sekolah tersebut yang memiliki lebih dari 100 murid. Sekolah menengah terdekat adalah Sekolah Menengah South Otago di Balclutha dan Menzies College di Wyndham.
Institusi tersier terdekat adalah Telford Rural Polytechnic, yang terletak di sisi Catlins di Otanomomo, sebelah selatan Balclutha. Institusi tersier terdekat lainnya didirikan di Invercargill dan Dunedin. Universitas terdekat adalah Universitas Otago di Dunedin.
Pelayanan medis
Sebuah rumah sakit dibuka di Owaka pada tahun 1924, yang pelayanannya terus menurun sampai akhirnya ditutup pada tahun 1980an.[82][83] Bangunan dan tanahnya sekarang dibangun menjadi hostel dan taman liburan.[84] Saat ini, pelayanan medis di Owaka dilakukan oleh sebuah pusat medis dan sebuah farmasi. Dewan Kesehatan Distrik di Southern bertanggung jawab atas hampir semua pelayanan kesehatan yang didanai oleh masyarakat di Otago dan Southland, termasuk Catlins.[85]
Rumah sakit terdekat untuk hampir seluruh Catlins merupakan komunitas yang dimiliki oleh Clutha Healt First, di Balclutha.[86][87] Ada rumah sakit kecil lainnya di Gore. Sebuah rumah sakit tingkat sekunder di Invercargill dan sebuah rumah sakit tingkat tersier (Dunedin Public Hospital) di Dunedin. Kedua rumah sakit ini juga merupakan rumah sakit universitas.[88]
Catatan kaki
- ^ The Catlins.
- ^ Lalas, C. and Murphy, B. (1998).
- ^ Peat (1998), p. 11.
- ^ Catlins Waterfalls, Department of Conservation.
- ^ Peat (1998), p. 7.
- ^ The Catlins Place Name Report, New Zealand Geographic Board, 16 September 2009.
- ^ Topo50 map CG13 (67MB TIFF file), Land Information New Zealand.
- ^ Peat (1998), p. 26.
- ^ Peat (1998), pp. 24, 57.
- ^ Kirkpatrick (1999).
- ^ Swarbrick, N. Lifesaving and surfing – Big-wave surfing, Te Ara – the Encyclopedia of New Zealand, New Zealand Ministry of Culture and Heritage.
- ^ Southern Scenic Route – A Traveller's Guide, p. 18.
- ^ Swell times in NZ, scoop.co.nz, 20 March 2003.
- ^ Hareb, P. Big wave surfers coming to our shores, Sunday News, 12 July 2009.
- ^ Policy 20, p. 14, Proposed New Zealand Coastal Policy Statement 2008, Department of Conservation.
- ^ Skellern, M.; Rennie, H. G.; and Davis, M. (2009).
- ^ Hone Tuwhare, obituary, The Times, 25 January 2008.
- ^ About Hone.
- ^ Tuwhare family setting up crib for writers in Catlins, Radio New Zealand News, 28 October 2009.
- ^ Constantine, E. Sarkies taking 'Two Little Boys' to the Catlins, Otago Daily Times, 10 December 2010.
- ^ Clayton-Brown, K. Film-maker heaps praise on Catlins, Southland Times, 3 February 2011.
- ^ Wilson, J. B. and Cullen, C. (1986).
- ^ Kirkpatrick (1999).
- ^ Peat (1998), p. 13.
- ^ Anderson, A. and Smith, I. (1992).
- ^ The Catlins Coast: educational resource kit, p. 7.
- ^ Buckingham and Hall-Jones (1985), p. 7.
- ^ Buckingham and Hall-Jones (1985), p. 9.
- ^ Dann and Peat (1989), p. 135.
- ^ Reed (1975), p. 71.
- ^ Buckingham and Hall-Jones (1985), p. 10.
- ^ Lewis, J. A good reason to stop in .
- ^ Fraser (1986), p. 94.
- ^ Reed (1975), p. 392.
- ^ A. Asbjørn Jøn, Shipwreck Artifacts from the S.S. Otago and the S.S. Tairoa as Symbols of Dominant Maritime Regional Identity Narratives in Southeastern New Zealand, Field Notes: A Journal of Collegiate Anthropology, volume 8 (2016): pp.28-49.
- ^ Wreck of the S.S. Otago, Otago Daily Times, 20 December 1876, p. 3.
- ^ Disasters and mishaps – Shipwrecks, in An Encyclopaedia of New Zealand, edited by A. H. McLintock, originally published in 1966.
- ^ A. Asbjorn Jon, 'Shipwrecks, Tourism and The Catlins Coast', Australian Folklore 2008
- ^ Tyrrell (1989), p. 137.
- ^ Otago Conservation Board, Department of Conservation.
- ^ Colonising the Catlins
- ^ Tyrrell (1989), p. 146.
- ^ Hogan (2009).
- ^ Peat (1998), p. 19.
- ^ Peat (1998), p. 18.
- ^ Hoplodactylus "Southern Forest", Electronic Atlas of the amphibians & reptiles of New Zealand.
- ^ "Nuggets should go first" (from the Royal Forest and Bird Protection Society) and "Wrong place, wrong reasons for marine reserve" (originally from the Otago Daily Times) give two opposing views for and against the reserve.
- ^ Catlins Coast Marine Mammal Sanctuary, Department of Conservation.
- ^ Elliott, G. and Suggate, R. (2007).
- ^ Otago Conservation Board Annual Report 2009-2010, Department of Conservation.
- ^ Buckingham and Hall-Jones (1985), p. 19.
- ^ Buckingham and Hall-Jones (1985), pp. 21–23.
- ^ Peat (1998), p. 8.
- ^ Heads, M. (1989).
- ^ Bishop and Turnbull (1996), p. 15
- ^ Buckingham and Hall-Jones (1985), p. 14.
- ^ Bishop and Turnbull (1996), pp. 15, 21–23.
- ^ Buckingham and Hall-Jones (1985), p. 16.
- ^ Various sources list different populations for Owaka, ranging from under 200 to 500, due to the imprecise nature of the settlement's boundaries and to seasonal variations.
- ^ Community Summaries: Kaka Point, Long Term Council Community Plan 2009–19, Volume One, Section Four.
- ^ Owaka Rural Centre Community Profile, 2001 Census.
- ^ Buckingham and Hall-Jones (1985), p. 11.
- ^ Department of Conservation "The Catlins Coast" educational resource kit, p. 7.
- ^ 2010/2011 Prospectus, Telford Rural Polytechnic.
- ^ Catlins Tourism Strategy 2003, Department of Tourism, University of Otago, p. 19.
- ^ Southern Scenic Route, Venture Southland Tourism, Clutha District Council and Tourism Dunedin.
- ^ State Highway Traffic Volumes 1990, Transit New Zealand.
- ^ Southern Scenic Route, Venture Southland, pp. 33–39.
- ^ Topo50 maps CF13, CG13, and CG14 (57–67MB TIFF files), Land Information New Zealand.
- ^ Buckingham and Hall-Jones (1985), pp. 11–12.
- ^ Rail Heritage managed by the Department of Conservation, New Zealand Department of Conservation.
- ^ Official Count Results – Clutha-Southland, 2008 General Election.
- ^ Elected Members, Clutha District Council.
- ^ Catlins Ward Map, 2010 Election, Clutha District Council.
- ^ Councillors, Otago Regional Council.
- ^ Current Council, Southland District Council.
- ^ Representation Arrangements for the 2007 Local Elections, Southland District Council.
- ^ Constituency Boundaries, Southland Regional Council.
- ^ Tahakopa School, Te Kete Ipurangi, New Zealand Ministry of Education.
- ^ School Type and Description, Romahapa School.
- ^ 2010 Prospectus, The Catlins Area School.
- ^ European History, Tourism Catlins.
- ^ Photograph (Owaka Hospital staff, 1957), Owaka Museum.
- ^ Owaka.
- ^ About Southern DHB, Southern District Health Board.
- ^ Clutha Health First Rural Hospital and Health Centre.
- ^ Rural Hospitals, Health Down South.
- ^ Overview, Health Down South.
Referensi
- Bishop, D. G. and Turnbull, I. M. (compilers) (1996). Geology of the Dunedin Area. Lower Hutt, NZ: Institute of Geological & Nuclear Sciences. ISBN 0-478-09521-X.
- Buckingham, R. and Hall-Jones, J. (1985). The Catlins. Invercargill: Department of Conservation. ISBN 0-477-05758-6.
- Catlins Walks and Tracks Information (1993). Owaka: Department of Conservation/Te Papa Atawhai.
- Collins, Bruce E. (2004). The Wreck of the Manuka. Invercargill, NZ: Craig Printing Company. ISBN 0908629605.
- Dann, C. and Peat, N. (1989). Dunedin, North and South Otago. Wellington: GP Books. ISBN 0-477-01438-0.
- Templat:FraserNZEvents1986
- Hogan, C. M. (2009) Yellow-eyed Penguin: Megadyptes antipodes. In N. Stromberg (ed.), GlobalTwitcher.com. Retrieved 30 September 2010.
- A. Asbjørn Jøn, 'Shipwrecks, Tourism and The Catlins Coast', Australian Folklore (2008)
- A. Asbjørn Jøn, 'Shipwreck Artifacts from the S.S. Otago and the S.S. Tairoa as Symbols of Dominant Maritime Regional Identity Narratives in Southeastern New Zealand', Field Notes: A Journal of Collegiate Anthropology, volume 8 (2016): pp.28-49.
- Kirkpatrick, R. (1999). Bateman Contemporary Atlas of New Zealand: The Shapes of Our Nation. Auckland: David Bateman Ltd. ISBN 1-86953-408-5.
- Peat, N. (1998). The Catlins and the Southern Scenic Route. Dunedin: University of Otago Press. ISBN 1-877133-42-6.
- Templat:ReedPlacenames1975
- Tyrrell, A. R. (1989). Catlins Pioneering. Dunedin: Otago Heritage Books. ISBN 0-473-07935-6.
Pranala luar
- Catlins Promosi Association
- Southern Scenic Route panduan dan peta (Departemen Konservasi)
- Panduan untuk Hocken Koleksi holdings pada Catlins
- Bangkai Surat
- Owaka Museum dan Catlins Pusat Informasi
- Dr Truby Raja: Menjajah Catlins (teks)