Pertempuran Istana Utsunomiya
Pertempuran Istana Utsunomiya (宇都宮城の戦い , Utsunomiya-jō no tatakai) adalah pertempuran antara pasukan pendukung kekaisaran melawan pasukan Keshogunan Tokugawa selama Perang Boshin di Jepang pada bulan Mei 1868. Pertempuran ini terjadi ketika pasukan keshogunan sedang mundur ke utara menuju Nikkō dan Aizu.
| ||||||||||||||||||||||||||||||
Latar belakang
suntingPada awal musim semi 1868, mantan pengikut Keshogunan Tokugawa di bawah pimpinan Ōtori Keisuke dan Hijikata Toshizō beramai-ramai meninggalkan ibu kota keshogunan di Edo dan berkumpul di Kōnodai (国府台). Dalam konvoi itu terdapat sejumlah kecil pasukan dari Aizu di bawah komando Akizuki Noborinosuke dan pasukan dari Domain Kuwana di bawah komando Tatsumi Naofumi, berikut beberapa anggota Shinsengumi yang masih hidup seperti Shimada Kai.[1] Meskin sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan samurai, ada pula tentara yang berasal dari kelas sosial yang lain, terutama tentara di bawah komando langsung Ōtori. Kota tujuan mereka adalah Utsunomiya, sebuah kota istana yang terletak di jalan ke utara menuju Nikkō dan Aizu, dan penting secara strategis. Setelah sebelumnya dituduh bersekongkol dengan Tokugawa Yoshinobu, Daimyo Utsunomiya Toda Tadatomo sedang dalam perjalanan ke Kyoto untuk menyampaikan surat permohonan maaf dan pernyataan kesetiaan kepada Kaisar Meiji.[2] Setelah tiba di Ōtsu, Tadatomo dicegat oleh pasukan pasukan aliansi Satsuma-Chōshū dan ditahan. Aliansi Satsuma-Chōshū tidak ingin Tadatomo dimaafkan secara dini oleh Kaisar Meiji, karena akan menyulitkan tujuan militer aliansi anti-Tokugawa.[2] Utsunomiya sedang dititipkan di tangan Toda Tadayuki, pendahulu Daimyo Tadatomo yang waktu itu sudah pensiun. Tadayuki juga menyarankan penyerahan diri kepada kaisar, dan tidak mendukung upaya keshogunan untuk berkuasa kembali.[butuh rujukan]
Pertempuran
suntingBerhari-hari sebelum penyerbuan ke Istana Utsunomiya, mantan pasukan keshogunan telah bergerak dengan cepat dari istana satu ke istana lain di kawasan sekitarnya. Hijikata telah merebut dua domain di Provinsi Hitachi (Domain Shimotsuma dan Domain Shimodate) pada 7 Mei dan 8 Mei. Namun, kedua domain ini kecil dan daimyōnya telah melarikan diri. Mereka juga tidak memiliki banyak uang dan perbekalan, dan Hijikata tidak berhasil mendapatkan perbekalan yang diinginkannya.[3] Hampir pada saat yang bersamaan, kerusuhan petani pecah di Utsunomiya, memberi kesempatan bagus kepada pasukan keshogunan untuk menduduki Istana Utsunomiya yang segera jatuh ke tangan pasukan keshogunan.[2] Pasukan Ōtori melancarkan serangan ke istana pada pagi hari 10 Mei 1868, melawan gabungan pasukan kekaisaran yang terdiri dari pasukan Domain Matsumoto (Provinsi Shinano, 60,000 koku), Domain Kurohane (Provinsi Shimotsuke, 18,000 koku), Domain Mibu (Provinsi Shimotsuke, 18,000 koku), Domain Iwamurata (Provinsi Shinano, 18,000 koku), Domain Susaka (Provinsi Shinano, 12,000 koku), Domain Hikone (Provinsi Ōmi, 350,000 koku), Domain Ōgaki (Provinsi Mino, 100,000 koku), Domain Utsunomiya (Provinsi Shimotsuke, 77,000 koku), dan Domain Kasama (Provinsi Hitachi, 80,000 koku).[4] Istana jatuh pada hari yang sama. Toda Tadayuki melarikan diri ke Domain Tatebayashi.[4] Ōtori memimpin pasukan utama keshogunan, memasuki istana pada tanggal 20 Mei. Pasukannya menguras simpanan beras di istana dan membagi-bagikannya kepada penduduk kota yang sudah membuat kerusuhan selama berhari-hari sebelumnya.[2]
Upaya-upaya kemudian dilakukan untuk memperkuat pasukan Ōtori yang sudah bergabung dengan pasukan Hijikata. Di dalam pasukan pimpinan Hijikata di antaranya terdapat unit Seiheitai yang dipimpin mantan anggota Shinsengumi Nagakura Shinpachi.[5] Mereka berangkat ke utara menuju Mibu. Di Mibu, mereka bermaksud bersembunyi dan menunggu. Namun setelah mereka tiba di Mibu, pasukan Satsuma ternyata sudah mengambil alih Istana Mibu. Pasukan Satsuma terkejut dengan kedatangan musuh yang tiba-tiba sehingga mengundurkan diri dan bertahan di Istana Mibu. Pasukan keshogunan melakukan pembakaran di kota Mibu, tapi turunnya hujan lebat menggagalkan upaya mereka. Meskipun telah berupaya keras, pasukan keshogunan gagal merebut Istana Mibu. Mereka kembali ke Utsunomiya setelah menderita kerugian 60 prajurit tewas dan luka, termasuk delapan perwira.[4]
Dari arah selatan, pasukan kekaisaran yang dipimpin pasukan dari Satsuma dan Ōgaki[4] menyapu ke timur laut melewati jalan Mibu-kaidō pada 14 Mei. Mereka melancarkan serangan balasan yang berakhir dengan direbutnya kembali Istana Utsunomiya pada hari yang sama.[2]
Di ambang kekalahan, pasukan Ōtori's mundur ke arah utara, melewati Nikkō hingga sampai di Aizu.[4]
Pascapertempuran
suntingSebelumnya Domain Aizu memilih untuk menyerah dan lebih mengutamakan perundingan daripada perjuangan bersenjata. Namun domain ini jatuh ke dalam pengaruh pihak pemberontak setelah tibanya loyalis Keshogunan Tokugawa dalam jumlah besar yang mengundurkan diri dari Utsunomiya,
"...prajurit-prajurit keshogunan yang mendukung berlanjutnya perang, beramai-ramai mulai membongkar kemah mereka dan berangkat dari Edo menuju Aizu, sehingga mengharuskan Aizu mengubah sikapnya menjadi properang. Tokoh-tokoh seperti anggota senior dewan Saigō Tanomo dan menteri pertanian Kawahara Zenzaemon terus berusaha mencari kompromi dan kepatuhan [kepada kaisar], tetapi mereka tidak didengar, dan awan perang menyebar di atas Jepang timur laut..."[6]
Kemudian hari, Ōtori menulis catatan tentang pertempuran ini yang diberinya judul "Nanka Kikō" (南柯紀行), dan diterbitkannya dalam majalah Kyū Bakufu (舊幕府) yang mendokumentasikan sejarah Bakumatsu. Ia termasuk salah seorang editornya.
Catatan kaki
sunting- ^ Ōtori Keisuke. "Nanka Kikō". Kyū Bakufu 1 (1898): 21.
- ^ a b c d e Abe Akira, “Utsunomiya-han”, in Hanshi Daijiten, Vol. 2 (Kantō). Tokyo: Yūzankaku, 1989, p. 189.
- ^ Kikuchi Akira, Shinsengumi Hyakuichi no Nazo. Tokyo: Shin Jinbutsu Ōraisha, 2000, p. 217
- ^ a b c d e Yamakawa Kenjirō, Aizu Boshin Senshi. Tokyo: Tōkyō Daigaku Shuppankai, 1931, pp. 232-36
- ^ Nagakura Shinpachi. Shinsengumi Tenmatsu-ki. Tokyo: Shin Jinbutsu Ōraisha, 2003, p. 180.
- ^ Hoshi Ryōichi, "Aizu-han no Kakuryō to Hanron", in Matsudaira Katamori no Subete, Tsunabuchi Kenjō, ed. Tokyo: Shin Jinbutsu Ōraisha, 1984, p. 117.
Referensi
sunting- Abe Akira, “Utsunomiya-han”, in Hanshi Daijiten, Vol. 2 (Kantō). Tokyo: Yūzankaku, 1989.
- Kikuchi Akira, Shinsengumi Hyakuichi no Nazo. Tokyo: Shin Jinbutsu Ōraisha, 2000.
- Nagakura Shinpachi, Shinsengumi Tenmatsu-ki. Tokyo: Shin Jinbutsu Ōraisha, 2003
- Ōtori Keisuke. "Nanka Kikō". Kyū Bakufu 1 (1898), 20-58.
- Tsunabuchi Kenjō, ed. Matsudaira Katamori no Subete Tokyo: Shin Jinbutsu Ōraisha, 1984.
- Yamakawa Kenjirō. Aizu Boshin Senshi. Tokyo: Tōkyō Daigaku Shuppankai, 1931.