Varietas bahasa

sistem kebahasaan yang dibedakan berdasarkan faktor tertentu
Revisi sejak 6 Januari 2019 10.05 oleh Vanished user eBSCVIXVbE7sn (bicara | kontrib) (+)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Dalam linguistik, isolek adalah istilah netral yang diberikan kepada suatu variasi wicara. Variasi tersebut bisa berbentuk bahasa, dialek ataupun subdialek.[1] Dalam bahasa Indonesia, sebutan ini banyak digunakan untuk merujuk kepada bentuk wicara yang belum dikaji derajat keberbedaannya.[1]

Secara umum, istilah "isolek" bisa dianggap bersinonim dengan istilah varietas[2] dan idiom[3][4] yang menurut berbagai pengertian bisa pula mencakup idiolek,[5] laras bahasa,[6] slang dan argot.[7][8] Penamaan "varietas" menggantikan penggunaan istilah "bahasa", yang kerap disamakan dengan isolek standar (alias varietas baku), dan istilah "dialek", yang sering dikaitkan dengan logat yang dianggap kurang berprestise atau "salah" (alias varietas takbaku/vernakular).[9] Penamaan "idiom" banyak ditemui dalam linguistik Eropa, terutama dalam bahasa Prancis,[8] Romania[10], dan dalam pelbagai bahasa Slavia[11][12].

Referensi

  1. ^ a b c Pujiati Suyata dan Suharti. Status Isolek Yogyakarta-Surakarta dan Implikasinya terhadap Bahasa Jawa Stand (PDF). FBS Universitas Negeri Yogyakarta. hlm. 4. Diakses tanggal 2019-01-06. 
  2. ^ a b John C. Wells (1982). Accents of English: An introduction (dalam bahasa Inggris). Cambridge University Press. hlm. 3. ISBN 9780521297196. 
  3. ^ a b Leuvense bijdragen (dalam bahasa Inggris). Instituut voor Dialectologie. 1981. hlm. 50. 
  4. ^ a b Hasil Pencarian. KBBI Daring. Diakses tanggal 2019-01-06. 
  5. ^ a b Julien Pons (2015). Du latin classique au latin impérial. Phonétique et phonologie (dalam bahasa Prancis). Edilivre. hlm. 18. ISBN 9782332869807. 
  6. ^ a b Marcin Grygiel (2015). "Business English from a linguistic perspective" (PDF). English for Specific Purposes World (dalam bahasa Inggris). Vol. 16. hlm. 4. ISSN 1682-3257. 
  7. ^ a b Meecham, Marjorie dan Janie Rees-Miller (2001). "Language in social contexts". Dalam W. O'Grady, J. Archibald, M. Aronoff dan J. Rees-Miller. Contemporary Linguistics (dalam bahasa Inggris). Boston: Bedford/St. Martin's. hlm. 537–590. 
  8. ^ a b c Jean-Marc Lemelin. "Les idiomes et les usages". Diagrammatique du langage. Initiation à la linguistique générale (PDF) (dalam bahasa Prancis). hlm. 21–28. Diakses tanggal 2019-01-06. 
  9. ^ a b Natalies Schilling-Estes (2006). "Dialect variation". Dalam R.W. Fasold dan J. Connor-Linton. An Introduction to Language and Linguistics (dalam bahasa Inggris). Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 311–341. 
  10. ^ a b Gheorghe Constantinescu-Dobridor (1980). Mic dicționar de terminologie lingvistică (dalam bahasa Rumania). Bukares: Albatros. hlm. 235. 
  11. ^ a b Viktor Vinogradov (1990). "идиом" (dalam bahasa Rusia). Советская энциклопедия. Diakses tanggal 2019-01-06. 
  12. ^ a b Mate Kapović (2010). Čiji je jezik (PDF) (dalam bahasa Serbo-Kroasia) (edisi ke-1). Zagrzeb: Algoritam. hlm. 58. ISBN 9789533162829.