Faisal dari Arab Saudi

Raja Arab Saudi (1906-1975)

Faisal bin 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurrahman as-Saud (bahasa Arab: فيصل بن عبدالعزيز آل سعود Fayṣal ibn ‘Abd al-‘Azīz Āl Su‘ūd; 14 April 1906 – 25 Maret 1975), dikenal dengan sebutan Malik Faisal (Raja Faisal). Faisal lahir di Riyadh pada tahun 1906 dan merupakan anak ketiga Raja 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurrahman as-Saud, Raja pertama dari kalangan Bani Suud yang memproklamirkan berdirinya Negara Monarki Arab Saudi. Dia terkenal dengan kebijakan pan-Islamisme, anti komunis, dan pro Palestina. Dia wafat pada tahun 1975 dibunuh oleh keponakannya sendiri, Faisal bin Musaid.

Faisal dari Arab Saudi
Raja Faisal
Raja Arab Saudi
Berkuasa2 November 1964 – 25 Maret 1975 (10 tahun, 143 hari)
Baiat2 November 1964
PendahuluSaud
PenerusKhalid
Kelahiran14 April 1906
Riyadh, Al Rashid
Kematian25 Maret 1975(1975-03-25) (umur 68)
Arab Saudi
PasanganSultana bint Ahmed Al Sudairi
Al Jawhara bint Saud Al Kabir
Haya bint Turki Al Turki
Iffat Al-Thunayan
KeturunanPangeran Abdullah
Pangeran Mohammed
Putri Sara
Putri Lolowah
Pangeran Khalid
Pangeran Saud
Pangeran Sa'ad
Pangeran Abdul-Rahman
Pangeran Bandar
Putri Latifa
Putri Munira
Putri al-Jauhara
Putri al-Anud
Putri Misha'il
Putri Fahda
Putri Nura
Pangeran Turki
Putri Haifa
WangsaWangsa Saud
AyahRaja Abdulaziz
IbuTarfa binti Abduallah bin Abdulateef al Sheekh
AgamaIslam

Awal Kehidupan

Faisal bin Abdul Aziz dilahirkan di Riyadh pada 14 April 1906.[1][2][3] Dia adalah anak ketiga dari Raja pertama, Raja Abdul Aziz[4] Ibunya Tarfa binti Abdullah bin Abdul Latif Asy Syaikh,[5] yang di nikahi Abdul Aziz pada 1902 setelah menaklukkan Riyadh. Dia berasal dari keluarga Asy-Syaikh, keturunan dari Muhammad bin Abdul Wahhab.[6][7] Kakek dari Faisal, Abdullah bin Abdullatif, satu dari ulama dan penasihat raja Abdul Aziz.[8]

Ibu dari Faisal meninggal pada 1912 ketika Faisal sangat muda [9] dan Faisal kecil tinggal bersama kakeknya yang mengajarkan dia Al-Quran dan dasar-dasar agama Islam, yang sangat mempengaruhi kehidupannya selanjutnya.

Faisal hanya memiliki 1 saudari, Nurah. Dia dinikahi sepupunya, Khalid bin Muhammad bin Abdul Rahman, anak dari Muhammad bin Abdul Rahman.[10]

Riwayat Hidup

Dimasa remajanya, tepatnya diusia 16 tahun, Pangeran Faisal diangkat menjadi panglima perang dan diberi kepercayaan memimpin sebuah ekspedisi untuk memadamkan pemberontakan sebuah suku di wilayah Asir, Hijaz bagian selatan. Pengalaman militernya kembali digembleng diusia 19 tahun, ketika diberi kepercayaan mengomandani sebuah pasukan untuk merebut Jeddah dari suku Hashemit. Pangeran Faisal mencapai prestasi puncaknya dalam bidang militer pada tahun 1934, setelah dia berhasil merebut pelabuhan Hodeida dalam waktu yang relatif singkat dari Yaman.

Pada tahun 1932, Raja 'Abdul 'Aziz pun memproklamirkan berdirinya Negara Monarki Arab Saudi dengan Raja 'Abdul 'Aziz bin 'Abdurrahman sendiri sebagai Raja pertama pasca peresmiannya ini. Pada tahun ini pula, Pangeran Faisal diberi jabatan sebagai Menteri Luar Negeri Arab Saudi. Pada sebuah pidato kenegaraannya dalam sebuah konferensi KTT Perdamaian dikota Versailles, Prancis, kharismanya berhasil memukau delegasi-delegasi negara asing yang hadir dalam konferensi tersebut.

Setelah PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) mengeluarkan resolusi pemecahan Palestina untuk pendirian negara Israel, Pangeran Faisal pun mendesak Raja 'Abdul 'Aziz untuk memutuskan hubungan diplomasi dengan Amerika Serikat yang menjadi salah satu pencetus resolusi tersebut. Selepas kakaknya, yakni Raja Saud bin 'Abdul 'Aziz yang diangkat menggantikan Raja 'Abdul 'Aziz turun tahta, Pangeran Faisal pun dilantik menjadi pemerintah sementara. Pada tanggal 2 November tahun 1964, Pangeran Faisal pun resmi dilantik sebagai Raja kedua Arab Saudi menggantikan Raja Saud bin 'Abdul 'Aziz dengan gelar Malik Faisal bin 'Abdul 'Aziz as-Saud.

Raja Faisal dikenal sebagai pemimpin yang shalih dan sangat memperhatikan kesejahteraan rakyatnya. Ia sangat memperhatikan kepentingan rakyatnya, banyak sekali program-program baru yang dicanangkannya selepas penobatannya sebagai kepala negara. Beberapa diantaranya adalah, pada tahun 1967 Raja Faisal menggalakkan program penghapusan perbudakan.

Raja Faisal juga melakukan penyederhanaan gaya hidup keluarga kerajaan serta melakukan penghematan kas kerajaan dengan menarik 500 mobil mewah Cadillac milik istana.

Pada tahun yang sama dengan pencanangan program penghapusan perbudakan, Raja Faisal menyerukan Agresi melawan Israel dalam rangka pembelaannya terhadap Yerusalem dan menghentikan Israel dari program pemekaran wilayah negaranya atas daerah-daerah disekitarnya.

Dalam seruan khutbah Jihadnya melawan Israel, Raja Faisal berdo'a dihadapan khalayak agar Allah menetapkan kematiannya diterima Allah sebagai Syuhada fi sabilillah. Ia juga berdo'a agar Allah bersegera mencabut nyawanya apabila ia tak mampu membebaskan Yerusalem dari Israel.[11]

Pada tanggal 25 Maret 1975, Raja Faisal wafat pada tahun itu karena dibunuh. Pembunuhnya adalah keponakannya sendiri, yaitu Faisal bin Mus'ad.

Lain-lain

Kota Lyallpur di Pakistan dinamakan kembali menjadi Faisalabad pada tahun 1979. Masjid Faisal di Islamabad, Pakistan, juga dinamakan berdasarkan nama Raja Faisal.

Referensi

Mengenal Raja Faisal dari Kerajaan Arab Saudi: www.youtube.com/watch?v=PlBo3B52Imw

  1. ^ "King Faisal Ibn Abdul Aziz Al Saud, Saudi Arabia". Diakses tanggal 25 June 2012. 
  2. ^ George Kheirallah (1952). Arabia Reborn. Albuquerque: University of New Mexico Press. hlm. 254. Diakses tanggal 14 March 2015.  – via Questia (perlu berlangganan)
  3. ^ "The kings of the Kingdom". Ministry of Commerce and Industry. Diakses tanggal 28 July 2012. 
  4. ^ Nabil Mouline (April–June 2012). "Power and generational transition in Saudi Arabia" (PDF). Critique Internationale. 46: 1–22. Diakses tanggal 24 April 2012. 
  5. ^ Winberg Chai (22 September 2005). Saudi Arabia: A Modern Reader. University Press. hlm. 193. ISBN 978-0-88093-859-4. Diakses tanggal 26 February 2013. 
  6. ^ "Wahhabism – A Unifier or a Divisive Element". APS Diplomat News Service. 7 January 2013. Diakses tanggal 26 March 2013. 
  7. ^ "The New Succession Law Preserves The Monarchy While Reducing The King's Prerogatives". Wikileaks. 22 November 2006. Diakses tanggal 21 July 2013. 
  8. ^ "Riyadh. The capital of monotheism" (PDF). Business and Finance Group. Diakses tanggal 22 July 2013. 
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bligh
  10. ^ As'ad AbuKhalil (2004). The Battle for Saudi Arabia. Royalty, fundamentalism and global power. New York City: Seven Stories Press. ISBN 1-58322-610-9. 
  11. ^ Raja Faisal dari Kerajaan Arab Saudi
Didahului oleh:
Saud
Raja Arab Saudi
1964–1975
Diteruskan oleh:
Khalid