Santet

upaya mencelakai orang lain dari jarak jauh menggunakan ilmu hitam
Revisi sejak 21 Desember 2018 18.12 oleh Juan alfonso carlos (bicara | kontrib) (Asal usul ilmu santet serta maksud dan tujuan santet yang sebenarnya.)

Santet adalah upaya seseorang untuk mencelakai orang lain dari jarak jauh dengan menggunakan ilmu hitam. Santet dilakukan menggunakan berbagai macam media antara lain rambut, foto, boneka, dupa, rupa-rupa kembang, paku dan lain-lain. Seseorang yang terkena santet akan berakibat cacat atau meninggal dunia. Santet sering di lakukan orang yang mempunyai dendam karena sakit hati kepada orang lain.[1]

Santet menurut ulama yang melihat melalui hukum syariat agama Islam. Santet dilakukan untuk membunuh orang dengan syarat dan kondisi tertentu. Seperti halnya jenis orang yang menurut Rasulullah SAW boleh dibunuh, yaitu: orang yang mempunyai hubungan pernikahan lalu berzina, orang yang menghilangkan nyawa orang lain dengan sengaja, dan orang yang meninggalkan agama Islam dan memisahkan diri dari umatnya. Kesimpulannya, santet adalah cara untuk menghukum orang yang telah melakukan larangan keras umat Islam. Maksud dan tujuan ilmu santet adalah digunakan sebagai hudud, hukuman orang yang telah melakukan kejahatan, dan bukan untuk kepentingan atau ego pribadi.[2]

Misteri santet

Santet secara umum sering disebut sebagai Teluh (Ilmu hitam), hal ini sudah dikenal sejak zaman dahulu tapi hingga kini misteri itu belum dapat diungkap secara autentik. Sejalan dengan kemajuan zaman, santet berkembang jadi lebih canggih. Bahkan seperti dalam era digital, santet pun ada yang diklasifikasi sebagai santet kerah putih. Melibatkan kalangan atas dengan cara yang modern dan canggih.[3]

Santet atau sihir dalam bahasa Arab dinamakan Ainun Saqhirah, atau sesuatu yang menyilaukan mata. Lebih jauh, bermakna menakjubkan atau sebuah kemampuan luar biasa yang sulit diterima akal sehat. Dalam masyarakat Jawa, terdapat fenomena teluh braja. Menurut kesaksian dan cerita turun-temurun dari leluhur, Teluh Braja juga merupakan sinar terang benderang yang melesat amat cepat. Atau seperti ainun saqhirah. Kemunculan teluh braja biasanya disusul mewabahnya penyakit. Kalau menuju ke rumah tertentu, salah satu penghuninya biasanya lalu menderita sakit berat,tak jarang mengakibatkan kematian.[4]

Di Jawa, ada beberapa jenis tanaman bisa menangkal datangnya teluh braja sehingga tidak memakan korban. Dengan menanam pohon pepaya di muka rumah, bisa mengalihkan datangnya teluh braja ke pohon tersebut. Sehingga si empunya rumah selamat dari serangan guna-guna atau santet.[5]

Kalau memang sedang mendapat ancaman serangan santet, ada lagi kiat untuk menangkalnya. Yakni dengan membawa "merang padi ketan hitam" ke mana pun pergi. Menurut paranormal, merang padi ketan hitam memiliki power positif untuk mentralisir ilmu santet. Bila seseorang terancam santet dipersilakan selalu tidur di atas lantai. Tanah atau bumi dinilai memiliki energi positif. Maka karena itulah tidak ada gendruwo atau lelembut yang berani menginjak bumi, sebab akan terasa panas. Santet, biasanya bergerak sekitar 50 cm di atas permukaan tanah. Maka bila seseorang tidur di atas lantai, tidak mungkin terkena tembakan santet.[6]

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Haram dan Musyriknya Santet oor-magazine.com
  2. ^ "Nggrandong". Nggrandong. Diakses tanggal 2018-12-21. 
  3. ^ Menjaga Diri dari Sihir, Santet, dan Guna-Guna pesantrenvirtual.com
  4. ^ Kisah Tragis Pelaku Ilmu Santet indospiritual.com
  5. ^ Bahaya Santet Dan Pembunuhan Dalam Islam wartaaceh.com
  6. ^ Tips meredam Teluh Braja indospiritual.com, diakses 5 November 2011