Anindya Bakrie

pengusaha Indonesia

Rangkuman

Anindya Bakrie
 
Wakil Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Pemberdayaan Daerah Kamar Dagang dan Industri (KADIN)[1]
Mulai menjabat
17 Desember 2015
Direktur APEC Business Advisory Council
Mulai menjabat
2010
Informasi pribadi
Lahir
Anindya Novyan Bakrie

10 November 1974 (umur 50)
Jakarta, Indonesia
Kebangsaan  Indonesia
Suami/istriFirdani Saugi
AnakAlisha Anastasia Bakrie
Azra Fadilla Bakrie
Akila Abunundya Bakrie
Orang tuaAburizal Bakrie (Father)
Tatty Murnitriati (Mother)
KerabatAnindra Ardiansyah Bakrie (Younger brother)
Anindhita Anestya Bakrie (Younger brother)[2]
PendidikanStanford Graduate School of Business
Northwestern University
PekerjaanPengusaha
Dikenal karenaPresiden Komisaris dariBakrie & Brothers
CEO dari Bakrie Global
Direktur PRSI
Wakil Ketua KADIN
     
 
Sunting kotak info • L • B
 

Anindya Novyan Bakrie (lahir 10 November 1974) dikenal sebagai Anindya adalah pengusaha Indonesia di bidang Teknologi, Media, dan Telekomunikasi (TMT).[3][4] Saat ini menjadi Direktur Bakrie Group[5], yang kepentingan bisnisnya mengendalikan sejumlah perusahaan publik dengan kapitalisasi pasar gabungan sekitar US $ 15 miliar [6]. Anindya merupakan pendiri dan saat ini menjabat sebagai CEO dari Visi Media Asia (VIVA) Group yang memiliki stasiun televisi dengan lini Berita dan Olah Raga, yakni tvOne, lini hiburan yakni ANTV, dan portal berita VIVA.co.id)[7], dan Bakrie Center Foundation yang bertujuan untuk menghasilkan cendekiawan progresif terkemuka Indonesia dan pemimpin yang bersemangat, terutama melalui kerja sama pendidikan dengan universitas terkemuka dan pusat penelitian terkemuka.[8][9][10]

Anindya sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua di Kamar Dagang dan Industri Indonesia[11] dan ditunjuk oleh Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono sebagai Direktur dari APEC Business Advisory Council (ABAC)[12], yang didirikan oleh Asia-Pacific Economic Cooperation atau APEC pada tahun 1995 sebagai kendaraan untuk melegitimasi partisipasi sektor privat dalam APEC.[13]

Anindya secara rutin menulis tentang isu-isu yang berkaitan dengan Asia Tenggara.[14] Ia memiliki kolom bulanan di The Jakarta Globe, dan merupakan penulis lepas untuk The Jakarta Post serta The Wall Street Journal.[15] Salah satu tulisannya membahas mengenai kunjungan mantan Presiden Amerika, Barack Obama ke Indonesia.[16] dan kepemimpinan Indonesia untuk Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).[17]

Kehidupan Personal & Pendidikan

Anindya lahir di Jakarta, indonesia pada tanggal 10 November 1974, merupakan anak dari Aburizal Bakrie dan Tatty Murnitriati.[18][19] Anindya adalah cucu tertua Achmad Bakrie yang merupakan pendiri Bakrie Group pada tahun 1942, yang sekarang dikenal sebagai Bakrie & Brothers. Anindya Bakrie menikahi Firdani Saugi dan memiliki 3 orang anak.

Anindya mengenyam Pendidikan dasar di Sekolah Dasar Triguna, lulus pada tahun 1986 sebelum melanjutkan Pendidikan menengah di sekolah Katolik khusus pria, Pangudi Luhur, yang keduanya berlokasi di Jakarta.[20] Ia kemudian belajar di Phillips Academy di Andover, Massachusetts, sebuah sekolah menengah atas di United States.

Dilatarbelakangi oleh ketertarikan di bidang keuangan dan teknologi, serta keinginan mengikuti jejak bisnis Ayah serta Kakeknya, Anindya pada awalnya hendak mengambil Ekonomi sebagai jurusan utama di bangku perkuliahan.[21] Namun kemudian, Anindya meraih gelar sarjana di bidang Teknik Industri dari Northwestern University, Illinois, pada tahun 1996.[22] Ia percaya bahwa Teknik industri adalah jurusan yang dapat mengakomodasi ketertarikannya di bidang ekonomi serta kebutuhannya untuk memahami pola bisnis Bakrie & Brothers yang berporos pada bisnis industri.

Ia kemudian mendapatkan gelar Master dari Global Management Immersion Experience (GMIX) program di Stanford Graduate School of Business pada tahun 2001[23]. Anindya adalah mahasiswa ke-3 dari seluruh mahasiswa Indonesia yang berhasil lulus dari program tersebut. Ia kemudian berusaha menjembatani mahasiswa untuk dapat mengenyam Pendidikan di Stanford Business School melalui Bakrie Center Foundation.[24]

Anindya saat ini tengah belajar di People's Bank of China School of Finance (PBCSF) untuk mendapatkan gelar Executive MBA (Angkatan 2018) di Tsinghua University.

Sejak tahun 2002, Anindya terkualifikasi sebagai manajer portfolio di Bappepam portfolio manager, dan memilikiLisensi Manajemen Investasi di Indonesia.

Kegiatan Filantropis

Anindya mendirikan Bakrie Center Foundation (BCF) pada tahun 2010. Yayasan ini bertujuan untuk membangun jaringan yang baik untuk memungkinkan para sarjana muda Indonesia untuk melanjutkan pendidikan tinggi di universitas-universitas terkemuka di dalam dan luar negeri. BCF telah bermitra dengan Stanford Management Company dan Northwestern University’s.

BCF melalui Bakrie Graduate Fellowship Scholarship Fund juga menyediakan $30.000 setiap tahun untuk membiayai 4 mahasiswa Pendidikan master dari berbagai negara ASEAN, dua dari Indonesia, yang belajar di NTU selama 5 tahun masa pendidikan.[25] BCF juga melaksanakan Leadership Development for Graduate Students (LDGS), program pelatihan kepemimpinan tingkat lanjut dari BCF, sebagai bagian dari paket The Bakrie Graduate Fellowship. Program ini dimulai sebagai upaya untuk membantu persiapan pemimpin masa depan.[26] Implementasi dari LDGS diperlihatkan oleh para alumni BCF dan murid-murid dari mitra universitas BCF.Bakrie Graduate Fellowship telah mendanai 470 murid dan 1,500 peserta LDGS secara keseluruhan.[27]

BCF memiliki program bertajuk Leadership Experience and Development (LEAD Indonesia)[28], sebuah latihan pembangunan kepemimpinan yang sudah dimulai sejak tahun 2018, dibuat untuk professional muda agar dapat menangkal isu kritis nasional Indonesia. LEAD Indonesia saat ini memiliki 33 sahabat aktif dengan kunci focus pada pembangunan Pendidikan, jaminan kesehatan, dan sektor lingkungan lintas provinsi di Indonesia.

Anindya juga terlibat sebagai Patronage dari Bakrie University sejak tahun 2009, dan sebagai Ketua dari Bakrie for the Nation Foundation (Bakrie Untuk Negeri) sejak tahun 2007.[29]

Karier

Anindya menjabat sebagai Presiden Komisaris dari Bakrie Group dan CEO dari Bakrie Global, sebuah perusahaan investasi yang memiliki saham utama dari beberapa perusahaan media seperti VIVA, tvOne dan ANTV.[30] [31]

Pada akhir tahun 2015, Anindya ditunjuk sebagai Wakil Ketua Organisasi dari Kamar Dagang dan Industri Republik Indonesia, bertanggung jawab atas Organisasi, Keanggotaan, dan Pemberdayaan. Anindya merupakan anggota aktif APEC Business Advisory Council dan kemudian ditunjuk sebagai Ketua dari ABAC Indonesia.[32]

Karier Bisnis

Memiliki ketertarikan di bidang Ekonomi, Anindya memulai kariernya sebagai banker investasi di Salomon Brothers, Wallstreet, di United States pada tahun 1996.[21] Pada tahun 1997, Ayah Anindya Bakrie, Aburizal Bakrie, memintanya untuk kembali ke Indonesia pasca kerusuhan 1998. Ketika baru mendapatkan gelar M.B.A dari Stanford, ia kemudian menjabat sebagai Deputy to Chief Operating Officer dan Managing Director of Bakrie & Brothers. [33]

Setelah menjual Bakrie Telekom untuk fokus pada media dan teknologi, Anindya mengambil ANTV dan Lativi Media Karya, serta portal berita online Vivanews, pada tahun 2011. [34]

Menangkap pertumbuhan besar dalam startup dan perusahaan teknologi di Indonesia, Anindya juga mengambil inisiatif dengan menjadi investor utama di Indonesia Convergence Venture,[35] modal ventura yang berbasis di Indonesia yang didirikan bersama dengan koneksinya di Stanford, Adrian Li pada tahun 2015.[36]

Dalam banyak berita, bisnis yang diurus Anindya terlihat dekat dengan banyak perusahaan besar milik negara Cina, termasuk Sinochem dan China JinMao. [37]

Karier di Bidang Teknologi, Media, dan Telekomunikasi

Telekomunikasi

Pada bulan Desember 2003, Anindya menjadi Presiden Direktur & CEO PT Bakrie Telecom, penyedia telekomunikasi nirkabel CDMA publik terbesar di Indonesia pada saat itu, dengan lebih dari 11 juta pelanggan pada tahun 2011. Perusahaan ini menawarkan produk dan layanan telepon seluler, telepon rumah, panggilan langsung internasional, telepon jarak jauh, layanan akses internet, dan layanan bernilai tambah.[38] BTEL berhasil terdaftar di Bursa Efek Jakarta pada bulan Februari 2006 dan menyelesaikan Penerbitan Saham senilai US $ 300 juta pada bulan Maret 2008.[39]

Media

Keterlibatan pertama Anindya di bident media adalah mengembalikan Cakrawala Andalas Televisi (ANTV), yang baru saja gagal melakukan pembayaran hutang senilai $ 128 juta. Pada tahun 2002, Anindya mengirim proposal restrukturisasi ke lebih dari 200 kreditor dan membujuk mereka untuk merestrukturisasi utang mereka menjadi ekuitas. Hutang dipotong menjadi nol, meskipun itu berarti memotong saham Bakrie dari 60% menjadi 21%. Anindya juga membuat penyesuaian konten, mengubah campuran dari pemrograman umum yang individual menjadi berfokus pada acara ramah keluarga seperti acara kuis, pertunjukan anak-anak dan pertandingan sepak bola.[40] Pada 2005 Anindya membujuk mogul media Rupert Murdoch untuk membeli 20% dari ANTV seharga $ 20 juta. Dari peringkat ke-8 di tahun 2012, ANTV sekarang berada di peringkat # 1 di dunia hiburan.[41]

Pada 2007, ia membeli stasiun TV kedua, Lativi Media Karya, dari pebisnis dan mantan menteri Ketenagakerjaan, Abdul Latief. Stasiun ini berganti nama menjadi TV One dan direkonstruksi untuk fokus pada berita untuk pemirsa kelas menengah. Bersama-sama, ANTV dan TV One menguasai sekitar 15,6% dari pengeluaran iklan TV di Indonesia. Pada 2011, Anindya bekerja sama dengan pengusaha Erick Thohir, untuk mengambil kedua stasiun TV tersebut, ditambah portal berita online Vivanews. Di Visi Media Asia — atau grup Viva — Anindya adalah ketua dan Erick Thohir adalah presiden direktur.[42]

Teknologi

Pada tahun 2014, Bakrie Global Group yang dipimpin oleh Anindya menginvestasikan Series C di Path, sebuah jaringan social privat, dengan jumlah pengguna aktif dari Indonesia yang mencapai 4 juta orang.[43]

  1. ^ "Ini Susunan Lengkap Pengurus Kadin Indonesia 2015-2020". Diakses tanggal 22 February 2019. 
  2. ^ "Autobiografi Anindya Bakrie". Diakses tanggal 27 December 2018. 
  3. ^ "6 Fakta Anindya Bakrie". Diakses tanggal 27 December 2018. 
  4. ^ Ardhi Sanjaya, Uyun (12 November 2018). "Kakak Ipar Nia Ramadhani Ulang Tahun, Karir Bisnisnya Tak Kalah Moncer dari Ardi Bakrie". Tribun News Bogor. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  5. ^ "Indonesia's Bakrie Center Foundation to endow professorship at RSIS, NTU". news.ntu.edu.sg. Diakses tanggal 2019-03-24. 
  6. ^ "Anindya Novyan Bakrie - Bakrie Global Ventura". www.bakrieglobal.com. Diakses tanggal 2019-03-24. 
  7. ^ "Visi Media Asia", Wikipedia (dalam bahasa Inggris), 2018-11-28, diakses tanggal 2019-03-24 
  8. ^ "Bakrie Center Foundation | Vision Mision". www.bcf.or.id. Diakses tanggal 2019-03-24. 
  9. ^ "Anindya Bakrie, Kenal Bisnis Sejak Balita". Properti Kompas. Kompas. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  10. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2015-03-16). "Bakrie Center Foundation Sediakan 120 Beasiswa Pasca Sarjana – VIVA". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2019-03-24. 
  11. ^ Sukirno (17 December 2015). "Ini Susunan Lengkap Pengurus Kadin Indonesia 2015-2020". Bisnis.com. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  12. ^ "Anindya Bakrie". World Economic Forum. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  13. ^ "APEC entrepreneurs meet in Hong Kong this week". ANDINA. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  14. ^ "Anindya Novyan Bakrie - Bakrie Global Ventura". www.bakrieglobal.com. Diakses tanggal 2019-03-24. 
  15. ^ "Corporate Information". www.bakriesumatera.com. Diakses tanggal 2019-03-24. 
  16. ^ Bakrie, Anindya. "Paging for Mr. Obama in Indonesia". WSJ Opinion. WSJ. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  17. ^ Bakrie, Anindya. "Indonesia Takes the Stage". WSJ Opinion. WSJ. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  18. ^ Times, I. D. N.; Fathurohman, Irfan. "Ini Lima Fakta Pengusaha Muda Anindya Bakrie". IDN Times. Diakses tanggal 2019-03-24. 
  19. ^ "Profil Anindya Bakrie". Diakses tanggal 27 December 2018. 
  20. ^ VIVA, PT VIVA MEDIA BARU- (2017-02-10). "Profil Anindya N Bakrie - VIVA". www.viva.co.id. Diakses tanggal 2019-03-24. 
  21. ^ a b Finance, Detik. "Anindya Bakrie: Saya Spesialis Perusahaan Susah". Detik Finance. Detik. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  22. ^ "Anindya Novyan Bakrie". World Economic Forum. Diakses tanggal 2019-03-24. 
  23. ^ "Anindya Novyan Bakrie". World Economic Forum. Diakses tanggal 2019-03-24. 
  24. ^ Setiawan, Aries. "Bakrie Center Foundation Sediakan 120 Beasiswa Pasca Sarjana". Viva.com. Viva. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  25. ^ Satu, Berita. "Bakrie Serahkan $ 3 Juta ke NTU untuk Membangun Riset Asean". Berita Satu. Berita Satu. Diakses tanggal 18 March 2019. 
  26. ^ Solihin, Eka Achmad (5 January 2019). "Gerakan Ayo Kuliah PKH Lampung Juarai LEAD Indonesia 2018". Tribun News. Diakses tanggal 18 March 2019. 
  27. ^ "Bakrie Center Foundation Menjajaki Kerjasama Dengan Universitas Pertahanan Indonesia, Asean Foundation Dan Indonesian Council On World Affairs (Icwa)". Bakrie Center Foundation. Diakses tanggal 18 March 2019. 
  28. ^ Solihin, Eka Achmad. "Gerakan Ayo Kuliah PKH Lampung Juarai LEAD Indonesia 2018". Tribun News. Diakses tanggal 18 March 2019. 
  29. ^ Negeri, Untuk. "Struktur Organisasi". Untuk Negeri. Diakses tanggal 18 March 2019. 
  30. ^ "Leadership of Bakrie Global". Diakses tanggal 28 December 2018. 
  31. ^ Anindya, bersama dengan mitra bisnisnya Erick Tohir dan Sumrith Thanakarnjanasuth, pengusaha dari Thailand yang juga membeli Oxford United
  32. ^ "APEC Business Advisory Council" (PDF). Diakses tanggal 11 March 2019. 
  33. ^ CD, Ford Motor. "Bakrie & Brothers in spotlight after M&A, debt deals". Reuters. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  34. ^ Shmavonian, Karl. "Next Tycoons: Anindya Bakrie Assembles a Media Powerhouse In Indonesia". Forbes. Forbes Asia Contributor Group. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  35. ^ Perwitasari, Puspa. "Pemodal Besar Kian Gencar Biayai Startup". Kontan.co.id. Kontan. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  36. ^ Asia, Digital News. "INDONESIA'S CONVERGENCE VENTURES ANNOUNCES US$30 MIL FINAL CLOSING VC FUND". Digitals News Asia. Digital News Asia. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  37. ^ Group, Sinochem. "Chairman Frank Ning Met with Bakrie & Brothers' President Commissioner Anindya Bakrie". Sinochem. Sinochem. 
  38. ^ Indonesia Investments, Business. "Bakrie Telecom". Indonesia Investments. Indonesia Investments. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  39. ^ Indonesia, Bursa Efek. "Bakrie Telecom" (PDF). IDX. IDX. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  40. ^ Shmavonian, Karl. "Next Tycoons: Anindya Bakrie Assembles a Media Powerhouse In Indonesia". Forbes. Forbes Asia. 
  41. ^ Boks, Data. "Tingkat Kepemirsaan Stasiun Televisi, Siapa Unggul? Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul ["Tingkat Kepemirsaan Stasiun Televisi, Siapa Unggul?"]". KataData. KataData. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  42. ^ Shmavonian, Karl. "Next Tycoons: Anindya Bakrie Assembles a Media Powerhouse In Indonesia". Forbes. Diakses tanggal 19 March 2019. 
  43. ^ Nanda Pratama, Aswab. "Path Akan Tutup Layanan, Ini 7 Fakta tentang Jejaring Sosial Itu". Tekno Kompas. Kompas. Diakses tanggal 19 March 2019.