Kabupaten Kutai Kartanegara

kabupaten di Indonesia, di pulau Kalimantan

Kutai Kartanegara merupakan Daerah Tingkat II yang berstatus Kabupaten di provinsi Kalimantan Timur. Sebelumnya, kabupaten ini bernama Kabupaten Kutai hingga pada tahun 1999 dimekarkan menjadi 4 daerah otonom, yakni Kabupaten Kutai, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat dan Kota Bontang.


Sebutan Kabupaten Kutai akhirnya diganti menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Peraturan Pemerintah RI No. 8 Tahun 2002 tentang "Perubahan Nama Kabupaten Kutai Menjadi Kabupaten Kutai Kartanegara". Sebutan Kabupaten Kutai Kartanegara ini merupakan usulan dari Presiden RI Abdurrahman Wahid ketika membuka Munas I APKASI di Tenggarong (ibukota Kabupaten Kutai yang juga ibukota Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura) pada tahun 2000.


Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki luas wilayah 27.263,10 km2 dan luas perairan kurang lebih 4.097 km2 yang dibagi dalam 18 wilayah kecamatan dan 210 desa/kelurahan, dengan jumlah penduduk mencapai 547.422 jiwa (2005).

Kecamatan

Kabupaten Kutai Kartanegara terdiri dari 18 kecamatan yakni :

  1. Anggana
  2. Kembang Janggut
  3. Kenohan
  4. Kota Bangun
  5. Loa Janan
  6. Loa Kulu
  7. Marang Kayu
  8. Muara Badak
  9. Muara Jawa
  10. Muara Kaman
  11. Muara Muntai
  12. Muara Wis
  13. Samboja
  14. Sanga-Sanga
  15. Sebulu
  16. Tabang
  17. Tenggarong
  18. Tenggarong Seberang


Bupati

Bupati Kutai Kartanegara saat ini adalah H. Syaukani Hassan Rais yang merupakan bupati pertama di Indonesia yang dipilih melalui Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) langsung pada 1 Juni 2005. Bersama pasangannya H. Samsuri Aspar, H. Syaukani HR yang diusung Partai Golkar memenangi 159.303 suara (60,85%) mengungguli 2 pasangan lainnya yakni Adji Sofyan Alex-Irkham (33,85%) dan Tajuddin Noor-Abdul Djebar Bukran (5,30%).


H. Syaukani HR dan H. Samsuri Aspar dilantik sebagai Bupati Kutai Kartanegara dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara masa bakti 2005-2010 oleh Gubernur Kalimantan Timur H. Suwarna Abdul Fatah pada tanggal 13 Juli 2005.

Pranala luar