Jalur trem lintas Jakarta
Trem Batavia adalah sarana transportasi berupa Trem yang pernah ada di Batavia (Jakarta) pada tahun 1900-an.
Sejarah
Sejarah trem Batavia berawal dari jalur trem kuda. Jalur trem kuda pertama di Batavia diresmikan pada tanggal 10 April 1869 dan pada 1882 digantikan dengan trem uap.[1] Trem ini dioperasikan oleh Bataviasche Tramweg Maatschappij (BTM) yang kelak berganti nama menjadi Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij (NITM). Trem ini menggunakan lebar sepur 1.188 mm dan lokomotif uap menjadi lebih efisien karena dapat menyingkat waktu perjalanan.[2]
Peningkatan jalur trem Batavia terus dilakukan dengan mengganti trem uap menjadi trem listrik pada tahun 1899, dan pada tahun 1909 sudah mencapai 14 kilometer.[3] Trem listrik dioperasikan oleh perusahaan yang berbeda, yaitu Batavia Elektrische Tramweg Maatschappij (BETM). Kedua perusahaan ini kelak digabung pada tanggal 31 Juli 1930 sebagai Batavia Verkeers-Maatschappij (BVM)[4] Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dikumandangkan, timbul ide untuk mengambil alih perusahaan BVM dan pada tahun 1957 dinasionalisasi menjadi Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD). Walaupun diambil alih, PPD hanya mengoperasikan trem tersebut selama beberapa waktu dan dihapuskan karena dianggap tidak cocok dengan tata ruang kota besar.[5]
Rute
Rute 1
Stasiun di pintu Gerbang Amsterdam menuju Stadhuisplein (Taman Fatahillah) – Nieuwpoort Straat (Jalan Pintu Besar Utara dan Selatan) – Molenvliet West (Jalan Gajah Mada) – Harmoni
Rute 2
Rute ini merupakan lanjutan dari rute 1. Dari Harmoni - Rijswijk (Jalan Veteran) - Wilhelmina Park (Masjid Istiqlal) - Pasar Baru - Senen - Kramat - Salemba - Matraman - Meester Cornelis (Jatinegara)
Rute 3
Dari Harmoni menuju Tanah Abang - Kampung Lima Weg (Sarinah) – Tamarindelaan (Jalan Wahid Hasyim) – Kebon Sirih – Kampung Baru (Jalan Cut Mutia) – Kramat
Rute 4
Rute ini merupakan cabang dari Rute 3. Dari Harmoni menuju Istana Gubernur Jenderal (Istana Merdeka), Koningsplein (Medan Merdeka) - Stasiun Gambir - Tugu Tani - Kampung Baru (Jalan Cut Mutia)
Total panjang jalur trem yang ada 40 kilometer yang terbagi menjadi 6 lajur. Jalur utama yang melayani : Oud Batavia (Jalan Cengkih, Jakarta Kota) hingga Meester Cornelis (Jatinegara) menempuh jarak 14 kilometer
Kelas
Jalur trem dibagi menjadi 3 kelas yaitu kelas 1, kelas 2 dan kelas 3. Kelas terakhir ini ditujukan bagi penduduk pribumi yang umumnya cuma berbentuk seperti back terbuka (zaman itu disebut pikolan), fasilitas ini dipergunakan untuk mengangkut ikan, sayuran, buah buahan dan sebagainya. Rata rata penumpang biasanya terdiri dari kelas 1 sebanyak 15% sedang sisanya untuk kelas 2 dan 3.
Armada
Pada tahun 1937, jumlah armada yang dimiliki untuk melayani seluruh jalur adalah:
- 42 trem penarik besar
- 39 trem penarik kecil
- 23 gerbong bak terbuka
- 52 gerbong penumpang
Jalur Trem
Jalur Trem ini melewati bangunan atau tempat penting di Batavia, yaitu:
- Gerbang Amsterdam, yang merupakan pintu masuk ke Batavia
- Stadhuisplein (Taman Balai Kota)
- Kantor Dewan Kehakiman
- Balai Kota Batavia
- Kantor Bank Jawa
- Stasiun BEOS (Stasiun Jakarta Kota)
- Harmonie
- Istana Gubernur Jenderal (Istana Merdeka)
- Koningsplein (Medan Merdeka), lokasi Lapangan Ikada dan tempat diadakannya Pasar Gambir
- Stasiun Gambir
- Wilhelmina Park (Masjid Istiqlal)
- Pasar Baru
- Waterloopein (Lapangan Banteng)
- Stasiun Meester Cornelis (Stasiun Jatinegara)
Galeri
-
Tram NITM pada tahun 1881.
-
Jalur Trem di Jalan Rijswijk (Jalan Veteran)
-
Jalur Trem di Jalan Nieuwpoort (Kota Tua Jakarta)
-
Jalur Trem di depan Stasiun Gambir
-
Jalur Trem di Meester Cornelis (Jatinegara)
-
Jalur Trem Kramat-Salemba
-
Jalur Trem di Jembatan Jalan Kramat
-
Jalur Trem melewati Gerbang Amsterdam
-
Jalur Trem melewati Balai Kota (Museum Fatahillah), Batavia Lama (Kota Tua Jakarta)
-
Trem melewati Postspaarbank
-
Kecelakaan mobil vs rangkaian trem milik NITM di jalan Mr. Cornelis (daerah Matraman, Jakarta Timur)Kecelakaan mobil vs rangkaian trem milik NITM di jalan Mr. Cornelis (daerah Matraman, Jakarta Timur)
-
Parade militer perayaan ulang tahun Ratu Juliana yang dipimpin Raymond Westerling, tampak jalur trem Batavia.
Referensi
- ^ Shahab, Alwi (2009). Batavia Kota Banjir. Jakarta: Penerbit Republika.
- ^ "NITM". Diakses tanggal 20 Desember 2017.
- ^ Mrázek, Rudolf (2006). Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan Nasionalisme di Sebuah Koloni. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
- ^ Teuuwen, Dirk. "From horsepower to electrification: Tramways in Batavia-Jakarta 1869 – 1962" (PDF). Diakses tanggal 20 Desember 2017.
- ^ Shahab, Alwi (2004). Saudagar Baghdad dari Betawi. Jakarta: Penerbit Republika.