Bima Haria Wibisana
Artikel ini membutuhkan rujukan tambahan agar kualitasnya dapat dipastikan. (April 2019) |
Dr. Ir. Bima Haria Wibisana, MSIS adalah birokrat yang lahir di Jakarta pada tanggal 19 Juli 1961. Saat ini dia menjabat sebagai Kepala BKN yang dilantik pada tanggal 5 Mei 2015. Ia dikenal karena pertama kali menerapkan sistem CAT (Computer Assisted Test) dalam pendaftaran dan seleksi CPNS.
Bima Haria Wibisana | |
---|---|
Kepala Badan Kepegawaian Negara ke-15 | |
Mulai menjabat 15 Mei 2015 | |
Presiden | Joko Widodo |
Pendahulu Eko Sutrisno Pengganti Petahana | |
Informasi pribadi | |
Lahir | 19 Juli 1961 Jakarta, Indonesia |
Suami/istri | Sri Yanti Wibisana |
Anak | Adella Faiqa Ranitria Edwina Leila Safiranti Imtinan Nadhim Pinandita |
Almamater | Institut Teknologi Sepuluh November De Paul University University of Pittsburgh |
Sunting kotak info • L • B |
Bima putra pertama dari 6 bersaudara. Ayahnya, alm. Drs. Wik Djatmika, SH, MSi, adalah seorang pensiunan polisi dengan jabatan terakhir Irwasum Polri. Ibunya, almh. Dra. Sumarti Tjakrawerdaya, adalah seorang pendidik dan aktivis perempuan, yang juga mantan anggota MPR RI dari Fraksi Utusan Daerah. Ibunya juga merupakan kakak sulung dari mantan Menteri Koperasi & UKM di era orde baru Dr. Subiakto Tjarakwerdaya.
Masa kecil Bima dihabiskan di Papua hingga lulus dari SD Kristus Raja, Jayapura pada tahun 1972. Kemudian mengikuti orangtuanya yang pindah tugas ke Bojonegoro dan menamatkan SMPnya di sana. Karena seringnya orangtuanya berpindah tugas, Bima memutuskan melanjutkan SMAnya di Yogyakarta. Bima menyelesaikan pendidikan S1 di jurusan Teknik Mesin ITS Surabaya pada bulan Agustus,1985.
Pada bulan Februari 1986, Bima meneruskan pendidikan di Amerika Serikat. Karena masa perkuliahan S2nya di De Paul University di Chicago baru akan dimulai pada Fall Quater, Bima mengikuti beberapa kelas pendalaman bahasa Inggris dan kelas penyutradaraan di Concordia Univeristy, di River Forest, Illinois. Tinggal di River Forest di pinggiran Chicago, tidaklah mudah karena dinginnya udara Chicago di musim Salju. Menunggu kereta sepulang kuliah di malam hari yang beku merupakan beban yang berat yang harus dilaluinya. Untuk memperpendek jarak tempuh, Bima kemudian mencari tempat tinggal yang lebih dekat ke kampusnya di daerah Lincoln Park, di pinggir danau Michigan, di Chicago. Bima menyelesaikan S2nya pada tahun 1988 dari Departemen Computer, Information and Telecommunication (CIT) dengan gelar MSIS.
Pada tahun 1991, dengan beasiswa OTO Bappenas, Bima melanjutkan pendidikan S3nya di Graduate School of Public and international Affairs (GSPIA) di University of Pittsburgh. Ditemani istrinya, Sri Yanti, yang mengambil S2 dalam bidang Public Management di Heinz School of Public Policy and Administration, di Carnegie Mellon University. Dua anak perempuannya lahir di kota Pittsburgh, Adella Faiqa Ranitria (1993) dan Edwina Leila Safiranti (1996). Pada awal tahun 1996, Bima menyelesaikan PhDnya dalam bidang Administrasi dan Kebijakan Publik.
Sekembalinya dari Amerika, Bima meneruskan pekerjaannya di Bappenas serta mengajar di MPKP, Universitas Indonesia. Pada tahun 1998, di era pemerintahan Presiden BJ Habibie, Bima diberikan amanah dan dilantik oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Dr. Boediono sebagai Kepala Biro Perencanaan dan Pengkajian Ekonomi Makro. Di tahun yang sama, lahir anak bungsu laki-laki yang diberi nama Imtinan Nadhim Pinandita. Tidak lama kemudian Bima ditugaskan sebagai Direktur Investasi Pasar Modal, dan Direktur Aparatur Negara di Bappenas.
Ketika Tsunami menerpa Aceh pada tahun 2004, Bima diberikan amanah sebagai Deputi Bidang Kelembagaan BRR Aceh-Nias dan kemudian menjadi Staf Ahli Bidang Pengembangan Kebijakan. Tugas ini diembannya hingga pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi berakhir pada tahun 2009. Pada tahun 2010, Bima ditugaskan membantu LKPP sebagai Deputi Bidang Pengembangan SDM, dan kemudian menjadi Deputi Pengembangan Sistem Informasi dan Monev. Dalam kapasitas ini Bima memimpin sebuah tim untuk membangun Electronic Procurement dan e-Catalog. Pada tahun 2012, E-Proc dan e-Catalog ini meraih penghargaan tertinggi FutureGov Award di Chiang Mai, Thailand dalam kategori Technology Leadership.
Pada awal tahun 2013, Bima dipromosikan dan dilantik oleh Menpan-RB Dr. Azwar Abubakar menjadi Wakil Kepala BKN. Dalam posisi inilah Bima memperkenalkan penggunaan CAT sebagai intrumen dalam seleksi PNS pada tahun 2014. Inovasi CAT ini tidak luput dari perhatian internasional, dan pada tahun 2014, dengan CAT, Bima mendapatkan penghargaan FutureGov Award lainnya dalam kategori Best Goverment Organization. Dalam Pertemuan Tahunan WB dan IMF di Bali pada tahun 2018, Inovasi CAT ini berhasil masuk dalam 15 besar World Public Sector Performance Innovations, dan mendapat penghargaan dalam kategori Best Civil Service Management. Pada bulan Mei, 2015, Bima dilantik oleh Menpan-RB Prof Dr. Yuddy Chrisnandi untuk menjalankan amanah sebagai Kepala BKN. Tugas yang penuh dengan tantangan dan masih diembannya hingga saat ini.
Riwayat Pendidikan
- SMPN 1 Bojonegoro (1975)
- SMAN 3 Yogyakarta (1979)
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Ir. Teknik Mesin (1985)
- De Paul University, Chicago, USA. Master in Management of Information Systems (1988)
- University of Pittsburgh, Pittsburgh, USA. Doctor in Public Policy and Administration (1996)
Riwayat Pekerjaan
- Pegawai di Bappenas (1988–2005)
- Dosen di Universitas Indonesia (1997–)
- Deputi di BRR Aceh Nias (2005–2009)
- Deputi Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah - LKPP (2010–2013)
- Wakil Kepala Badan Kepegawaian Negara (2013–2015)
- Kepala Badan Kepegawaian Negara (2015–)[1][2]
Referensi
- ^ Ronald (15 Mei 2015). "Aria Wibisana resmi jadi Kepala BKN". Merdeka. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ "Bima Haria Wibisana Dilantik Menjadi Kepala BKN". Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sumatra Barat. 15 Mei 2015. Diakses tanggal 15 Maret 2019.