Donat

salah satu jenis roti
Revisi sejak 18 Februari 2019 18.06 oleh Susana Devi (bicara | kontrib)

Donat (doughnut atau donut dalam bahasa Inggris) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari adonan tepung terigu, gula, telur, dan mentega. Donat yang paling umum adalah donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar dengan isian manis, seperti selai, jelly, krim, dan custard.

Donat Krispy Kreme sedang diglasir

Donat sama sekali berbeda dengan bagel--mulai dari bahan adonan, teknik pembuatan hingga cara menghidangkan, walaupun keduanya memiliki bentuk yang hampir sama.

Garis Besar

Donat bisa dibentuk dengan menyatukan kedua sisi adonan berbentuk persegi panjang hingga membentuk cincin atau menggunakan pemotong otomatis yang sekaligus membuat lubang di tengah adonan donat. Lubang pada donat berbentuk cincin dulunya dimaksudkan agar donat cepat matang sewaktu digoreng. Adonan donat yang tersisa sewaktu membuat donat berbentuk cincin sering dijual sebagai doughnut hole atau dicampurkan lagi ke dalam adonan untuk membuat donat baru.

Adonan donat terdiri dari dua jenis, adonan yang dibangunkan dengan ragi seperti adonan roti, dan adonan kental seperti adonan kue. Donat dari adonan tepung yang memakai ragi biasanya kadar lemak 25% dari berat donat, sedangkan donat adonan cake mengandung kadar lemak 20%. Donat dari adonan cake digoreng selama 90 detik bolak-balik di dalam minyak bersuhu antara 190℃ hingga 198℃. Sedangkan donat dari adonan tepung yang dibangunkan oleh ragi memerlukan waktu penggorengan yang lebih lama (sekitar 150 detik) di dalam minyak bersuhu 182℃ hingga 190℃.

Setelah matang, permukaan donat bisa dihias dengan taburan gula icing atau gula halus bercampur bubuk kayu manis, dicelup glasir berupa campuran madu dan gula, disiram coklat cair dan ditaburi coklat butir beraneka warna di atasnya. Selai, jelly atau custard yang menjadi isi donat disuntikkan dengan alat spuit.

Gerai donat dan toko roti memiliki banyak variasi bentuk donat, mulai dari donat berbentuk kuku beruang, persegi panjang yang disebut long john, gelang yang merupakan untaian beberapa bulatan kecil (Pon de ring, merek dagang Mister Donut), hingga donat berbentuk seperti tali yang berpilin (crullers). Donat berukuran sekali suap dinamakan Munchkin di Dunkin' Donuts atau sebagai Timbit di restoran Tim Hortons Kanada.

Donat sangat lekat dengan kebudayaan Amerika seperti halnya hamburger. Di Amerika Utara sampai tercipta stereotip polisi patroli sebagai pemakan donat. Gerai donat sering buka sepanjang malam dan polisi sering mengunjungi gerai donat yang menyediakan donat dan kopi gratis. Homer Simpson dan Kepala Polisi Clancy Wiggum dalam film kartun The Simpsons adalah penggemar berat makan donat.

Sejarah

Asal usul

Asal usul donat sering menjadi sumber perdebatan. Salah satu teori mengatakan donat dibawa ke Amerika Utara oleh imigran dari Belanda yang juga memopulerkan hidangan penutup lain, seperti: kue kering, pai krim (cream pie) dan pai buah (cobbler).

Cerita lain mengatakan donat berbentuk cincin diciptakan kapten kapal asal Denmark bernama Hanson Gregory. Sang kapten sering harus menyetir kapal dengan kedua belah tangan karena kapal sering dilanda badai. Kue gorengan yang dimakan ketika sedang menyetir ditusukkan ke roda kemudi kapal, sehingga kue menjadi bolong. Kebetulan bagian tengah kue juga sering belum matang, sehingga donat sengaja dibuat berlubang di tengah agar permukaan donat yang terkena minyak bertambah dan donat cepat matang.

Asal usul kata

Kue berbentuk bola-bola kecil bernama doughnuts atau olykoeks pertama kali disebut-sebut dalam buku History of New York oleh Washington Irving[1] pada tahun 1809.

Donat dalam ejaan tradisional bahasa Inggris disebut doughnut, sedangkan orang Amerika biasa menulis donat sebagai donut atau doughnut. Istilah donut pertama kali digunakan di dalam artikel surat kabar Los Angeles Times 10 Agustus, 1929. Penulis bernama Bailey Millard dengan berkelakar menulis kalimat "can't swallow the 'wel-dun donut' nor the ever so 'gud bred'," sebagai keluhan atas kemampuan mengeja di kalangan orang Amerika yang semakin menurun.

Penggunaan dua cara penulisan, donut atau doughnut ditemukan dalam serangkaian artikel surat kabar The New York Times tentang "National Donut Week" yang meliput World's Fair tahun 1939. Dalam 4 artikel yang dimulai tanggal 9 Oktober 1939, ejaan "donut" muncul 2 kali.

Dunkin' Donuts yang didirikan tahun 1940 dengan nama Open Kettle di Quincy, Massachusetts, Amerika Serikat merupakan perusahaan tertua yang menulis donat sebagai "donut", walaupun sebenarnya perusahaan Mayflower Donut Corporation yang didirikan setelah Perang Dunia II merupakan perusahaan pertama yang menulis donat sebagai "donut".

Sejarah donat di Indonesia

 
Donat dari J.CO Donuts

Pada tahun 1968, stan American Donut di Djakarta Fair (sekarang disebut Pekan Raya Jakarta) merupakan perintis donat yang digoreng dengan mesin otomatis. Sejak itu, American Donut memiliki tradisi tahunan membuka stan di Pekan Raya Jakarta hingga sekarang.

Pada tahun 1985, Dunkin’Donuts membuka gerai pertama di Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Pusat yang terus berkembang menjadi lebih dari 200 gerai di berbagai kota di Indonesia.[2] Yang kemudian diikuti dengan donat-donat waralaba asing lainnya seperti Master Ring, Master Donut, dan Mister Donut.[3]

Demam donat dibangkitkan kembali oleh J.CO Donuts & Coffee yang membuka gerai pertamanya di Supermall Karawaci pada tanggal 26 Juni 2005.[4] Keberhasilan J.CO diikuti Krispy Kreme yang membuka gerai donatnya yang pertama di Mal Pondok Indah 2 pada tanggal 31 Agustus 2006.[5] J.CO sebagai merek lokal didirikan oleh Johnny Andrean seorang penata rambut terkemuka di Indonesia.

Donat produksi industri kecil biasanya dijajakan berkeliling menggunakan sepeda atau sepeda motor. Di dalam bus, pedagang asongan menjual donat kemasan kotak dengan cara unik. Donat dalam kemasan dibagi-bagikan ke pangkuan penumpang untuk kemudian dikumpulkan kembali kalau penumpang tidak berminat.

Donat jenis ini disebut juga sebagai donat kampung untuk membedakannya dengan donat-donat yang dijual di mal dan restoran. Selain jenis donat yang banyak beredar di pasaran kini banyak diproduksi oleh pedagang kaki lima adalah donat kentang tentu saja bahan baku untuk membuatnya adalah kentang yang memiliki tekstur lembut.

Kue mirip donat di berbagai negara

 
Pączki, donat tradisional Polandia

Oliebollen adalah kue gorengan asal Belanda berisi kismis atau potongan apel dengan rasa mirip donat. Oliebollen juga dikenal di Indonesia dan sering tercantum dalam buku resep kue terbitan sejak zaman dulu. Kue gorengan dengan nama kue bantal atau bolang-baling juga mempunyai rasa yang mirip donat.

Di Polandia dan negara bagian Amerika Serikat yang memiliki permukiman orang Polandia seperti Detroit, Michigan dan Milwaukee, Wisconsin, donat bundar berisi selai disebut Pączki dan merupakan hidangan istimewa di saat karnaval.

Di Lithuania dikenal sejenis donat bernama spurgos yang mirip donat Polandia dan salah satu versi yang disebut varškės spurgos menggunakan keju cottage.

Di Prancis dan New Orleans, Louisiana dikenal kue gorengan bertabur gula halus yang disebut beignet.

 
Berliner asal Jerman

Di Jerman, kue serupa donat dengan isi selai disebut Berliner, sedangkan di kota Berlin dikenal dengan sebutan Pfannkuchen. Di Jerman sebelah selatan, Berliner yang dikenal dengan sebutan Krapfen merupakan kue untuk menyambut festival (Karneval atau Fasching) sekaligus hidangan malam Tahun Baru di Jerman sebelah timur.

Di Spanyol dan Amerika Latin dikenal churro yang bertabur gula halus dan mempunyai rasa mirip donat.

Malasada adalah kue gorengan serupa donat di Hawaii yang mirip dengan Filhoze asal Portugal, karena memang diperkenalkan imigran asal Portugis.

Di Israel, donat berisi jelly yang disebut Sufganiyah (סופגניה, bentuk jamak: Sufganyot סופגניות) merupakan hidangan tradisional perayaan Hanukkah.

Di Chili yang memiliki komunitas keturunan Jerman, Berliner dikenal sebagai Berlin dan berisi selai atau karamel yang disebut manjar.

Referensi

  1. ^ "etimonline.com Online Etymology Dictionary". 
  2. ^ "Dunkin' Donuts Indonesia". Dunkin' Donuts Indonesia. Diakses tanggal 2 February 2007. 
  3. ^ [1] Pasar kue donat makin menggiurkan
  4. ^ Firdanianty dan Tutut Handayani, Firdanianty. "Jurus Johnny di Donat". SWA. Diakses tanggal 2 February 2007. 
  5. ^ Sartono, Frans. ""Doughnuts", "Donuts", Donat sang Primadona". Kompas. Diakses tanggal 2 February 2007. 
  • Jones, Charlotte Foltz (1991). Mistakes That Worked. Doubleday. ISBN 0-385-26246-9.  - Origins of the doughnut hole
  • Rosana G Moreira et al, Deep Fat Frying: Fundamentals and Applications. ISBN 0-8342-1321-4
  • Rodney Drago (1973 B.C.), "XC Coaches: The Diet Behind success" Cankels Press Corp, Sayville, NY
  • Edge, John T. (2006). Donuts: An American Passion. Putnam. ISBN 0-399-15358-6. 

Lihat pula

Pranala luar