Pertanaman campuran

Revisi sejak 7 Juni 2019 12.05 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (namun (di tengah kalimat) → tetapi)

Pertanaman campuran atau polikultur adalah usaha pertanian yang membudidayakan berbagai jenis tanaman pertanian pada lahan yang sama. Sistem ini meniru keanekaragaman ekosistem alami dan menghindari pertanaman tunggal atau monokultur. Tumpang sari dan wanatani termasuk ke dalam praktik pertanaman campuran. Polikultur merupakan salah satu prinsip permakultur.

Tumpang sari lobak dan seledri di Pangalengan, Bandung
Kelapa dan bunga Tagetes erecta di India

Polikultur membutuhkan lebih banyak tenaga kerja, tetapi memiliki keuntungan lebih dibandingkan monokultur:

  • Keanekaragaman tanaman pertanian menghindari penularan penyakit tanaman secara luas seperti yang umum terjadi di pertanian monokultur. Sebuah studi di China melaporkan bahwa penanaman beberapa varietas padi dalam satu lahan meningkatkan hasil dikarenakan turunnya persebaran penyakit, sehingga pestisida tidak dibutuhkan.[1]
  • Keanekaragaman yang lebih tinggi menyediakan habitat bagi mikroorganisme tanah dan polinator yang menguntungkan.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ (August 17, 2000.) Genetic Diversity and Disease Control in Rice Nature 406, 718 - 722.

Pranala luar