Kepangeranan-Keuskupan Hildesheim

Revisi sejak 23 Februari 2019 04.44 oleh Glorious Engine (bicara | kontrib) (Glorious Engine memindahkan halaman Keuskupan Hildesheim ke Kepangeranan-Keuskupan Hildesheim menimpa pengalihan lama)

Kepangeranan-Keuskupan Hildesheim (bahasa Jerman: Hochstift Hildesheim) adalah negara bagian Kekaisaran Romawi Suci dari abad pertengahan hingga tahun 1803. Wilayah ini dikuasai oleh Uskup Hildesheim, sehingga penguasanya memiliki wewenang duniawi dan gerejawi sebagai pangeran-uskup. Negara ini dinamai dari ibukotanya, Hildesheim.

Kepangeranan-Keuskupan Hildesheim

Hochstift Hildesheim
1235–1803
{{{coat_alt}}}
Lambang
Wilayah Hildesheim pada tahun 1789 (di tengah, sebelah kiri Braunschweig-Wolfenbüttel
Wilayah Hildesheim pada tahun 1789 (di tengah, sebelah kiri Braunschweig-Wolfenbüttel
StatusVasal
Ibu kotaHildesheim
Bahasa yang umum digunakanOstfalen
PemerintahanKepangeranan
Era SejarahAbad Pertengahan
• Pendirian keuskupan
815
• Mendapat status reichsfreiheit
1235
• Bergabung dengan Lingkaran Sachsen Hilir
1500
1519–23
• Disekularisasi dan menjadi wilayah Prusia
1803
• Menjadi wilayah Hannover
1815
Didahului oleh
Digantikan oleh
Duchy of Saxony Kadipaten Sachsen
krjKerajaan
Prusia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini

Setelah Kadipaten Sachsen ditaklukkan oleh Kerajaan Franka, Kaisar Karel yang Agung pada tahun 800 mendirikan sebuah keuskupan misionaris di istananya di Elze (Aula Caesaris), sekitar 19 km di sebelah barat Hildesheim. Anaknya Ludwig yang Saleh mendirikan Keuskupan Hildesheim pada tahun 815 yang dipersembahkan untuk Bunda Maria.

Selama pertemuan Dewan Kekaisaran Romawi Suci Mainz pada tanggal 15 Agustus 1235, Uskup Konrad II diakui sebagai pangeran-uskup Hildesheim oleh Kaisar Friedrich II. Akibatnya, Hildesheim mulai turut campur dalam urusan wilayah tetangganya, seperti di kadipaten Braunschweig-Lüneburg yang dikuasai oleh Wangsa Welf. Hal ini memicu Perang Keuskupan Hildesheim pada tahun 1519-1523 yang membuat Hildesheim kehilangan banyak wilayah.

Pada abad ke-16, wilayah Hildesheim dan sekitarnya menjadi Protestan, tetapi keuskupan ini tetap dapat mempertahankan kemerdekaannya dari negara-negara Protestan tetangga, seperti Braunschweig-Lüneburg. Dua abad kemudian, selama proses mediatisasi Jerman pada tahun 1803, keuskupan ini disekularisasi dan dibubarkan. Wilayahnya pertama-tama diberikan kepada Kerajaan Prusia, tetapi empat tahun kemudian wilayah ini diserahkan kepada Kerajaan Westfalen. Seusai kekalahan Napoleon, Kongres Wina pada tahun 1815 menyerahkan wilayah Hildesheim kepada Kerajaan Hannover.

Distrik (Ämter)

Pranala luar