Islamisme di Inggris

Revisi sejak 16 April 2019 07.00 oleh Eltha59 (bicara | kontrib) (Dibuat dengan menerjemahkan halaman "Islamism in the United Kingdom")
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Islamisme (Islam politis) telah ada di Inggris sejak tahun 1970-an, dan telah membuka diri kepada masyarakat luas serta menjadi topik diskursus politik sejak permulaan abad ke-21.

Islam di Inggris telah berkembang dengan pesat karena pengaruh imigrasi sejak tahun 1980-an. Pada tahun 2011, sejumlah 2,7 juta umat Muslim (4.8% dari populasi keseluruhan Inggris) telah tinggal di Britania Raya (kebanyakan di Inggris). Jumlah tersebut adalah pertambahan empat kali lipat dalam jangka waktu 30 tahun (pada tahun 1981 berjumlah 550.000), dan kecenderungannya akan terus bertumbuh dengan pesat.[1]

Sejarah mula-mula

Islam radikal telah ada di Britania Raya sejak tahun 1970-an, akan tetapi belum mendapatkan perhatian publik secara luas sampai dengan insiden pengeboman London pada 7 July 2005; terorisme di Inggris pada tahun 1970-an sampai dengan 1990-an kebanyakan disebabkan oleh Konflik Irlandia Utara. Baru setelah insiden-insiden pada tahun 2005 keberadaan Islam radikal politis di Inggris diakui secara luas dan lalu dikaji.[butuh rujukan]

Dawatul Islam adalah sebuah organisasi Islamis yang berpusat di London, dan didirikan tahun 1978[2][sumber tepercaya?] oleh sebuah Misi Islami ke Inggris yang dibentuk oleh partai Jamaat-e-Islami Pakistan-untuk melayani penduduk Muslim Bengali Timur di Inggris setelah pendirian negara Banglades pada tahun 1971.[butuh rujukan]

Seorang aktivis Islamis Suriah, Omar Bakri Muhammad, pindah ke Inggris pada tahun 1986, dan mendirikan cabang Hizbut Tahrir, dan kemudian Al-Muhajiroun ("Para Muhajirin"), yang kemudian dilarang melalui Undang-undang Terorisme tahun 2000 Inggris pada tanggal 14 Januari 2010. Gangguan sosial mulai terasa di komunitas Muslim di Inggris pada tahun 1988 dalam bentuk penerbitan novel satir berjudul The Satanic Verses di London. [citation needed] Buku tersebut ditolak melalui sebuah fatwa pada tahun berikutnya.[3]

Pada tahun 1989, sbuah Partai Islam Inggris didirikan oleh seorang mualaf kelahiran Sheffield.[butuh rujukan]

Islamic Forum of Europe didirikan pada tahun 1990. Kabarnya forum ini didirikan oleh para mantan anggota kelompok Dawatul Islam, yang berhubungan dengan Jamaat-e-Islami, yang kemudian berebut hak pengelolaan Masjid East London dengan Dawatul Islam pada "sepanjang akhir dekade 1980-an"[4] dan menghasilkan "dua perintah Pengadilan Tinggi" pada tahun 1990 yang "sebagai tanggapan atas kekerasan" yang terjadi dalam masjid tersebut.[5]

Islamic Society of Britain (ISB) didirikan pada tahun 1990 untuk mengembangkan nilai-nilai Islami.[6][7] The Young Muslims UK (YMO) yang didirikan pada tahun 1984, digabungkan ke dalam ISB sebagai organisasi sayap pemudanya. Pada tahun 1997, beberapa pendukung Ikhwanul Muslimin "memecahkan diri" dari ISB untuk membentuk Muslim Association of Britain. [relevant? ]

Perkembangan setelah 2005

The Saved Sect beroperasi sejak tahun 2005 akan tetapi dilarang pada tahun 2006. Puncak fenomena ini terlihat saat Kontroversi kartun Nabi Muhammad Jyllands-Posten pada tahun 2006, ketika organisasi penerus Al-Muhajiroun yang telah dilarang, Al Ghurabaa, memerintahkan para umat Muslim untuk "Membunuh siapa pun yang menghina Nabi Muhammad", yang akhirnya menyebabkan terjadinya demonstrasi besar di London.[butuh rujukan]

Setelah terjadinya serangan teroris pada tahun 2005, fenomena Islamisme di dalam populasi penduduk Muslim di Inggris mendapat sorotan. Salah satu video awal yang menyorotinya adalah Londonistan: How Britain is Creating a Terror State Within (2006). Lalu video Undercover Mosque tayang pada tahun 2007 (video ini memiliki sebuah sekuel pada tahun 2008).Organisasi Islam4UK yang dipimpin oleh Anjem Choudary (seorang warga negara Inggris Keturunan Pakistan yang dilahirkan di Inggris pada tahun 1967) telah beraktivitas sejak tahun 2009. Organisasi ini kemudian juga dilarang melalui Undang-undang Terorisme Inggris tahun 2000 pada tanggal 14 Januari 2010.

Sejak tahun 2006, Islamic Forum of Europe (IFE) telah berada dalam pengawasan karena menumbuhkan politik Islamis di kalangan imigran Banglades.[8] IFE dan East London Mosque, telah menampung pengkhotbah ekstremis termasuk Anwar al-Awlaki.[9] Sebuah dokumenter dalam acara Dispatches yang ditayangkan pada tanggal 1 Maret 2010 menduga IFE adalah sebuah organisasi ekstremis dengan agenda terselubung yang bertentangan dengan nilai-nilai demokrasi Inggris.[10] Dispatches mengutip perkataan Azad Ali, koordinator urusan masyarakat IFE, yang mengatakan, "Demokrasi, apabila maksudnya adalah tidak menjalankan syariat Islam, maka tentu saja tidak akan ada yang menyetujuinya".[11] Menanggapi pernyataan tersebut melalui sebuah tulisan komentar di korang Guardian, Inayat Bunglawala dari Muslim Council of Britain menduga bahwa banyak dari perorangan yang diwawancara pada dokumenter tersebut memiliki "agenda terselubung mereka sendiri" yang mengisyaratkan bahwa klaim Jim Fitzpatrick yang menyatakan Partai Buruh (Inggris) telah "disusupi" anggota IFE dimotivasi kepentingan pemilihan umum saat itu.[12] IFE dan YMO disebutkan dalam buku The Islamist (2007) oleh Ed Husain. Dalam buku itu Husain menjelaskan bahwa YMO kebanyakan menarik pemuda Inggris yang berbahasa Asia, mereka menyediakan perkumpulan atau diskusi tiap hari di Masjid East London sambil mengajarkan tentang Islam, YMO menangani sistem politik agama Islam.[13]

Islamic Human Rights Commission (IHRC, didirikan pada tahun 1997) digolongkan sebagai suatu "organisasi Islamis radikal yang menggunakan bahasa dan teknik lobi kelompok hak asasi manusia untuk mengejar agenda ekstremis" oleh Stephen Roth Institute pada tahun 2005.[14]

Lihat juga

  • Kritik terhadap Islamisme
  • Terorisme Islamis di Inggris
  • Islam di Britania Raya
  • Islamofobia di Inggrs
  • Muslim Council of Britain
  • Dewan Penasihat Nasional untuk Masjid dan Imam
  • Inggris dan ISIL

Referensi

  1. ^ Perry, Keith (January 10, 2013). "Almost a tenth of babies and toddlers in England and Wales are Muslim, census figures show". The Daily Telegraph. 
  2. ^ [1] Da'watul Islam UK & Eire on LinkedIn
  3. ^ "BBC ON THIS DAY | 14 | 1989: Ayatollah sentences author to death". BBC News. Diakses tanggal 2013-10-20. 
  4. ^ Husain, Ed, The Islamist, Penguin, 2007, p.24-5, 166
  5. ^ Husain, Ed, The Islamist, Penguin, 2007, p.279
  6. ^ Islamic Society of Britain. Last accessed April 15, 2008.
  7. ^ "From scholarship, sailors and sects to the mills and the mosques". The Guardian. Guardian News and Media Limited. 2002-06-18. Diakses tanggal 2008-04-22. 
  8. ^ Delwar Hussain, "Bangladeshis in East London: from secular politics to Islam Error in webarchive template: Check |url= value. Empty.", openDemocracy, 7 July 2006
  9. ^ Andrew Gilligan (16 May 2010). "Radical Muslims lose grip on London council". The Daily Telegraph. 
  10. ^ Andrew Gilligan, Backlash at the mosque, Daily Telegraph, 13 March 2010
  11. ^ Andrew Gilligan, "IFE: not harmless democrats", The Guardian, 4 March 2010. Andrew Gilligan (22 October 2010). "'Britain's Islamic republic': full transcript of Channel 4 Dispatches programme on Lutfur Rahman, the IFE and Tower Hamlets". London: Daily Telegraph. Diakses tanggal 26 March 2014. 
  12. ^ Inayat Bunglawala, "Watch out: democratic Muslims about", The Guardian, 3 March 2010
  13. ^ The Islamist, pp. 52-60.
  14. ^ "The Islamic Human Rights Commission (IHRC) is a radical Islamist organisation that uses the language and techniques of a human rights lobbying group to promote an extremist agenda. Formed in 1997 by its current chairman, Massoud Shadjareh, the IHRC supports jihad groups around the world, campaigns for the release of convicted terrorists and promotes the notion of a western conspiracy against Islam. Shadjareh and the IHRC subscribe to the radical Islamist belief that Jewish conspiracies are afoot to undermine Muslims, and they liken Jews and Israelis to Nazis. Members of the IHRC's board of advisors have even called on Muslims to kill Jews. They include the Saudi Islamist Muhammad al-Mas‘ari and Muhammad al-‘Asi, an American convert to Islam who was banned from preaching at his mosque in Washington, D.C., and has been a frequent visitor to Britain. Antisemitism And Racism, 2005 United Kingdom Report, Stephen Roth Institute. Retrieved July 2, 2007.