Institut Teknologi Nasional Yogyakarta

universitas di Indonesia
Revisi sejak 10 Juni 2019 09.35 oleh LaninBot (bicara | kontrib) (Perubahan kosmetik tanda baca)

Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) adalah perguruan tinggi yang berada di Sleman, Yogyakarta.

Institut Teknologi Nasional Yogyakarta
Nama sebelumnya
Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas)
JenisSwasta
Didirikan1974
Lembaga induk
Yayasan Pendidikan Teknologi Nasional Yogyakarta
RektorIr. H. Ircham, MT
Alamat
Jl. Babarsari
, ,
Daerah Istimewa Yogyakarta
,
Indonesia
KampusJl. Babarsari
Situs webhttp://sttnas.ac.id/

Diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Teknologi Nasional Yogyakarta (YPTN), sebuah yayasan yang didirikan oleh para mantan Tentara Pelajar (TNI – AD Be-XVII) dengan Akta Notaris Raden Mas Soerjanto Partaningrat, S.H, Nomor 24 tanggal 17 Maret 1972.

Perubahan Nama

  • Akademi Teknologi Nasional (Atnas) (1974-1986)
  • Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNas) (1986-2019)
  • Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (Sekarang)

Sejarah Singkat

Pada awalnya STTNAS merupakan perguruan tinggi yang menyelenggarakan program pendidikan sampai dengan tingkat sarjana muda dengan nama Akademi Teknologi Nasional (ATNAS) yang menyelenggarakan 4 (empat) jurusan yaitu: Teknologi Bangunan Sipil, Teknologi Mesin Industri, Teknologi Listrik dan Teknologi Mineral. Keempat jurusan tersebut menperoleh status terdaftar terhitung mulai tanggal 1 Januari 1974 berdasarkan Surat Keputusan Koordinator Perguruan Tinggi Wilayah IV No 03/K IV/ST/74 tanggal 18 Maret 1974.

Pada tahun 1986 ATNAS berkembang menjadi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia No 0790a/0/1986 tanggal 3 Nopember 1986. Perubahan nama ini juga diikuti dengan perubahan nama semua jurusan dilingkungan STTNAS Yogyakarta. Jurusan Teknologi Bangunan Sipil berubah menjadi Jurusan Teknik Sipil, Jurusan Teknologi Mesin Industri berubah menjadi Jurusan Teknik Mesin, Jurusan Teknologi Listrik berubah menjadi Jurusan Teknik Elektro dan Jurusan Teknologi Mineral berubah menjadi Jurusan Teknik Geologi.

Pada Saat ini STTNAS Yogyakarta mengelola 8 program studi, terdiri atas 6 Program Studi S1 yaitu Teknik Sipil, Teknik Mesin, Teknik Geologi, Teknik Elektro, Teknik Planologi dan Teknik Pertambangan, dan 2 Program Studi D-III yaitu Teknik Elektro dan Teknik Mesin.

Jurusan

Jurusan di ITNY antara lain

Teknik Elektro

Berdiri di bawah naungan ATNAS dengan nama program studi Teknologi Listrik, status terdaftar melalui SK KOPERTIS No: 03/Kopertis IV/74

Teknik Geologi

Program Studi Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) mengemban tugas dan fungsi perguruan tinggi dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa, khususnya dalam bidang Teknik Geologi. Pembangunan dalam rangka memperoleh sumber daya bumi (mineral, air, minyak bumi dsb), perancangan dan perencanaan bangunan (gedung, bendungan, dsb) membutuhkan data-data geologi yang akurat. Untuk itu dibutuhkan tenaga-tenaga ahli geologi yang profesional dan berwawasan lingkungan. Dalam kedudukannya sebagai perguruan tinggi yang mandiri, Program Studi Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertanggung jawab menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan, kecakapan dan keterampilan dalam pengembangan/penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Teknik Pertambangan

Sumberdaya bumi yang meliputi mineral, air, minyak bumi dan panas bumi, merupakan andalan dalam melaksanakan pembangunan nasional. Dalam rangka memenuhi tenaga ahli professional dalam bidang pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional (STTNAS) mengembangkan Program Studi Teknik Pertambangan. Pemahaman endapan bahan galian secara lebih ilmiah dengan menggunakan teknologi maju akan sangat membantu dalam menambang, mengolah dan mengantisipasi kemungkinan kemungkinan terjadinya kerusakan lingkungan. Untuk itu dibutuhkan ahli ahli Teknik Pertambangan yang berwawasan lingkungan. Dalam kedudukannya sebagai perguruan tinggi yang mandiri, Program Studi Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Nasional merupakan bagian dari sistem pendidikan nasional yang bertanggung jawab ikut menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan, kecakapan dan keterampilan dalam pengembangan/ penyebarluasan ilmu pengetahuan dan teknologi serta mengupayakan penggunaannya bagi masyarakat, bangsa dan negara khususnya dalam bidang pertambangan.

Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota

Sejalan dengan otonomi daerah, kebutuhan akan sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (Planologi) semakin meningkat pula. Tugas-tugas perencanaan wilayah dan kota memerlukan tenaga-tenaga terampil dan berkemampuan baik agar tujuan perencanaan dapat tercapai. Kurang tersedianya tenaga perencana di daerah mengakibatkan kurangnya kemampuan daerah dalam mengelola tata ruang. Untuk memenuhi tantangan penyediaan tenaga perencana tersebut, STTNAS telah menyelenggarakan Program Studi Planologi, Strata 1, melalui izin penyelenggaraan DIKTI Depdiknas RI No. 1361/D/T/2004 diperbaharui dengan SK DIKTI No. 4433/D/T/2006, dan telah memiliki status Terakreditasi C dari BAN DIKTI. Berdasarkan surat Dirjen DIKTI No. 2900/D/T/K-IV/2010 nama Planologi diubah menjadi Perencanaan Wilayah dan Kota untuk keseragaman nama program studi secara nasional.

Teknik Sipil

Industri jasa konstruksi, bidang perencanaan dan pengawasan kualitas serta pelaksanaan, di Indonesia berkembang dengan pesat. Oleh karena itu Sumber Daya Manusia yang memiliki keahlian dibidang Teknik Sipil mutlak diperlukan.

Bertambahnya jumlah penduduk dunia menuntut adanya tambahan prasarana yang aman dan nyaman, baik itu berupa prasarana transportasi (jalan, jembatan, pelabuhan dan lapangan terbang), prasarana papan (bangunan gedung, kantor, perumahan dan industri), maupun bangunan air (bendungan, irigasi, sungai, rawa, perpipaan, dll). Untuk itu Sarjana Teknik Sipil sangat diperlukan. dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan suatu mega proyek misalnya, minimum 40% tenaga ahli yang menangani adalah Sarjana Teknik Sipil.

Demikian juga perkembangan kota yang semakin pesat, seiring dengan perkembangan jumlah penduduk yang bermukim di dalamnya, menuntut kota dan wilayah untuk tidak berkembang di luar kemampuan dan daya dukungnya. Pemanfaatan sumber daya alam di luar batas proporsional mengganggu keseimbangan ekosistem. Hal ini semakin parah dengan adanya alokasi berbagai unsur pembangunan yang tidak tepat, seperti lahan fasilitas umum dan sosial, perhubungan, pemukiman dan pemanfaatan sumber daya alam. Bertolak dari kenyataan tersebut maka jelas bahwa Sarjana Teknik Sipil mepunyai peran sangat besar.


Pranala Luar