Andi Arief
Andi Arief (lahir 20 November 1970) adalah seorang politikus dan mantan aktivis asal Indonesia. Andi menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat sejak tahun 2015.[1][2] Andi pernah menjabat sebagai Staf Khusus Presiden bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam dari tahun 2009 hingga 2014, pada masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.[3]
Andi Arief | |
---|---|
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat | |
Mulai menjabat 2015 | |
Ketua Umum | Susilo Bambang Yudhoyono |
Sekretaris Jenderal | Hinca Panjaitan |
Informasi pribadi | |
Lahir | 20 November 1970 Bandar Lampung, Lampung, Indonesia |
Partai politik | Partai Demokrat |
Afiliasi politik lainnya | Partai Rakyat Demokratik |
Suami/istri | Defianty |
Orang tua |
|
Almamater | Universitas Gadjah Mada |
Sunting kotak info • L • B |
Andi dikenal sebagai aktivis pro-demokrasi pada masa mudanya, ia aktif di Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID) yang berafiliasi dengan Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada pertengahan dekade 1990-an. Akibat kegiatan aktivismenya yang dianggap mengancam Orde Baru, ia menjadi salah satu korban penculikan aktivis pada tahun 1998.[4]
Dugaan penyalahgunaan narkotika
Pada tanggal 3 Maret 2019 pukul 18:30 WIB, sesuai keterangan Wakil Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Kombes Krisno Siregar, Andi Arief ditangkap di sebuah hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat karena diduga menggunakan sabu. Polisi mencari barang bukti hingga menggeledah kamar mandi hotel dan terpaksa membongkar toilet duduk di dalam kamar mandi tersebut.[5] Atas peristiwa itu, pihak Partai Demokrat langsung menggelar rapat darurat.[6]
Referensi
- ^ Ini susunan pengurus Partai Demokrat periode 2015-2020 Antaranews, 4 Juli 2015
- ^ Keputusan Menkumham No: M.HH-24.AH.11.01 Tahun 2017
- ^ Presiden Resmi Angkat 10 Staf Khusus Tempo, 19 November 2009
- ^ DATA PRIBADI ANDI ARIEF Aktivis PRD
- ^ "Polri: Andi Arief Diduga Konsumsi Sabu". Detik. Diakses tanggal 4 Maret 2019.
- ^ "PD Gelar Rapat Darurat Bahas Andi Arief Ditangkap karena Narkoba". Detik. Diakses tanggal 4 Maret 2019.